KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama lebih dari 1,5 tahun memaksa pelaku industri untuk bertransformasi dan beradaptasi supaya bisa bertahan. Hal tersebut turut dilakukan oleh PT Home Credit Indonesia (Home Credit).
Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, Home Credit merancang berbagai strategi bisnis yang adaptif untuk terus bertahan melewati badai pandemi.
Home Credit menawarkan customer journey terbaik dan keunggulan berupa operasional bisnis yang serbadigital. Hal ini dilakukan guna memuaskan pelanggan yang mencapai 5 juta orang per 30 Juni 2021.
Home Credit memahami, akselerasi digital menjadi kunci dalam memberikan kemudahan akses bagi setiap pelanggan. Pasalnya, saat ini kegiatan transaksi banyak dilakukan secara daring.
Melalui aplikasi My Home Credit, pelanggan dapat mengajukan pembiayaan untuk membeli berbagai barang kebutuhan rumah tangga, mulai dari barang elektronik hingga furnitur. Pembelian barang dapat dilakukan secara mudah di mana dan kapan saja.
Tak hanya itu, Home Credit juga turut berkontribusi membantu pelanggan yang terdampak pandemi untuk dapat mengembangkan atau bahkan memulai usaha mereka. Salah satunya melalui pembiayaan modal usaha.
Berkat strategi tersebut, Home Credit berhasil mencatatkan total kontrak pembiayaan multiguna yang positif sepanjang semester pertama 2021. Adapun komposisi pembiayaan tersebut adalah 67,6 persen untuk gadget, laptop, dan smartphone.
Selanjutnya, 22,9 persen untuk barang elektronik dan televisi (TV). Sisanya, 9,5 persen digunakan untuk berbagai pembiayaan, seperti furnitur, aksesori mobil, serta fesyen.
Aris, salah satu pelanggan dari Semarang, turut menceritakan pengalaman menggunakan pembiayaan Home Credit.
Mulanya, ia menggunakan pembiayaan tersebut untuk membeli handphone. Karena puas dengan pelayanannya, ia pun kembali menggunakan pembiayaan Home Credit untuk membeli laptop, kemudian furnitur untuk rumahnya.
“Terdapat berbagai alasan yang membuat saya nyaman untuk terus mengandalkan Home Credit. Misalnya, kemudahan mengontrol semua transaksi lewat aplikasi My Home Credit di HP dan beragam penawaran menarik yang disediakan,” ujar Aris.
Untuk diketahui, melalui aplikasi My Home Credit, pelanggan bisa mendapatkan limit kredit untuk pembiayaan hingga Rp 20 juta dengan DP mulai dari 0 persen. Pengajuan kredit dan pengecekan limit bisa langsung dilakukan melalui aplikasi ini.
Setelah pengajuan limit dan barang disetujui, pelanggan dapat mengakses informasi kontrak pembiayaan di aplikasi My Home Credit.
“Per 30 Juni 2021, aplikasi My Home Credit telah digunakan lebih dari 9,8 juta pengguna terdaftar,” kata Deputy Chief Financial Officer Home Credit Indonesia Andy Yonatan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/10/2021).
Tak hanya memanjakan pelanggan, kata Andy, Home Credit juga berkontribusi positif kepada para mitra, mulai dari peritel besar hingga toko konvensional.
Per 30 Juni 2021, Home Credit memiliki jaringan berjumlah 16.775 mitra. Andy mengatakan, inovasi dan fasilitas kredit yang dimiliki Home Credit dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk berbelanja di toko para mitra, baik secara offline maupun online. Terlebih, jika terdapat promo yang terdapat di toko mitra tersebut.
“Pelanggan dapat melihat beragam promo yang berlangsung di toko-toko mitra Home Credit dengan mengakses laman https://www.homecredit.co.id/,”ujarnya.
Gunakan DBS IDEAL untuk kelancaran pembayaran
Andy menambahkan, Home Credit selalu berupaya memastikan pembayaran kepada para mitra berjalan dengan baik dan cepat. Guna mewujudkan hal tersebut, Home Credit bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia melalui penggunaan DBS IDEAL sejak 2018.
DBS IDEAL, lanjut Andy, telah membantu Home Credit untuk memantau arus kas dan mengintegrasikan sistem pembayaran dengan baik. DBS IDEAL membantu aktivitas perbankan perusahaan dengan memungkinkan seluruh transaksi dilakukan secara daring.
“Khususnya, fitur DBS IDEAL RAPID. Fitur ini amat membantu kami karena semua transaksi pembayaran untuk para mitra dapat dilakukan dengan cepat dan aman tanpa kendala,” tutur Andy.
Menurut Andi, DBS IDEAL RAPID memungkinkan Home Credit untuk melakukan transaksi dengan limit yang lebih tinggi. Frekuensi transaksi juga meningkat hingga lima kali lebih banyak dibandingkan sebelum menggunakannya.
Dengan menggunakan DBS IDEAL RAPID, fraud dapat diminimalisasi melalui proses otomatisasi penyaluran dana.
“Pasalnya, kami bisa memonitor setiap transaksi yang terjadi, apakah berhasil atau tidak,” katanya.
Ke depan, Home Credit berkomitmen untuk terus membantu para pelanggan dalam mewujudkan mimpi mereka melalui layanan pembiayaan yang aman, nyaman, dan tepercaya.
Menurut Andy, hal itu dapat diwujudkan melalui dukungan ekosistem digital yang mumpuni. Salah satunya adalah melalui kerja sama Home Credit Indonesia dan Bank DBS Indonesia.
Sebagai informasi, PT Home Credit Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, pengguna tidak perlu ragu akan keamanan layanan pembiayaannya.
Untuk membaca cerita inspirasi lainnya dari Potraits of Purpose DBS Indonesia, Anda bisa mengunjungi laman https://go.dbs.com/potraitsofpurpose-id-kompas.