KOMPAS.com – Perkembangan teknologi digital memberikan beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya, kemudahan mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan.
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Bambang Kusbandrijo mengatakan, sebelum teknologi digital hadir, akses terhadap informasi dan pengetahuan terbilang sulit. Kini, setiap orang bisa mengakses kebutuhan itu dengan mudah berkat kehadiran teknologi digital.
Hal tersebut disampaikan Bambang dalam webinar bertajuk “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Kiat Belajar Online” yang digelar di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Pengakuan serupa juga turut disampaikan 2nd Runner Up The New L-Men of The Year Fadhil Achyari. Menurutnya, teknologi digital membuat setiap orang bisa mendapatkan berbagai informasi dan ilmu dalam hitungan detik.
“Ingin belajar bahasa asing, misalnya, bisa dilakukan melalui Youtube, Instagram, atau Tiktok. Setiap orang pun berkesempatan berkolaborasi satu sama lain,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (13/10/2021).
Tantangan di balik kehadiran teknologi digital
Di balik kemudahan yang ditawarkan, pengaruh teknologi digital tak selamanya baik. Salah satu contohnya terlihat dari efek penerapan sistem belajar jarak jauh pada masa pandemi Covid-19.
Bambang kembali mengatakan, tak sedikit pelajar mengalami penurunan motivasi (demotivasi) belajar dan stres akibat sistem belajar jarak jauh. Kondisi ini berpengaruh pada prestasi akademis mereka.
Menurutnya, demotivasi yang dialami pelajar disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dan kurangnya kemandirian.
“Setiap pelajar perlu mandiri. Kemandirian menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab. Pelajar juga perlu berprestasi demi membanggakan orangtua. Karena itu, jadikan ruang digital sebagai media untuk belajar,” ujarnya.
Untuk mengatasi demotivasi sekaligus memancing agar murid aktif selama kegiatan belajar berlangsung, guru mesti menerapkan cara mengajar yang kreatif dan menarik.
Tutor Kaizen Room Diana Balienda mengatakan, banyak platform media digital bisa dimanfaatkan guru untuk mendukung kebutuhan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Contohnya, video gratis di internet untuk menunjang informasi materi yang akan diajarkan. Kemudian, guru juga bisa pula memanfaatkan platform Canva untuk membuat materi presentasi yang menarik.
“Selain itu, cari tahu apa yang disukai dari murid. Tidak usah gengsi untuk minta tolong ke murid,” ujarnya.
Fadhil menambahkan, setiap orang bisa memanfaatkan platform digital untuk membuat hal kreatif. Karena itu, pengguna media digital agar mencari tahu lebih banyak lagi mengenai jenis-jenis platform digital.
Ia juga berpendapat bahwa setiap orang kini harus mampu beradaptasi. Jika tidak, mereka akan ketinggalan.
Sebagai informasi, webinar bertajuk “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Kiat Belajar Online” merupakan salah satu rangkaian program Indonesia #MakinCakapDigital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) serta Siberkreasi.
Lewat program itu, Kemenkominfo juga menyosialisasikan Seri Modul Literasi Digital sebagai bagian dari program Literasi Digital Nasional milik pemerintah.
Ada empat tema besar yang dibahas dalam Seri Modul Literasi Digital, yakni Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.
Untuk diketahui, webinar Indonesia #MakinCakapDigital ditargetkan diikuti oleh 12,5 juta partisipan. Karenanya, Kemenkominfo mengharapkan seluruh elemen masyarakat bersedia berpartisipasi dalam acara tersebut. Dengan begitu, literasi digital dapat terwujud di Indonesia.
Kegiatan tersebut terbuka untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin memahami literasi digital dapat mengikuti acara ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.