Advertorial

Tunjang Produktivitas lewat Teknologi Digital, Masyarakat Diminta Lakukan Hal Bermanfaat

Kompas.com - 25/10/2021, 15:05 WIB

KOMPAS.com – Keberadaan teknologi digital mampu membuat banyak kegiatan menjadi lebih efisien. Hal tersebut turut memacu tingkat produktivitas masyarakat di zaman modern ini.

Berkat teknologi digital, termasuk internet, seseorang mampu melakukan berbagai kegiatan penting secara lebih praktis, mulai dari mencari informasi, belajar, bermain, hingga bekerja.

Dosen Universitas Katolik (Unika) Atmajaya Dr Nia Sarinastiti MA mengatakan, kegiatan produktif di era digital harus memiliki manfaat besar setiap harinya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam web seminar (webinar) #MakinCakapDigital dengan tema "Yuk Tambah Produktif di Era Digital" yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital, Selasa (12/10/2021).

"Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap produktif menunjukan seseorang bisa membuat hidupnya menjadi lebih baik dan lebih berfaedah, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain," ujar Nia dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (14/10/2021).

Era digital, tambah Nia, adalah bagaimana menjadi lebih produktif dengan akses digital. Seseorang bisa meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

“Hindari main game atau media sosial berlebih. Buat skala prioritas, mana yang harus diselesaikan dahulu dan kerjakan segala pekerjaan sampai selesai,” kata Nia.

Sementara itu, dosen Universitas Lancang Kuning Khuriyatul Husna mengatakan, etika digital merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari- hari.

"Etika digital adalah tata krama atau aturan dalam menggunakan internet, yaitu memahami diri kita sebagai manusia di dunia nyata dan maya. Selain itu, pahami asal-usul diri kita dan miliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya," jelas Khuriyatul.

Di sisi lain, penulis sekaligus budayawan Kiai M Jadul Maula mengatakan, budaya digital merupakan gambaran dari gagasan teknologi dan internet yang membentuk cara manusia berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat.

"Hal ini tidak dapat terhindarkan karena kita sudah masuk ke dalam ruang teknologi internet yang mana semua kegiatan dilakukan secara online. Ini semua merupakan intervensi atau produk dari teknologi digital yang akan memengaruhi kita," tutur Jadul.

Ia menambahkan, tanpa kecakapan yang benar dan rasa tanggung jawab, teknologi bisa menjadi faktor perusak bangsa dan karakter seseorang.

Sementara itu, Product Manager at Localin Dewi Rahmawati yang menjadi narasumber terkait tema digital safety mengatakan, keamanan di ranah digital merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

"(Sejumlah hal) penting dalam keamanan digital di antaranya adalah pengamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak," ucapnya.

Terkait cara memperkenalkan budaya sopan santun sebagai budaya Indonesia di dunia digital, Jadul melanjutkan, masyarakat harus terlebih dahulu memiliki literasi yang baik dalam penggunaan teknologi digital.

"Faktanya, kita menghadapi lingkungan sekitar yang belum memahami bahwa media sosial itu merupakan wadah yang konstruktif, produktif, dan bisa membangun kehidupan bersama. Namun, tidak bisa dimungkiri, banyak inisiatif yang bagus dan bermanfaat yang muncul dari media sosial," jawab Jadul.

Sebagai informasi, webinar "Yuk Tambah Produktif di Era Digital" merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital yang diadakan di Kabupaten Serang, Banten.

Masyarakat yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital dapat mengikuti kegiatan webinar tersebut.

Kegiatan webinar itu diharapkan dapat mengundang banyak partisipan dan dukungan banyak pihak agar dapat terselenggara dengan baik. Pasalnya, program literasi yang digagas Kemenkominfo tersebut ditargetkan dapat menjaring 12,5 juta partisipan.

Bagi yang berminat mengikuti webinar pada program literasi digital, silakan ikuti akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com