KOMPAS.com - Sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa hidup seperti putaran roda memang benar adanya.
Saat masih kecil atau kanak-kanak hingga dewasa awal, orangtua mencukupi kebutuhan finansial demi mempersiapkan masa depan buah hatinya.
Saat sudah mendapatkan penghasilan sendiri dan dalam kondisi stabil secara finansial, kini giliran anak mendukung keuangan orangtua.
Dorongan untuk membantu orangtua pasti tebersit dalam benak setiap orang. Hal ini merupakan pemikiran alamiah sebagai seorang anak, meskipun ada beberapa hal yang harus dipenuhi setiap bulan, seperti sandang, pangan, serta membayar cicilan.
Agar tujuan membantu keuangan orangtua dapat terpenuhi, Anda harus bisa membuat perencanaan keuangan dengan baik. Pengeluaran yang bersifat konsumtif atau bujet untuk “hore-hore” perlu dikurangi sehingga kondisi keuangan tetap sehat.
Berikut Kompas.com rangkum tiga langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung finansial orangtua.
Ukur kemampuan finansial diri sendiri
Mengukur kemampuan finansial diri sendiri adalah hal penting yang perlu dilakukan sebelum membantu keuangan orangtua. Tujuannya, untuk mengetahui berapa besaran dana yang dapat Anda berikan.
Tanpa melakukan hal tersebut, Anda bisa terperosok pada pengeluaran yang semakin membengkak. Pasalnya, Anda memberikan bantuan finansial di luar batas kemampuan.
Karena itu, susun rencana anggaran yang win-win allocation. Dengan demikian, Anda dapat memenuhi semua kebutuhan.
Misalnya, jika menerapkan metode 50-30-20, Anda bisa menyisihkan 10 persen dari 50 persen anggaran kebutuhan, 5 persen dari 30 persen anggaran cicilan dan pinjaman, atau 5 persen dari 20 persen anggaran tabungan untuk kepentingan orangtua.
Selain itu, jika Anda memiliki saudara kandung yang juga sudah memiliki pendapatan, cobalah berdiskusi dan ajak mereka membantu memenuhi kebutuhan orangtua.
Ingat, saudara Anda juga punya kebutuhan masing-masing yang tidak Anda ketahui. Oleh karena itu, jangan paksa mereka untuk mengalokasikan dana dengan nilai yang besar.
Kesimpulannya, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu agar tidak merusak arus keuangan pribadi.
Baca kesulitan orangtua
Sebagai orangtua yang sayang pada anak-anaknya, mereka biasanya tidak ingin merepotkan buah hatinya dengan secara langsung meminta pertolongan finansial. Oleh karena itu, Anda harus pintar-pintar membaca kesulitan atau kebutuhan yang dihadapi orangtua.
Saat berkunjung ke rumah orangtua, misalnya, masuklah ke dapur. Kemudian, cek bahan apa saja yang habis. Kemudian, beri tahu orangtua bahwa Anda berniat membelikan barang atau kebutuhan rumah tangga yang telah habis.
Kemudian, bila orangtua sakit pada tanggal tua, misalnya, Anda masih punya opsi untuk membantu pengobatan mereka. Caranya, dengan mengajukan cicilan dan pinjaman tunai ke Kredivo.
Untuk diketahui, Kredivo merupakan perusahaan financial technology (fintech) tepercaya dengan bunga rendah yang sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2018. Dengan Kredivo, Anda bisa mendapatkan pinjaman tunai yang dapat dicicil dalam periode 30 hari, tiga bulan, dan enam bulan.
Selain itu, pencairan dana pinjaman juga sangat cepat. Hanya butuh waktu lima menit, dana dapat ditransfer ke rekening Anda.
Untuk bisa mengakses pinjaman itu, Anda harus mendaftar dan memiliki akun premium terlebih dahulu. Syaratnya, Anda harus mengunggah foto kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu Tanda Penduduk (KTP), bukti tempat tinggal, serta menghubungkan satu akun e-commerce Anda.
Perlu diingat, sebelum mengajukan pinjaman tunai dari Kredivo, Anda juga harus pikirkan matang-matang besaran cicilannya tiap bulan. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi gagal bayar.
Selain itu, Anda juga bisa mendiskusikan rencana pengajuan pinjaman tunai Kredivo dengan saudara. Tujuannya, untuk bekerja sama membayar tagihan tersebut.
Selalu jaga komunikasi
Membangun komunikasi antaranggota keluarga memang bukan perkara mudah. Terlebih, bila yang dikomunikasikan berhubungan dengan masalah finansial.
Namun, jika Anda mengomunikasikan dengan cara yang tepat, orangtua dapat memahami iktikad baik Anda untuk membantu finansial mereka.
Meski begitu, dalam menyampaikan hal tersebut, hindari pernyataan yang bersifat menghakimi pengelolaan keuangan yang dilakukan orangtua.
Dengan demikian, Anda tetap bisa membantu orangtua tanpa harus merusak arus keuangan pribadi.