KOMPAS.com – Saat ini, modus penipuan di ranah digital yang memanfaatkan kemajuan teknologi semakin marak terjadi.
Oleh karena itu, PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB mengimbau setiap nasabah untuk menjaga kerahasiaan akun dan data pribadi masing-masing.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, pihaknya selalu berkomitmen untuk menjadikan keamanan data nasabah sebagai prioritas. Saat ini, Bank BJB telah menerapkan kebijakan anti-fraud management system.
“Hal itu untuk menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi digital di Bank BJB,” kata Widi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (18/10/2021).
Widi pun memberikan tips agar nasabah terhindar dari penipuan di dunia maya atau ruang digital. Pertama, pastikan informasi yang diperoleh, khususnya terkait Bank BJB, berasal dari saluran komunikasi resmi.
Adapun saluran komunikasi resmi Bank BJB terdiri dari akun Instagram @bankbjb, Twitter @infobankbjb, dan Facebook @bankbjb. Semua akun media sosial Bank BJB sudah terverifikasi dan ditandai dengan label centang biru atau verified.
Selanjutnya, ada call center resmi Bank BJB di nomor 14049, situs web Bank BJB di https://www.bankbjb.co.id, dan email Bank BJB bjbcare@bankbjb.co.id untuk pengaduan.
“Bila informasi yang didapat bersumber dari selain saluran komunikasi tersebut, masyarakat perlu meragukan keabsahannya,” katanya.
Tips kedua, lanjut Widi, nasabah diimbau untuk tidak memberikan informasi data rahasia kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari Bank BJB.
Data tersebut meliputi nomor personal identification number (PIN), user ID, kode one time password (OTP), kode akses, tiga digit terakhir di bagian belakang kartu kredit dan debit atau card verification value (CVV), serta tanggal kedaluwarsa (expire date) kartu kredit dan debit kepada pihak mana pun.
Menurut Widi, pihak Bank BJB jangan pernah meminta informasi terkait data tersebut melalui sarana media elektronik yang tidak aman.
"Nasabah diminta untuk tidak pernah memasukkan data tersebut pada halaman website yang terbuka otomatis (pop-up) yang dikirim melalui link. Hal ini bisa jadi merupakan bagian dari penipuan berjenis phishing," tuturnya.
Bila menemukan link dan transaksi mencurigakan ataupun pihak yang mengatasnamakan Bank BJB, nasabah dapat melapor melalui call center resmi Bank BJB.