Advertorial

Dorong Pertumbuhan Pertashop, Erick Thohir Beri Apresiasi untuk UMKM dan BUMDes

Kompas.com - 17/10/2021, 13:54 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar semakin berkembang. Salah satu caranya dengan memberdayakan masyarakat desa melalui Pertashop.

Hal itu diwujudkan Pertamina dengan membuka kesempatan kerja sama berupa kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak di seluruh Indonesia.

Pihak-pihak tersebut di antaranya adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi, pesantren, dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Untuk mendorong semangat mitra Pertashop mencapai kinerja terbaik, Pertamina juga memberikan apresiasi kepada pengusaha Pertashop berdasarkan tiga kategori, yaitu UMKM Lokal Non-Mitra, Angka Penjualan Terbaik, dan Sarfas Terbaik.

Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama Subholding Commercial and Trading Pertamina Alfian Nasution.

Apresiasi tersebut diberikan pada acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Kepada BUMDes dan BUMDesma Regional Sumatera, di Lampung, Sabtu (16/10/2021).

Pada kesempatan tersebut, Erick mengatakan bahwa pemerintah telah mendorong beberapa kebijakan program untuk memastikan tiga hal, termasuk Pertashop.

Kebijakan tersebut, yaitu upaya BUMN dalam membantu pendanaan, pendampingan, dan membuka akses pasar.

“Alhamdulillah, dari data-data yang saya dapat, di Sumatera sudah ada 1.033 Pertashop, khususnya di Lampung ada 206 Pertashop,” ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa, Pertamina bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Selain itu, Pertamina juga terus berupaya menghadirkan Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memberikan sambutan pada acara ?Sinergi BUMN dan BUMDes dalam kebangkitan Ekonomi Desa Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh? yang diselenggarakan di Hotel Radisson, Lampung pada Sabtu (16/10/2021). Dok. Humas Pertamina Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memberikan sambutan pada acara ?Sinergi BUMN dan BUMDes dalam kebangkitan Ekonomi Desa Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh? yang diselenggarakan di Hotel Radisson, Lampung pada Sabtu (16/10/2021).

Hingga awal Oktober 2021, jumlah Pertashop secara keseluruhan yang sudah beroperasi mencapai 2.848 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Nicke Widyawati memaparkan, program Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).

Dengan kehadiran Pertashop, lanjut Nicke, diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa sekaligus menggerakkan perekonomian desa.

“Dengan demikian, masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina,” terang Nicke.

Selain itu, imbuh Nicke, dengan mendorong pertumbuhan Pertashop, seluruh pihak dapat berkontribusi pada tiga hal.

Pertama, mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual di Pertashop adalah produk ramah lingkungan.

Untuk diketahui, dengan adanya shifting pengguna bahan bakar minyak (BBM) dari jenis Premium ke Pertalite diprediksi terjadi penurunan emisi karbon sebesar 5 juta ton.

Selain itu, seiring pertumbuhan pengguna Pertamax, diharapkan penurunan emisi karbon dapat mencapai 12 juta ton pada 2022.

“Kedua, mengingat dispenser Pertashop merupakan produksi dalam negeri, akan mendorong pertumbuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan sesuai dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) nomor delapan, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak,” terang Nicke.

Terakhir, lanjut Nicke, Pertashop bekerja sama dengan perbankan untuk menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa. Dengan begitu, dana akan bergulir di pedesaan.

Namun demikian, terdapat sejumlah tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh Indonesia. Tantangan ini akan sulit dihadapi bila hanya dilakukan satu pihak.

"Oleh karena itu, diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat desa," tutur Nicke.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan bahwa dalam pemulihan perekonomian, pemerintah daerah (Pemda) terus melakukan berbagai program, termasuk pemulihan ekonomi di perdesaan.

"Dukungan kepada Pertashop merupakan wujud keseriusan pemda untuk mendorong perekonomian desa serta memastikan ketersediaan energi dengan harga yang sama di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," kata Arinal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com