Advertorial

Siapkan Berbagai Terobosan, BNI Dukung Trade Expo Indonesia 2021

Kompas.com - 28/09/2021, 11:12 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar Trade Expo Indonesia 2021 atau TEI Digital Edition 2021 untuk menangkap peluang peningkatan kinerja ekspor nonmigas di Tanah Air.

TEI Digital Edition 2021 digelar seiring perkiraan membaiknya perekonomian global yang diprediksi akan terjadi mulai 2022. Acara ini bertujuan membuka kesempatan bagi pelaku usaha untuk menggaet pembeli dari pasar global, tanpa harus mengikuti pameran di luar negeri.

Eksibisi perdagangan lintas batas negara terbesar di Indonesia itu akan dilaksanakan secara hybrid atau online dan offline.

TEI digelar secara daring atau online interactive pada Selasa (21/10/2021) hingga Senin (4/11/2021). Sementara, TEI offline dilaksanakan mulai Selasa (21/10/2021) hingga Senin (20/12/2021).

Berbeda dari TEI sebelumnya, perhelatan kali ini didukung terobosan-terobosan yang disiapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai official banking partner TEI 2021.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengatakan, pemerintah memberi kesempatan luas bagi para pelaku usaha, terutama segmen usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk-produknya melalui TEI 2021.

Hal itu disampaikan Luthfi dalam dalam Opening Ceremony 36th TEI 2021 di Jakarta, Senin (27/9/2021).

Dengan demikian, imbuh Luthfi, TEI 2021 dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas di tengah pandemi Covid-19.

"TEI 2021 ke-36 mengusung tema Reviving Global Trade. Dengan begitu, diharapkan dapat kembali menggairahkan perdagangan global yang sempat mengalami kelesuan akibat Covid-19," ujar Luthfi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Luthfi menambahkan, TEI 2021 merupakan acara penting karena keunggulan ekspor Indonesia dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global dan permintaan dari negara-negara mitra dagangnya.

"Secara khusus, nilai ekspor bulanan Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi dalam sejarah Indonesia, yaitu mencapai 21,42 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor non-migas mencapai 20,36 miliar dollar AS," paparnya.

BNI sendiri telah mendukung upaya pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekspor nonmigas, terutama melalui para pelaku usaha di segmen UMKM.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, peran BNI dalam mendorong kinerja ekspor nonmigas di masa pandemi di antaranya menyediakan dukungan yang dapat membantu UMKM naik kelas go global melalui BNI Xpora.

Dengan memanfaatkan BNI Xpora, UMKM dapat meningkatkan kapabilitas, akses pengetahuan digital, hingga memperluas pasar ke mancanegara. Oleh karena itu, BNI mengembangkan tagline “Go Productive, Go Digital, dan Go Global”.

“Untuk Go Productive, BNI menyediakan perangkat produktivitas bisnis yang terintegrasi melalui kolaborasi dengan startup serta menyediakan layanan cepat,” kata Royke.

Selain itu, lanjut Royke, BNI menyiapkan solusi keuangan terintegrasi melalui sejumlah pembiayaan, seperti supply chain, perdagangan, open account financing (OAF), transaksi, dan produk lainnya.

Sementara, untuk Go Digital, BNI memfasilitasi UMKM dengan menyediakan digital platform yang terintegrasi.

Adapun untuk Go Global, BNI menyediakan akses pasar yang berkolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga.

Adapun kementerian yang berkolaborasi dengan BNI antara lain, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN), Kemendag, dan Bea Cukai.

Kemudian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

BNI juga bekerja sama dengan e-commerce, asosiasi perdagangan global, dan pihak swasta lainnya.

Konsultasi perbankan

Pada ajang TEI 2021, BNI akan menyiapkan banking advisory melalui fitur live chat yang dikhususkan bagi pengunjung TEI yang ingin menanyakan solusi perbankan.

"BNI sebagai partner strategis Kemendag senantiasa mendukung setiap program kerja Kemendag, khususnya untuk peningkatan ekspor dan UMKM," ungkap Royke.

Ia menambahkan, untuk mendorong kinerja ekspor nonmigas, BNI mempunyai jaringan luar negeri yang luas sebagai competitive advantage dibanding perbankan nasional lain.

"Ke depan, BNI akan memperkuat peranan kantor cabang luar negeri sebagai sumber international funding, mengantar eksportir Indonesia go global, serta membawa investasi ke Indonesia (foreign direct investment)," jelas Royke.

Selain itu, melalui Kemendag, BNI ikut mendorong pasar ekspor RI lewat kerja sama dengan skema imbal dagang business to business (B2B) terhadap 35 negara mitra proyek percontohan.

Dengan demikian, dapat memberikan tambahan nilai ekspor, menghemat devisa, serta mengatasi dan membantu kesulitan ekonomi bagi pelaku ekspor dengan skala yang kecil.

"Tentunya, sebagai perbankan solusi financing, advisory, dan channeling business, BNI hadir sebagai one stop solution," terangnya.

Adapun keunggulan BNI di segmen perbankan internasional di antaranya terlihat dari capaian kinerja bisnis trade finance perseroan. Volume transaksi ekspor BNI hingga Agustus 2021 tumbuh 79,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara, impor tumbuh sebesar 74,10 persen yoy.

Selain itu, kinerja BNI juga sejalan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia sebesar 37,03 persen dan impor nonmigas sebesar 49,39 persen pada periode yang sama.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com