Advertorial

Kenal Lebih Dekat dengan Toyota Gazoo Racing, Simak 5 Fakta Menarik Berikut

Kompas.com - 27/09/2021, 10:35 WIB

KOMPAS.com – Banyak hal menarik yang membuat pencinta otomotif bersemangat untuk mengetahui beragam informasi seputar Toyota Gazoo Racing (TGR). Seperti diketahui, TGR baru saja resmi dihadirkan di Indonesia.

Salah satu informasi yang terus dicari adalah kehadiran line-up Gazoo Racing (GR) Sport, yakni versi sporty dari mobil keluaran Toyota yang sudah eksis dan dikenal di pasaran.

Sebagai informasi, total ada delapan line-up GR yang resmi diluncurkan Toyota seiring kehadiran Toyota Gazoo Racing di Indonesia. Dua di antaranya merupakan mobil sport murni, yaitu GR Supra dan GR Yaris.

Sedangkan enam sisanya tergabung dalam lini GR Sport, yakni versi sporty dari brand Toyota yang sudah eksis sebelumnya. Pengenalan GR Sport ini dimulai dengan peluncuran Raize GR Sport sebagai seri pertama, disusul Rush GR Sport, Fortuner GR Sport, Yaris GR Sport, Agya GR Sport, serta Veloz GR Limited.

Lewat berbagai produk GR yang ada, para insinyur Toyota mencoba untuk memberi sensasi berkendara layaknya sebuah mobil sport.

Namun, lebih dari itu, nama TGR pada dasarnya sudah santer di ajang balap dunia. Tim global yang khusus menukangi Toyota di ajang balap itu resmi dibentuk pada 2015.

Selama kiprahnya, TGR menuai nama harum di World Endurance Championship (WEC), World Rally Championship (WRC), dan Dakar Rally.

Tak hanya itu, TGR bahkan berhasil membawa pulang penghargaan dari Le Mans 24 Jam selama tiga tahun berturut-turut atau istilahnya hattrick, yakni pada 2018, 2019, dan 2020.

Di balik prestasi-prestasi tersebut, TGR menyimpan sejumlah fakta menarik yang belum banyak diketahui khalayak luas.

Penasaran apa saja fakta-fakta menarik TGR? Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini.

  1. Bermula dari pesanfounder Toyota

Founder Toyota Motor Corporation Kiichiro Toyoda mengungkapkan, penting bagi industri otomotif Jepang untuk menguasai seni dalam membuat kendaraan.

Sebab, seni tersebut mampu membuat perusahaan otomotif bekerja menguji ketahanan dan kinerja penuh mobil mereka. Salah satu cara untuk melatih seni ini adalah dengan berpartisipasi dalam ajang motorsport.

Pengalaman di ajang motorsport, tambah Toyoda, membuat perusahaan mampu mengembangkan manufaktur mobil sesuai dengan perkembangan kondisi jalan dan kebutuhan konsumen dari masa ke masa atau ever-better cars.

Alasan itulah yang mendasari keikutsertaan TGR dalam Nürburgring 24 Jam di Jerman. Melalui ajang ini, TGR melihat bahwa aspek-aspek dalam menciptakan ever-better cars hanya akan terwujud melalui persaingan di lingkungan balap yang ekstrem.

Saat ini, TGR memiliki teknisi-teknisi terbaik dengan pengalaman dan data akurat yang didapat dari arena balap.

Lalu, Mereka mengolah dan menerjemahkan data tersebut sebagai acuan untuk mengembangan mobil lewat empat filosofi, yaitu Roads Build People and People Build Cars, The Harsh Environment of Racing, Dialogue with the Road, serta Driver-centric.

  1. Tim Gazoo Racing perdana berisi karyawan Toyota

Perjalanan TGR di dunia motorsport bermula dari ajang balap ketahanan mobil Nürburgring 24 Jam di Jerman pada 2007. Saat itu, para karyawan Toyota secara sukarela bergabung dalam tim balap yang diberi nama Gazoo Racing.

Meski belum memiliki pengalaman sama sekali dalam ajang balap ketahanan, mereka memberanikan diri untuk berpartisipasi dalam ajang itu.

Debut perdana Gazoo Racing dipimpin oleh cucu pendiri Toyota, Akio Toyoda yang saat ini menjabat sebagai President of Toyota Motor Corporation. Di sirkuit, Akio menggunakan nama alias “Morizo” dan berperan sebagai master driver.

Bersama master test driver Hiromu Naruse, Akio berjibaku dengan kerasnya persaingan di sirkuit selama 24 jam nonstop mengandalkan Toyota Altezza RS200.

Mereka mengitari sirkuit pegunungan sepanjang 20 kilometer (km) dengan kontur jalan berliku, naik-turun, serta beraspal mulus dan beton. Belum lagi, kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan balapan di Nürburgring 24 Jam jadi penuh tantangan.

Salah satu karyawan Toyota Motor Corporation, Yasuo Hirata yang saat itu berperan sebagai chief mechanic dan driver mengungkapkan, Nürburgring 24 Jam merupakan momen terbesar yang membentuk mental tim TGR.

Sebab, banyak tantangan dan hal yang tidak terduga terjadi. Kondisi ini melatih tim TGR mengidentifikasi standar apa saja yang diperlukan untuk menciptakan ever-better cars.

  1. GR Supra jadi produk pertama yang diuji

Gazoo Racing (GR) Supra. DOK. Toyota Astra Motor (TAM) Gazoo Racing (GR) Supra.

Mobil sport pertama Toyota yang ditempa kerasnya sirkuit balap Nürburgring, Jerman adalah GR Supra.

GR Supra merupakan mobil sport yang meluncur pada 2019 diikuti oleh New GR Supra pada 2020.

Berawal dari sketsa di kertas kosong, GR Supra berhasil menaklukkan sirkuit yang terkenal dengan julukan “Green Hell” tersebut.

Dalam proses persiapan GR Supra untuk membabat sirkuit Nürburgring, para teknisi tidak lupa menerima masukan dari pebalap profesional. Selain itu, test driver turut pula membentuk karakter dan performa GR Supra di balik kemudi.

  1. Berjaya di tiga turnamen balap

Sejak memulai debut di Nürburgring, Jerman pada 2007 lalu, TGR konsisten berpartisipasi dalam berbagai ajang motorsport dunia. Tiga fokus utama yang didalami, yakni World Endurance Championship (WEC), World Rally Championship (WRC), dan Dakar Rally.

Saat terjun pada WEC 2016, TGR mengandalkan Toyota TS050 Hybrid. Meski kalah, TGR mampu menjalankan misi balap WEC pada tahun pertama dengan meraih gelar juara pertama di Fuji 6 jam, Jepang, serta menutup musim di peringkat ketiga.

Ajang WEC 2018-2019 merupakan masa keemasan TS050. Sebab, saat itu TGR berhasil menyabet gelar juara dunia konstruktor WEC 2018-2019. Bahkan, pebalap yang berpartisipasi dinobatkan sebagai juara dunia.

Rekor tersebut menular hingga musim berikutnya. Meski terkendala pandemi Covid-19, TGR kembali mempertahankan juara dunia pebalap dan pabrikan.

Prestasi TGRmasih berlanjut di ajang Le Mans 24 Jam. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, TGR menguasai kejuaraan selama tiga musim (hattrick), yakni pada 2018, 2019, dan 2020. Kemenangan diraih setelah TGR gagal di ajang yang sama pada 2016.

Pada 2021, kelas Hypercar yang merupakan kasta tertinggi ajang balap ketahanan dunia dalam WEC tidak membuat TGR terdiam. Menggunakan Toyota GR010, TGR berhasil membawa pulang tiga kemenangan di ajang itu.

Selain WEC, TGR turut berpartisipasi dalam WRC 2017. Melalui ajang ini, TGR berhasil mendulang hasil positif dengan menjadi juara umum ketiga konstruktor pada akhir musim reli.

Berbekal Yaris WRC, TGR berhasil menjadi juara di lima seri pada tahun berikutnya. Hal ini sekaligus mengukir sejarah TGR sebagai motorsport yang mengamankan gelar juara konstruktor.

Selanjutnya, pada 2019, Toyota Gazoo Racing memboyong gelar juara dunia reli kelima dan gelar juara dunia kedua konstruktor. Prestasi ini berlanjut hingga 2020 ketika TGR kembali mengulang pencapaian pada tahun sebelumnya.

Adapun dalam kejuaraan Dakar Rally, kiprah Toyota Gazoo Racing bisa terbilang sangat mulus. Usaha TGR langsung berbuah manis dengan mencetak juara ketiga pada 2016, kelima pada 2017, dan kedua pada 2018.

Sementara itu, pada 2019, TGR berhasil merangkak hingga posisi puncak dan meraih juara kedua pada gelaran 2020 dan 2021.

  1. Trial and erroruntuk capai ever-better cars

Ketika industri otomotif Jepang masih dalam proses “pertumbuhan”, banyak perusahaan yang melakukan teknik trial and error untuk memperoleh teknologi, pengalaman, dan pengetahuan baru.

Di dunia motorsport, banyak perusahaan bersaing untuk mendapatkan supremasi kecepatan dan durabilitas. Dengan memenangkan supremasi ini, perusahaan pun bisa terus membuat berbagai inovasi baru.

Hal tersebut menjadi landasan TGRuntuk menghadirkan ever-better cars. Sebab, melalui strategi trial and error, TGR bisa memperoleh tantangan dan tekanan yang berpotensi meningkatkan skill serta insting para teknisi.

Jika skill dan insting mereka terasah, batasan produk yang digunakan akan semakin mudah dipahami. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas produk TGR dan Toyota secara keseluruhan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com