Advertorial

Bukukan Laba Rp 1,4 Triliun, Bank BJB Bergerak Positif hingga Triwulan III-2021

Kompas.com - 27/10/2021, 07:24 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menunjukkan pertumbuhan bisnis berkualitas dan berkelanjutan di sepanjang 2021. Meski di tengah pandemi Covid-19, Bank BJB mampu mempertahankan kinerja positif.

Hal itu membuktikan bahwa Bank BJBmerupakanperusahaan yang adaptif serta agile dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan.

Meski demikian, fleksibilitas dan adaptabilitas perseroan tak lepas dari kecakapan pengelola dalam menerjemahkan prinsip tata kelola yang baik dan visi melalui langkah strategis sesuai kebutuhan ekspansi.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, kinerja positif tersebut merupakan bekal penting bagi Bank BJB dalam menjaga ritme ekspansi. Hal ini disampaikan Yuddy dalam acara Analyst Meeting Triwulan 3 2021 dan Public Expose Bank BJB 2021.

Di sisi lain, imbuh Yuddy, kinerja tersebut mencerminkan citra positif perusahaan seiring besarnya harapan publik terhadap Bank BJB sebagai mitra untuk berkembang dan bertumbuh bersama.

“Berdasarkan catatan resmi perseroan, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen secara year on year (yoy),” ujar Yuddy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Yuddy menambahkan, memasuki kuartal ketiga 2021, total nilai aset yang dimiliki Bank BJB tumbuh sebesar 7,9 persen yoy menjadi Rp 159,3 triliun.

Sementara, sektor kredit yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba tumbuh 6,9 persen yoy.

Sebagai informasi, capaian tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional per Juli 2021, yakni sebesar 2,21 persen. Adapun total kredit yang disalurkan Bank BJB mencapai sebesar Rp 95,1 triliun.

Yuddy menjelaskan, tingkat risiko yang dapat dikelola dengan baik mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) di angka 1,3 persen.

Ia menilai, persentase tersebut jauh dari angka rata-rata NPL bank nasional per Juli 2021, yakni sebesar 3,35 persen.

“Catatan positif berhasil dicatatkan Bank BJB seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang bergerak positif,” kata Yuddy.

Yuddy menambahkan, kendati situasi pandemi masih menunjukkan ketidakpastian, Bank BJB bergerak cepat melalui serangkaian strategi inovasi.

Ia meyakini, Bank BJB sanggup mengonversi tantangan yang dihadapi dalam segala lini usaha menjadi peluang untuk tetap bertumbuh.

“Tren menggembirakan tersebut tak lepas dari soliditas internal dan kerja sama yang berorientasi kemitraan dengan semangat untuk tumbuh maju bersama para mitra. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap Bank BJB ikut menguat seiring dengan pertumbuhan usaha," jelas Yuddy.

Fokus bisnis berkelanjutan

Di samping kinerja secara finansial, Bank BJB juga fokus terhadap bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek environment, social and governance (ESG).

Mengacu pada POJK 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik serta sebagai salah satu “Indonesia First Movers on Sustainable Banking”, Bank BJB berkomitmen untuk melangkah menjadi perbankan berkelanjutan.

“Dari aspek pembiayaan, Bank BJB memiliki portofolio berkelanjutan yang disalurkan pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, pencegahan polusi, dan sustainable sector,” terang Yuddy.

Dari sisi inklusi, Bank BJB memiliki program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat) sebagai pusat pembentukan wirausaha baru.

Di masa pandemi Covid-19, lanjut Yuddy, kegiatan sosial gencar dilakukan, baik penghimpunan dana di lingkungan pegawai untuk disalurkan melalui kegiatan sosial maupun vaksinasi pegawai yang mencapai 93 persen.

“Bank BJB juga mendorong pengurangan penggunaan kertas, baik di lingkungan bank maupun pemerintah daerah (pemda) sebagai strategic partner Bank BJB,” kata Yuddy.

Hal itu diwujudkan Bank BJB dengan menyediakan berbagai aplikasi, mulai dari SP2D online hingga pembayaran pajak secara elektronik.

“Secara tata kelola, Bank BJBkini menuju standar ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), memiliki Unit Pengendalian Gratifikasi bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2011, serta whistle blowing system (WBS) yang dapat diakses publik via website dan fraud detection system,” terangnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau