Advertorial

Sekolah Online Jadi Momen untuk Dorong Kreativitas Anak

Kompas.com - 28/10/2021, 18:39 WIB

KOMPAS.com – Kemajuan teknologi digital memberikan dampak yang besar kepada masyarakat. Pasalnya, kehadiran teknologi digital memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi serta memperoleh informasi secara lebih murah dan mudah.

Meski demikian, masyarakat juga harus menggunakan internet secara aman dan sehat. Pasalnya, terdapat berbagai risiko yang mengancam di dunia maya, khususnya bagi anak-anak.

Risiko tersebut di antaranya adalah kecanduan gadget, cyberbullying, hoaks, salah memilih role model, kecanduan bermain game, dan melihat konten yang tidak sesuai umur.

Oleh karena itu, orangtua atau orang yang lebih dewasa perlu mendampingi anak agar dapat menggunakan internet dan media sosial secara sehat.

Menyikapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar bertajuk “Tips Dampingi Anak Belajar di Era Pandemi”, Jumat (8/10/2021).

Pemateri dalam webinar tersebut adalah perwakilan Kaizen Room Diana Balienda, konsultan sumber daya manusia (SDM) dan praktisi keuangan Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Eva Yayu Rahayu, peneliti Institut Humor Indonesia Kini Mikhail Gorbachev Dom, dosen Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur Anggun Puspitasari, serta travel blogger dan content creator Decky Tri.

Eva yang menjadi narasumber pertama memaparkan, masalah utama yang terjadi pada pelaksanaan sekolah online adalah paradigma berpikir. Pasalnya, orangtua, guru, dan anak kerap mengabaikan pentingnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring.

Karenanya, ia mengimbau agar para pihak terkait harus selalu menerapkan pola pikir positif dalam pembelajaran daring. Selain itu, guru dapat mendorong kreativitas anak dengan pembuatan karya yang menunjang aktivitas pembelajaran melalui internet.

“Jadikan momen sekolah online sebagai sarana untuk membuktikan diri bahwa kita bisa sukses dan membawa nama besar daerah serta bangsa,” kata Eva dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Narasumber selanjutnya, Decky, menyampaikan bahwa internet tak ubahnya seperti realitas sungguhan. Sebab, internet mampu melakukan hal secara nyata, mulai dari menonton, mengakses hiburan secara online, hingga mencari referensi belajar dari internet.

Decky menambahkan, masih banyak orang belum memahami bahaya menggunakan internet, seperti risiko terkena hoaks dan penipuan online. Ia pun mengimbau agar masyarakat bisa mengontrol diri saat mengakses informasi di ruang digital. Bila perlu, buat batasan waktu penggunaan internet supaya tidak kecanduan.

“Selain itu, kita dapat membuat daftar aktivitas yang bisa dilakukan melalui internet supaya lebih produktif dan membiasakan diri untuk mempunyai perencanaan. Orangtua juga bisa mencari tahu apa saja yang anak lakukan dan mengawasi anak saat bermain gadget,“ kata Decky.

Setelah narasumber menyampaikan materi, partisipan dipersilakan untuk menyampaikan tanggapan dan bertanya. Peserta bernama Shireen menyampaikan, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah penggunaan robot untuk menggantikan manusia dalam industrialisasi.

“Bagaimana manusia dapat ambil peran saat semua sudah dilakukan teknologi canggih? Apakah manusia masih bisa ambil peran dalam pekerjaan?” tanya Shireen.

Eva yang menjawab pertanyaan tersebut mengatakan bahwa manusia tidak perlu khawatir dengan penggunaan robot dalam industri. Pasalnya, robot masih tetap dikendalikan oleh manusia.

“Ada baiknya, kita menambah pengetahuan dan skill supaya tidak tertinggal oleh mereka (robot) yang kita ciptakan,” jawabnya.

Sebagai informasi, webinar #MakinCakapDigital merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Selatan. Kegiatan ini terbuka bagi semua orang yang berkeinginan memahami dunia literasi digital.

Penyelenggara membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada agenda webinar selanjutnya melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar tersebut juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak sehingga dapat berjalan dengan baik. Sebab, program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau