Advertorial

Catat, Ini 5 Tips agar Lebih Cepat Pulih Setelah Stroke

Kompas.com - 04/10/2021, 21:50 WIB

KOMPAS.com – Serangan stroke dapat terjadi seketika dan tidak terbatas pada orang yang sudah berumur saja. Tak sedikit orang yang berusia muda mengalami stroke. Jika sudah terkena serangan, segala upaya dilakukan untuk membantu pemulihan.

Harapan pulih dari stroke memang ada. Bahkan, peluang akan semakin besar jika pasien memiliki semangat tinggi untuk sehat kembali. Maka dari itu, Anda bisa mengikuti lima tips berikut agar cepat pulih dari pasca-serangan stroke.

  1. Segera bawa ke rumah sakit

Tidak dimungkiri, waktu menjadi salah satu hal esensial dalam penanganan stroke. Seseorang yang terkena stroke memiliki golden period dengan batas tiga jam usai dari serangan. Penanganan saat masa golden period akan mengurangi risiko kematian atau cacat permanen.

Waktu tiga jam tersebut dikenal dengan istilah door to needle, yaitu waktu yang dihitung dari pasien dibawa ke rumah sakit sampai obat dimasukkan ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala stroke ringan seperti apa sehingga Anda bisa cekatan menanganinya. Stroke ringan adalah gejala yang sesaat. Walau begitu, pasien harus segera dibawa dan diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Disiplin konsumsi obat-obatan

Penyakit stroke tidak datang sendirian. Biasanya, beberapa penyakit, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas, menjadi pemicunya. Agar dapat pulih, faktor pemicu tersebut harus ditangani.

Jadi, pasien perlu disiplin dan rutin mengonsumsi semua obat yang telah diresepkan dokter, baik obat stroke maupun obat untuk faktor risikonya. Jangan mengurangi konsumsi obat tanpa konsultasi ke dokter.

  1. Fisioterapi secara rutin

Setelah serangan terjadi, jaringan sistem saraf dan neuron akan terganggu. Hal tersebut akan berdampak pada kondisi fisik, seperti kelumpuhan sebagian atau pada bagian tubuh tertentu.

Agar pasien stroke dapat bergerak kembali, fisioterapi secara rutin harus dilakukan. Peran fisioterapi sangatlah penting bagi pemulihan pasca-serangan stroke.

Jenis terapinya, antara lain, terapi sensorik, motorik, dan wicara. Fisioterapi sendiri bisa dilakukan di rumah sakit atau atau tempat lain sebagai penyedia layanan fisioterapi.

Dalam menjalani proses terapi itu, dukungan dari berbagai pihak, seperti terapis, keluarga, dan orang terdekat, sangat diperlukan. Dengan demikian, pasien dapat semangat dan termotivasi untuk berlatih terus-menerus hingga sembuh.

  1. Konsumsi nutrisi tepat

Pastikan kebutuhan nutrisi pasien stroke sudah tercukupi dan tepat. Makanan yang direkomendasikan untuk pasien stroke adalah yang berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.

Beberapa buah yang direkomendasikan untuk membantu pemulihan stroke, antara lain, jeruk, apel, pir, berbagai jenis buah beri, buah naga, dan alpukat. Konsumsilah buah-buahan tersebut tiga kali dalam sehari.

Pasien stroke juga harus menghindari makanan yang memiliki kadar gula tinggi, garam, lemak, gorengan, makanan cepat saji, dan makanan beku olahan.

  1. Percepat pemulihan stroke dengan teknologi laser

Berdasarkan beragam penelitian, pengobatan atau terapi dengan alat berteknologi low level laser dapat membantu mengurangi kekentalan darah dan menguraikan gumpalan darah penyebab serangan stroke.

Bahkan, alat yang sama dinilai dapat mengurangi faktor risikonya, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Dengan demikian, hal ini bisa jadi solusi bagi pasien yang ingin mempercepat pemulihan stroke dan mengurangi risiko serangan stroke berulang.

Adapun manfaat dari teknologi laser tersebut bisa didapatkan dari alat laser portabel Dr.Laser. Alatnya yang praktis membuat pasien stroke dapat menggunakannya dengan praktis di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun.

Dr.Laser dapat membantu meningkatkan kualitas darah.Dok. Gogomall Dr.Laser dapat membantu meningkatkan kualitas darah.

Dr.Laser adalah alat kesehatan yang telah terdaftar resmi di pemerintah. Alat ini mengombinasikan teknologi low level laser dengan teknik akupuntur yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan kualitas darah.

Dengan penggunaan rutin, Dr.Laser dapat membantu mengurangi kekentalan darah dan menguraikan gumpalan darah. Aliran darah pun menjadi lebih lancar sehingga distribusi nutrisi dan oksigen menjadi lebih optimal.

Seperti diketahui, sinar laser akan merangsang produksi nitric oxide (oksida nitrat) yang membantu melenturkan dan melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah yang tinggi dapat diturunkan.

Selain itu, dengan teknologi laser, sel tubuh juga akan diaktifkan untuk mengambil gula dan kolesterol berlebih di dalam darah agar diubah menjadi energi. Dengan demikian, pasien stroke lebih bersemangat menjalani hari-harinya.

Dr.Laser juga dapat membantu menstimulasi peningkatan hormon melatonin sehingga pasien stroke bisa tidur dengan nyenyak dan kualitas hidup lebih baik. Seperti diketahui, kebanyakan pasien stroke akan mengalami kesulitan tidur. Padahal, kualitas tidur yang baik dapat membantu pemulihannya.

Intranasal therapy kit yang terdapat di Dr.Laser.Dok. Gogomall Intranasal therapy kit yang terdapat di Dr.Laser.

Hal lain yang perlu diketahui dari Dr.Laser adalah sudah dilengkapi dengan Intranasal Therapy Kit. Alat tersebut memiliki dua mata laser tambahan untuk digunakan di dalam rongga hidung. Sinar laser itu akan menstimulasi pembuluh darah kapiler pada rongga hidung.

Dengan demikian, Dr.Laser dapat membantu mengurangi keluhan lainnya di area kepala, seperti sakit kepala, migrain, sinusitis, bahkan vertigo yang terjadi karena aliran darah kurang lancar.

Jadi, untuk membantu memaksimalkan pemulihan dari stroke, Anda bisa memilih menggunakan bantuan teknologi. Satu alat kesehatan yang tepat, seperti Dr.Laser, dapat membantu mempercepat pemulihan stroke dan meringankan beban penderitaan yang kerap kali dihadapi pasien stroke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com