KOMPAS.com – Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami penurunan. Hal ini dibuktikan dengan penurunan level Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah.
Pemerintah pun memperbolehkan mal dan pusat perbelanjaan beroperasi sampai pukul 21.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk segera mengikuti vaksinasi serta terus menjalani protokol kesehatan 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Selain dua upaya itu, masyarakat juga harus tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit di masa pandemi. Caranya, dengan menjalani gaya hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Berbicara tentang meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat Indonesia kerap mengandalkan herbal dan bahan alami untuk melakukannya. Madu dan habbatussauda (jinten hitam) yang sudah dikenal khasiatnya menjadi dua bahan alami yang dipilih.
Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Afifah K Vardhani, M.Si mengatakan, mengonsumsi madu dan habbatussauda berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.
Tak hanya itu, kata dr Afifah, kombinasi dua bahan tersebut dapat dijadikan terapi tambahan selama masa pandemi.
“Meski belum ada protokol pengobatan yang efektif dalam mengelola infeksi Covid-19, kombinasi madu dan habbatussauda terbukti efektif mempercepat proses pemulihan pada pasien Covid-19,” kata dr Afifah dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Lalu, bagaimana manfaat madu dan habbatussauda dalam meningkatkan daya tahan tubuh? Simak ulasannya di bawah ini.
Manfaat habbatussauda untuk daya tahan tubuh
Habbatussauda atau Nigella sativa merupakan salah satu jenis tanaman subtropis dari Timur Tengah. Sejak lama, biji tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk berbagai macam jenis penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebagai informasi, habbatussauda memiliki berbagai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, B1, B6, C, dan E. Herbal ini termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone.
Dokter Afifah menjelaskan bahwa senyawa thymoquinone memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, dan imunomodulator. Hal ini diditemukan dalam jurnal berjudul ”Prophetic Medicine-Nigella Sativa (Black cumin seeds) – Potential herb for COVID-19?” yang disusun oleh Naina Mohamed Pakkir Maideen.
“Herbal itu juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respons imun, mengurangi respons peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis,” kata dr Afifah.
Sementara, menurut penelitian berjudul “Thymoquinone: A Promising Natural Compound with Potential Benefits for COVID-19 Prevention and Cure” yang dilakukan Osama A Badary et al di Mesir pada 2021, thymoquinone pada habbatussauda mampu menunjukkan aktivitas antivirus serta menghambat replikasi virus SARS-CoV-2.
Bahkan, jurnal terbitan University of Technology Sydney (UTS) Australia berjudul “Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology” menyebut, kandungan thymoquinone dalam habbatussauda memiliki potensi menghentikan aktivitas virus corona dalam tubuh.
Dokter Afifah menyebut, saat ini, semakin banyak studi pemodelan yang membuktikan bahwa thymoquinone pada habbatussauda dapat menempel pada protein spike virus Covid-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru.
“Selain itu, thymoquinone juga mampu memblokir badai sitokin yang mempengaruhi keparahan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19,” kata dr Afifah.
Habbatussauda juga menjadi salah satu herbal yang disebut dalam surat edaran Nomor HK.02.02/IV/2243/2020 Kementerian Kesehatan RI mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan.
Manfaat madu untuk daya tahan tubuh
Sama dengan habbatussauda, madu sudah sejak lama dikenal masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Menurut sebuah temuan yang dipublikasikan Iranian Journal of Basic Medical Sciences pada 2013, madu telah digunakan oleh manusia sejak 8.000 tahun lalu.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Selain rasanya yang manis, madu mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut adalah vitamin A, B kompleks, C, E, K, asam fenolik, karotenoid, flavonoid.
Tak hanya itu, senyawa fitonutrien pada madu dapat memperkuat sel imun dalam tubuh. Hal ini dapat memperkecil peluang terjadinya infeksi. Terlebih, madu juga berkhasiat sebagai antijamur dan antibakteri.
Dengan demikian, mengonsumsi madu secara rutin dapat merangsang tubuh untuk memproduksi sel-sel imunitas dan metabolisme tubuh akan menjadi lebih kuat.
Menurut dr Afifah, mengonsumsi madu dapat menjadi salah satu terapi tambahan untuk pasien Covid-19. Studi in vitro yang dilakukan di berbagai penelitian menunjukkan bahwa komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus.
“Menurut kajian uji praklinik, chrysin dan kaempferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru,” kata dr Afifah.
Kombinasi madu dan habbatussauda lebih efektif tingkatkan daya tahan tubuh
Manfaat madu dan habbatussauda ternyata lebih efektif jika dikombinasikan dibandingkan bila dikonsumsi terpisah. Hal ini pun diamini oleh dr Afifah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sohaib Ashraf et al dalam jurnal berjudul “Honey and Nigella sativa against COVID-19 in Pakistan (HNS-COVID-PK): A multi-center placebo-controlled randomized clinical trial” menunjukkan, kombinasi habbatussauda dan madu efektif mempercepat pemulihan pasien Covid-19.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kombinasi habbatussauda dan madu efektif dalam percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan tubuh pada pasien Covid-19.
Apabila ingin lebih praktis, kamu bisa mengonsumsi ekstrak habbatussauda dan madu dalam suplemen Kojima dari Deltomed.
Senior Brand Manager Kojima Astrid Adelaide mengatakan bahwa mengonsumsi madu habbatussauda Kojima selama isolasi mandiri dan PPKM sangat baik untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas seluruh anggota keluarga.
Kandungan madu dan habbatussauda dalam Kojima, kata Astrid, berfungsi sebagai imunostimulan yang memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh. Phytonutrients sebagai penambah nutrisi alami juga telah dibuktikan oleh Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada.
“Kojima juga mengandung buah kurma sebagai sumber nutrisi dan antioksidan tinggi yang baik bagi tubuh, serta tambahan asam jawa (tamarin) yang membuat rasa Kojima enak dan menyegarkan,” kata Astrid.
Sementara itu, Head of Marketing PT Deltomed Laboratories Dian Nugraha mengatakan bahwa Kojima aman untuk dikonsumsi setiap hari, baik oleh anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.
Kojima dapat diminum langsung atau dikonsumsi sebagai pendamping makanan dan minuman untuk menambah kelezatan. Untuk pemulihan dari sakit, kamu bisa minum Kojima sebanyak 1 x 2 sendok makan.
“Saat ini, Kojima hadir dalam kemasan box isi 10 stickpack 15 mililiter (ml), 280 ml, 140 ml dan 100 ml yang praktis, ekonomis, dan terjangkau,” tutur Dian.
Untuk menjaga kehigienisan dan kebersihan, PT Deltomed Laboratories memproduksi Kojima secara modern dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Tak hanya itu, Kojima juga sudah tersertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kamu dapat memperoleh Kojima di toko obat, apotek, warung, hypermarket, supermarket, dan minimarket terdekat. Kamu juga bisa mendapatkan Kojima secara online di Deltomed Store (Official) yang tersedia di berbagai e-commerce, yakni Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, JD.ID, dan GoodDoctor.