Advertorial

Di Sela Kunjungan Kerja Reses, Lamhot Sinaga Sempatkan Ngopi Bareng dan Dengar Aspirasi Masyarakat

Kompas.com - 14/10/2021, 19:01 WIB

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII Lamhot Sinaga menyempatkan diri mampir di warung kopi pinggiran Danau Toba, Desa Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (14/10/2020).

Kunjungan tersebut Lamhot lakukan di sela perjalanan reses guna berdiskusi dan menyerap aspirasi konstituen di daerah pemilihan (Dapil) tempat ia terpilih sebagai anggota DPR.

Dalam suasana akrab dan santai, Lamhot mengobrol dengan masyarakat untuk menjaring aspirasi yang ingin disampaikan kepadanya.

Meski tidak bersifat formal, Lamhot merasa lebih dekat kepada masyarakat karena dapat berbaur secara langsung.

Salah satu aspirasi yang kerap disampaikan masyarakat kepadanya adalah perkembangan sektor pariwisata, pertanian dan pembangunan infrastruktur.

"Saya juga kagum dengan panorama alam dan obyek wisata di sini, khususnya Sibea-bea. Meski sempat tidak direncanakan, nyatanya diskusi dengan masyarakat di Desa Turpuk Sihotang berjalan cukup menarik,” ujar Lamhot dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/10/2021).

Lamhot juga membahas masalah komoditas pertanian yang dikembangkan masyarakat setempat.

Menurutnya, konsep pariwisata dan pertanian di Desa Turpuk Sihotang bisa digabungkan. Pasalnya, konsep serupa sudah banyak dilakukan di kawasan wisata lainnya. Konsep ini juga berhasil menjaring wisatawan dan menaikkan omzet penjualan komoditas pertanian.

“Hanya saja, untuk melakukan konsep tersebut membutuhkan waktu dan proses pembinaan terpadu,” kata Lamhot.

Seperti diketahui, Danau Toba masuk daftar Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Lamhot berharap, hal ini dapat membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.

Menurutnya, masyarakat sekitar, termasuk Desa Turpuk Sihotang, dapat mengembangkan produk ekonomi kreatif yang khas daerah tersebut. Sebagai contoh, kerajinan berupa cenderamata dan suvenir berbasis kearifan lokal.

“Misalnya, menciptakan kerajinan dengan bahan baku tenun ulos," ujar anggota DPR Komisi VII itu.

Kepada masyarakat setempat, ia berjanji bakal mendorong pemerintah agar membangun infrastruktur pariwisata di Danau Toba yang terintegrasi aktivitas perekonomian masyarakat.

Saat ini, ujar Lamhot, konsep pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan panorama keindahan alam saja. Namun, juga harus didukung oleh atraksi budaya yang menjadi ciri khas dari lokalitas masyarakat.

Kawasan Danau Toba sebenarnya memiliki kekayaan budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung. Hanya saja, sejauh pengamatan Lamhot, atraksi budaya yang diselenggarakan masih minim. 

“Saya mendorong para pemangku kepentingan untuk menggali kekayaan khazanah budaya di Danau Toba,” kata Lamhot.

Upaya pemerintah dalam mewujudkan Danau Toba sebagai DPSP patut didukung. Pasalnya, menurut Lamhot, pemerintah tengah serius dalam membangun dan menyediakan infrastruktur yang memadai di Danau Toba.

Hal tersebut terlihat dari progres pembangunan infrastruktur jalan dan layanan publik yang sedang berjalan.

“Saya berharap, pembangunan infrastruktur dan yang sudah rampung dapat diperbaiki dan ditingkatkan, mulai dari layanan publik, pelayanan jasa, hingga pelayanan dari pelaku pariwisata,” katanya.

Lamhot menyadari, sebagai legislator, dirinya mendapatkan amanah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, ia berupaya memperjuangkan aspirasi warga supaya dapat dijadikan kebijakan yang menguntungkan masyarakat oleh pemerintah.

Ia pun mengimbau, masyarakat agar giat bekerja dan memanfaatkan bantuan dari pemerintah dengan sebaik-baiknya.

“Misalnya, ketika diberi bantuan alat pemipil jagung, alat itu bisa dimaksimalkan masyarakat untuk bekerja,” ujar Lamhot.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau