Advertorial

Gubernur Kepri Ansar Ahmad Tegaskan Tak Menunda Travel Bubble

Kompas.com - 11/10/2021, 12:35 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengaskan pihaknya tak akan menunda pelaksanaan travel bubble atau gelembung perjalanan antara Provinsi Kepri dengan Singapura. Hal ini disampaikan seiring dengan beredarnya berita dari sejumlah media asal Singapura. 

“Tak ada penundaan. Sebaliknya, Kepri sangat siap menerima wisatawan mancanegara (wisman),” ujar Ansar dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Ansar menjelaskan, rencana travel bubble tersebut sudah dirancang dan dibahas secara mendalam. Seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air, Kepri siap membuka kembali pintu pariwisata.

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan segera membuka keran turis asing, baik ke Bali maupun Kepri. Rencana detailnya akan ditentukan oleh pemerintah pusat terkait daerah mana saja yang didahulukan," terang Ansar.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan lembaga lain terkait persiapan Kepri sebagai pilot project pembukaan jalur wisman di Bali dan Kepri.

Ansar menambahkan, dalam setiap pembahasan rencana travel bubble dengan Kemenhub, pihaknya tidak menyinggung perihal penundaan travel bubble

“Justru kami mendorong agar percepatan travel bubble ini terwujud," tegasnya. 

Ia menjelaskan, dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Pemprov Kepri didorong untuk menyiapkan pilot project tersebut secara matang sebelum menerima wisman.

"Berdasarkan diskusi bersama Menhub Budi, beberapa titik jalur wisman yang akan mulai dibuka adalah Bandara Batam dan Tanjung Pinang, Nongsa Digital Park, Bandar Bentan Telani, Pelabuhan Tanjung Pinang, Harbour Bay, dan Batam Centre," kata Ansar. 

Sebagai informasi, Kemenhub dan Pemprov Kepri juga telah sepakat membuka kawasan wisata di Bintan Beach Resort sebagai pilot project.

Bintan Beach Resort dipilih sebagai pilot project karena berada di kawasan yang jauh dari keramaian. Artinya, wisma yang berlibur di Bintan Beach Resort tidak langsung berinteraksi dengan masyarakat lokal sehingga lebih aman. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Bintan Resort terkait aturan yang harus dipersiapkan. Salah satunya, menyediakan tes polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa didapat dalam satu jam.

Adapun terkait perkembangan kasus Covid-19 di Singapura, Ansar menilai pelaksanan travel bubble telah menjadi kebijakan pemerintah pusat. Lebih lanjut, hal ini akan segera dibahas dalam rapat terbatas (ratas) dengan presiden. 

"Mudah-mudahan, besok ada keputusan mana yang boleh dibuka dan mana yang belum," terang Ansar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau