JAKARTA, KOMPAS.com – Danone Indonesia kembali menggelar program Danone Digital Academy (DDA) pada 18-27 Oktober 2021. Program tersebut mencapai puncaknya, Kamis (28/10/2021). Penutupan program ditandai dengan wisuda DDA 2021 yang diikuti secara daring oleh 50 peserta terbaik.
Sebagai informasi, DDA telah diselenggarakan selama lima tahun berturut-turut. Penyelenggaraan DDA merupakan kerja sama Danone Indonesia dengan Kompas Group of Media (KG Media).
Mengusung tema “Langkahku Wujudkan Lingkungan dan Hidup yang Lebih Sehat”, DDA 2021 dihelat untuk mengedukasi masyarakat mengenai isu kesehatan dan lingkungan melalui konten-konten digital.
Para peserta merupakan kreator konten, baik vlogger maupun blogger. Sepanjang program mereka tidak hanya dibina untuk menjadi kreator, tetapi juga inisiator serta katalisator di tengah masyarakat, terutama dalam edukasi isu kesehatan dan lingkungan.
Chief Operating Officer (COO) Kompasiana Nurullah mengatakan, program DDA 2021 merupakan upaya yang dilakukan Danone Indonesia untuk menyadarkan masyarakat akan permasalahan kesehatan lingkungan.
“Kesehatan lingkungan merupakan salah satu isu krusial yang harus diangkat. Oleh karena itu, adanya konsistensi untuk menyelenggarakan kegiatan semacam ini (DDA) diharapkan dapat menjadi langkah yang bagus,” kata Nurullah dalam sesi wawancara bersama Kompas.com, Kamis.
Menurutnya, 50 peserta yang diwisuda dalam DDA 2021 merupakan orang-orang terpilih dari 1.000 pendaftar. Dengan demikian, wisudawan dalam program tersebut harus siap memikul tanggung jawab dengan mendistribusikan konten positif kepada masyarakat.
Senada dengan Nurullah, Vice President (VP) General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh mengatakan, pihaknya senang melihat antusiasme peserta DDA 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak anggota masyarakat yang sadar akan pentingnya edukasi kesehatan lingkungan.
“Tidak bisa dimungkiri bahwa kita hidup berdampingan dengan semua makhluk di bumi, seperti hewan dan tumbuhan. Kesehatan lingkungan merupakan isu yang harus terus digalakkan agar semua masyarakat sadar sebelum generasi berikutnya merasakan,” papar Vera.
Melalui program DDA 2021, lanjutnya, peserta dapat memberikan kontribusi positif berupa edukasi untuk menyadarkan masyarakat luas mengenai permasalahan tersebut.
Edukasi tersebut dapat berupa tulisan-tulisan yang dibagikan melalui laman blog Kompasiana maupun video blog (vlog).
Jadi inspirasi untuk membuat konten positif
Pada kesempatan yang sama, kreator kontensekaligus selebritas Instagram (selebgram) Fadil Jaidi juga membagikan pengalamannya selama menjadi pembuat konten di media sosial.
Menurutnya, konten yang dibuat sebaiknya tidak hanya dianggap sebagai sarana untuk menarik banyak pengikut atau penonton di media sosial. Asalkan konsisten, setiap kreator konten pasti dapat menambah jumlah pembaca dan penonton. Meski proses tersebut memerlukan waktu.
Fadil mengingatkan bahwa konten adalah karya. Karenanya, dampak dari konten yang dibuat kepada masyarakat harus menjadi pertimbangan kreator.
“Kita yang memilih mau membagikan konten seperti apa ke masyarakat. Jangan jadikan konten sebagai beban untuk bisa dikenal banyak orang. (Kreator) dapat membuat konten yang sesuai minat dan disenangi, tetapi tetap bersifat positif,” kata Fadil.
Ia melanjutkan, pembuat konten pun tidak dapat mengatur persepsi yang diterima penonton dan mengatur kritikan yang akan diterima. Oleh karena itu, Fadil berharap, wisudawan DDA 2021 dapat menjadi pembuat konten yang bijak.
“Setelah melewati rangkaian acara DDA 2021, saya berharap agar wisudawan dapat menggunakan media sosial dengan bijak. Lanjutkan langkah kalian untuk menjadi pembuat konten. Walaupun perangkat yang kalian miliki belum begitu memadai, tidak apa-apa. Gunakan saja dahulu karena akan ada waktunya kalian bisa mendapatkan yang lebih baik,” tutur Fadil.
Menanggapi pesan Fadil, alumni Danone Vlogger Awards (DVA) 2019 Ibnu Anwardani pun turut menceritakan pengalaman berharganya selama mengikuti rangkaian program Danone Indonesia.
“Awal mulanya, saya sempat merasa ketinggalan karena saya berasal dari pulau yang jauh dan hanya mengandalkan kamera seadanya. Akan tetapi, program yang diberikan Danone benar-benar memotivasi saya,” kata Ibnu.
Melalui DVA, lanjutnya, ia pun menjadi lebih memahami ilmu dan teknik dalam membuat konten. Ia juga mengaku bisa memanfaatkan konten sebagai sarana mengedukasi dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Namun, untuk sampai ke tahap tersebut memang cukup lama. Intinya, perangkat apa pun yang kalian gunakan, jika memahaminya akan menghasilkan karya yang bagus. Pahami teknik dan ilmunya, lakukan improvisasi,” ungkap Ibnu.
Terkait menjadi inisiator dan katalisator, saat ini, Ibnu juga aktif mengajak masyarakat di wilayahnya agar mengikuti berbagai webinar yang menyajikan berbagai edukasi, khususnya mengenai kesehatan lingkungan.
“DVA membawa dampak yang positif bagi semua masyarakat. Peserta akan mendapatkan ilmu baru, relasi baru, dan kesempatan baru,” kata Ibnu.
Sebagai informasi, pada tahap akhir DDA 2021, Danone Indonesia dan KG Media memilih juara 1, 2, dan 3 serta juara favorit dari kategori Blogger dan Vlogger. Para pemenang dipilih berdasarkan karya akhir yang dinilai secara ketat oleh para dewan juri.
Adapun pemenang pertama kategori Blogger diraih oleh Farida Danasworo Putri dengan karya Ibu Hamil Sering Kram? Yuk Cek Asupan Minumnya!. Kedua, Teguh Nugroho dengan karya Sedotan Plastik, Sampah Kecil yang Membunuh Bumi.
Ketiga, Kurnia Amelia Subarkah dengan karya Budidaya Maggot Solusi Masalah Sampah Organik dan Meningkatkan Finansial. Sementara, juara favorit diraih oleh Denny Huang dengan karya Gambut untuk Kebaikan Bumi.
Selanjutnya, pemenang pertama kategori Vlogger diraih oleh Muhammad Bagas Alvi dengan karya Apakah Stunting Dapat Diatasi dan Diperbaiki?. Kedua, Muhammad Rafif Wafi dengan karya Sampah Belanja Online.
Ketiga, Hendy Prabowo Utomo dengan karya Bijak Berplastik Lewat Sekolah Sayang Sampah. Terakhir, pemenang favorit diraih oleh Danan Wahyu Sumirat dengan karya Menebar Energi Baik di Hutan Mangrove.