Advertorial

Dampingi Wamendag di Desa Sigumpar, Lamhot Sinaga Sebut Sistem Resi Gudang Hadirkan Solusi untuk Petani

Kompas.com - 17/10/2021, 13:34 WIB

KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meninjau resi gudang dan pasar rakyat di Desa Sigumpar, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu (16/10/2021).

Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga.

Jerry Sambuaga mengatakan, sistem resi gudang adalah usaha konkrit Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membantu petani.

Untuk diketahui, pada musim panen, biasanya harga komoditas pertanian jatuh di bawah harga pasaran. Hal ini kerap membuat petani merugi karena menjual hasil panen di bawah harga pokok penjualan (HPP).

“Para petani terpaksa menjual dengan harga murah karena tidak memiliki gudang untuk menyimpan,” kata Jerry dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Oleh karena itu, Kemendag membangun sistem resi gudang yang dapat menjadi solusi bagi petani. Pasalnya, para petani dapat menyimpan hasil komoditas yang dipanen di gudang bila harga sedang jatuh.

Selanjutnya, bila harga sudah membaik, petani bisa kembali menjual komoditas yang dititipkan di gudang.

“Sistem resi gudang merupakan instrumen perdagangan yang dapat digunakan oleh petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, maupun koperasi,” ujar Jerry.

Pada sistem tersebut, dokumen bukti kepemilikan hasil atau komoditas pertanian yang dititipkan di gudang harus sudah memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang ada.

Tak hanya itu, sistem resi gudang juga dapat digunakan sebagai aset atau dokumen utama untuk mendapatkan dana pinjaman dari bank milik daerah dan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menurut Jerry, saat ini, terdapat lebih dari 120 sistem resi gudang di Indonesia. Ke depan, Kemendag akan membangun gudang baru untuk kemudian dihibahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) beserta pengelolaannya.

“Saat ini, ada sekitar 20 komoditas pertanian yang dapat dipakai dalam sistem resi gudang, mulai dari bawang merah, bawang putih, jagung, gabah, hingga beras,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Lamhot Sinaga menyampaikan bahwa masalah utama petani adalah turunnya harga komoditas pertanian pascapanen. Menurutnya, para petani selalu menghadapi harga komoditas jatuh saat memasuki masa panen puncak.

Hal tersebut Lamhot dengar langsung dari para petani saat berkeliling di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut II yang merupakan tempat ia terpilih.

“Selain itu, para petani sangat tergantung kepada tengkulak. Sistem resi gudang, bisa melepaskan petani dari cengkeraman tengkulak," kata Lamhot.

Pasalnya, dengan sistem resi gudang, petani bisa menyimpan sementara hasil panennya di gudang yang sudah disediakan hingga harga jual ditingkat petani meningkat sehingga bisa mendapat keuntungan.

“Bila sistem resi gudang berjalan baik, petani pasti untung dan membuat mereka lebih sejahtera,” katanya.

Sebagai informasi, selain meninjau sistem resi gudang, Jerry Sambuaga dan Lamhot Sinaga beserta rombongan melanjutkan perjalanan untuk meninjau Food Estate di Desa Siria Ria, Kecamatan Pollung, Humbang Hasundutan Sumatera Utara

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau