KOMPAS.com – Bagi sebagian besar siswa, pelajaran matematika kerap dianggap momok yang menakutkan. Sebab, matematika erat kaitannya dengan angka-angka, rumus, dan teori yang rumit untuk dipahami.
Sebagai contoh, teori aljabar, operasi hitung bilangan, operasi hitung, bangun ruang dan geometri, fungsi, hingga kalkulus. Jangankan untuk memecahkannya, membaca rumusnya saja sudah terasa memusingkan bagi sebagian siswa.
Oleh karena itu, para akademisi mengembangkan beragam alternatif metode pembelajaran matematika untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Hal itu penting dilakukan karena matematika merupakan salah satu ilmu yang dibutuhkan dalam beragam bidang kehidupan.
Sebenarnya, mempelajari matematikalebih mudah jika dilakukan dengan cara yang tepat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar belajar matematika terasa mudah dan menyenangkan.
Pertama, kerjakan soal yang dianggap lebih mudah untuk menemukan jawaban yang tepat dan cepat. Hal ini dinilai efektif untuk menjaga semangat siswa dalam menuntaskan soal-soal matematika.
Kedua, banyak latihan. Semakin sering berlatih, maka semakin mudah pula memahami berbagai studi kasus dalam soal matematika.
Media pembelajaran pada mulanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu tersebut berupa alat bantu visual, seperti gambar, model, dan obyek. Selanjutnya, berkembang menjadi audio atau yang dikenal sebagai Audio Visual Aids (AVA).
Pada perkembangannya, pendekatan menggunakan sistem tersebut mendorong penggunaan media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran.
Untuk diketahui, media pembelajaran dibagi menjadi dua. Pertama, media manipulatif, yakni media yang dapat dimanipulasikan dengan tangan atau disebut pula cara tradisional.
Kedua, media berbasis information communication technology (ICT) berupa alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Perlu diketahui, matematika dasar merupakan operasi hitung dasar. Dengan menguasai operasi dasar matematika, siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan rumus-rumus tingkatan selanjutnya.
Kebanyakan orang menyerah dalam belajar matematika karena tidak memahami manfaat di baliknya. Bahkan, tak sedikit yang merasa cukup dengan pengetahuan dasar saja untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Padahal, matematika memiliki banyak manfaat. Ssalah satunya, dapat melatih kecerdasan otak. Belajar matematika membuat otak bekerja dengan keras. Meskipun mengerjakan soal yang mudah, area prefrontal pada otak menjadi aktif.
Untuk diketahui, bagian tersebut berfungsi untuk belajar dan berpikir secara logis. Dengan demikian, secara tidak sadar otak akan mengingat kembali bacaan tabel atau rumus. Hal ini membuat kedua sisi otak menjadi lebih aktif, baik kiri maupun kanan.
Manfaat berikutnya adalah membuat seseorang lebih terlatih dalam berhitung. Pasalnya, semua orang membutuhkan kemampuan berhitung, mulai dari berhitung dalam skala kecil, seperti menghitung uang kembalian, hingga hingga skala besar yang membutuhkan rumus.
Tak hanya itu, matematika juga mendorong seseorang untuk memiliki pola pikir yang sistematis karena kebiasaan berhitung membantu untuk berpikir secara runut. Alhasil, pekerjaan sehari-hari jadi lebih terorganisasi.
Terlebih, bagi seorang pemimpin, kemampuan berpikir sistematis sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Selain itu, matematika dapat mengembangkan logika berpikir. Sebagai ilmu yang didasarkan pada perhitungan pasti, bukan asumsi atau tebak-tebakan, matematika memicu seseorang berpikir lebih logis.
Mengembangkan logika matematika dapat membantu ketajaman pola pikir serta kemampuan dalam mengambil keputusan.
Berikutnya, menarik kesimpulan secara deduktif. Belajar matematika membantu menarik kesimpulan berdasarkan pola umum yang membuat otak terbiasa berpikir secara obyektif.
Kemampuan tersebut merupakan soft skill yang berguna dalam berbagai bidang pekerjaan. Selain itu, kebiasaan berpikir deduktif menjadikan seseorang terbiasa berpikir secara rasional.
Banyak yang setuju bahwa matematika identik dengan soal-soal yang rumit dan membuat pusing. Karenanya, mengerjakan soal matematika memerlukan kesabaran, ketelitian, dan kecermatan.
Jika tak teliti dan cermat, hasil perhitungan yang didapat tidak presisi sehingga harus dihitung ulang.
Nah, itulah serba-serbi belajar ilmu matematika. Melihat beragam manfaat belajar matematika, penting untuk tetap mempelajarinya apa pun cita-cita yang diimpikan.
Jika terasa sulit, hal yang perlu dilakukan adalah menemukan cara belajar yang lebih mudah. Kabar baiknya, belajar matematika kini semakin gampang karena ada aplikasi bimbel online yang memudahkan kamu mendapat soal-soal latihan.