KOMPAS.com – Perkembangan teknologi digital menawarkan berbagai kemudahan dan efisiensi dalam kehidupan manusia saat ini. Salah satunya, dapat membantu orangtua untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dalam membangun karakter dan kecerdasan anak.
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Bevaola Kusumasari, pendidikan karakter merupakan usaha menumbuhkembangkan potensi manusia melalui watak, kepribadian, moral, dan akhlak. Dengan kata lain, karakter menjadi indikator kualitas kepribadian dan moralitas seseorang.
Hal tersebut disampaikan Bevaola dalam webinar bertajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital” yang digelar di Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Meski begitu, art enthusiast Mathori Brilyan mengingatkan bahwa setiap anak punya cara sendiri dalam memahami sesuatu dan orangtua perlu menyadari hal tersebut. Sebab, mengajar sesuai dengan preferensi anak akan mempermudah mereka menyerap informasi.
“Banyak informasi terkait gaya dan cara belajar yang bisa dipelajari orangtua di internet. Intinya, bagaimana membuat anak senang belajar,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).
Risiko kecanduan gadget
Di balik kebermanfaatannya, melibatkan teknologi digital dalam pengasuhan anak juga berisiko menimbulkan beragam kerugian. Kreator konten Jonathan Jorenzo yang turut hadir dalam webinar mengungkapkan, saat ini banyak kasus anak-anak kecanduan gadget. Sebagian besar dari mereka mengalami gangguan kesehatan mata.
Demi meminimalisasi dampak teknologi pada anak, Jonathan berpendapat, orangtua harus membuat aturan tegas dan konsisten mengenai penggunaan gadget. Contohnya, tidak menggunakan smartphone saat sedang makan bersama keluarga.
“Aturan tersebut tidak hanya berlaku bagi anak, tapi juga orangtua. Ini mengingat orangtua adalah panutan bagi anak. Mencontohkan kedisiplinan pun pada dasarnya merupakan bagian dalam membangun karakter anak,” paparnya.
Selain mendisiplinkan anak dalam menggunakan gadget, orangtua juga perlu menanamkan soal literasi digital pada mereka sejak dini. Khususnya, remaja yang akrab dengan media sosial.
Adapun literasi digital adalah kecakapan seseorang dalam menggunakan teknologi dan media digital secara komprehensif. Dengan kemampuan ini, seseorang tidak hanya mampu mengoperasikan perangkat teknologi digital, tapi juga paham cara bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Informasi mengenai literasi digital sendiri bisa diperoleh dengan mengikuti rangkaian webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) serta Siberkreasi.
Untuk diketahui, webinar bertajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital” merupakan bagian dari kegiatan tersebut.
Lewat program Indonesia #MakinCakapDigital, Kemenkominfo juga menyosialisasikan Seri Modul Literasi Digital sebagai bagian dari program Literasi Digital Nasional milik pemerintah.
Ada empat tema besar yang dibahas dalam Seri Modul Literasi Digital, yakni Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.
Perlu diketahui, webinar Indonesia #MakinCakapDigital ditargetkan diikuti oleh 12,5 juta partisipan. Karena itu, Kemenkominfo berharap, seluruh elemen masyarakat bersedia berpartisipasi dalam acara tersebut. Dengan begitu, literasi digital dapat terwujud di Indonesia.
Kegiatan tersebut terbuka untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin memahami literasi digital dapat mengikuti acara ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.