Advertorial

Dapat Sambutan Antusias dari Masyarakat, OJK dan IJK Sukses Selenggarakan BIK 2021

Kompas.com - 02/11/2021, 23:38 WIB

KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) menyelenggarakan program Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 bertajuk “Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa” pada 18 Oktober-2 November 2021.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya OJK dan IJK dalam memperluas akses inklusi keuangan di Indonesia serta mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara mengatakan, OJK terus berupaya mencapai target inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah, yaitu 90 persen pada 2024.

Sementara, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019, indeks inklusi keuangan baru mencapai 76,19 persen. Walaupun indeks inklusi keuangan sudah tinggi, tetapi angkanya belum merata. Untuk masyarakat perkotaan, indeksnya mencapai 83,60 persen, sementara untuk perdesaan baru sebesar 68,49 persen.

Tidak hanya itu, pencapaian indeks keuangan tersebut juga masih belum dibarengi dengan literasi keuangan yang indeksnya baru mencapai 38,03 persen.

“Segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga keuangan terkait untuk mengakselerasi inklusi keuangan sekaligus literasi keuangan. Program ini juga merupakan salah satu upayanya,” kata Tirta dalam konferensi pers yang dilakukan Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Di tengah kemajuan teknologi, lanjutnya, semua lapisan masyarakat ditantang untuk mengalami perubahan yang serbacepat. Hal ini mendorong OJK untuk menciptakan layanan inklusi keuangan dengan tiga pilar utama, yaitu aksesibilitas, fleksibel, dan affordable.

Layanan keuangan tersebut bertujuan untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah. Target tersebut menjadi penting karena OJK berkeyakinan inklusi keuangan tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu solusi percepatan pemulihan ekonomi nasional saat ini.

“Kami percaya inklusi keuangan dapat menggerakkan kembali roda perekonomian. Kami juga akan mendorong industri jasa keuangan untuk terus memberikan edukasi. Salah satunya, melalui program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR),” papar Tirta.

Ia berharap, program tersebut menjadi salah satu jawaban bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat bertahan dan membangkitkan usahanya pada masa pandemi dan pascapandemi.

Selain itu, inklusi keuangan juga diharapkan dapat mempertahankan kondisi finansial masyarakat di masa pandemi. Pasalnya, peningkatan pengelolaan keuangan akan membantu masyarakat agar lebih siap menghadapi situasi krisis.

Raih banyak pencapaian baru

Pada kesempatan tersebut, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito mengatakan, program BIK 2021 berhasil menyelenggarakan 2.183 kegiatan di seluruh Indonesia. Jumlah partisipan kegiatan tersebut mencapai 1.348.488 orang.

Adapun rangkaian kegiatan BIK 2021 mencakup sosialisasi tatap muka dan virtual melalui webinar, pembukaan rekening, penyaluran kredit atau pembiayaan mikro, business matching, pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta publikasi program literasi dan inklusi keuangan secara masif.

“Sementara, dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan, tercatat berhasil memperoleh pembukaan rekening baru dari industri perbankan sebesar 2.008.165 dan penyaluran kredit atau pembiayaan kepada 168.370 debitur,” papar Sarjito.

Kemudian, terdapat 93.683 pembukaan polis asuransi, 330.000 rekening efek baru, 633.142 debitur perusahaan pembiayaan, 15.168 rekening sektor pergadaian, dan 58.452 akun di sektor teknologi finansial (tekfin).

“Angka-angka tersebut menunjukkan antusiasme yang besar dari masyarakat terhadap program BIK 2021,” ujar Sarjito.

Sementara itu, Tirta kembali melanjutkan, pencapaian tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan suatu proses penyesuaian adaptasi tataran pola kerja walau di tengah pandemi Covid-19.

“Keberhasilan tersebut juga mendorong akselerasi pemanfaatan produk dan layanan keuangan bagi masyarakat demi tercapainya target inklusi keuangan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu sebesar 90 persen pada 2024,” tutur Tirta.

Berikan apresiasi

Sebagai informasi, pada penutupan acara, BIK 2021 melakukan penyerahan Simpanan Pelajar (SimPel) Award kepada bank peserta SimPel, sekolah, individu, dan wilayah yang berpartisipasi.

Adapun program SimPel/SimPel iB juga menjadi salah satu inisiatif OJK dan industri perbankan untuk mencapai target inklusi keuangan dari pemerintah.

Penyerahan penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi OJK kepada sejumlah pihak karena telah memberikan dampak positif untuk mendukung implementasi program SimPel bagi seluruh pelajar di Indonesia.

Penyerahan penghargaan dibagi ke dalam beberapa kategori. Pertama, kategori Bank Perkembangan SimPel/SimPel iB Terbaik. Penghargaan kategori ini diberikan kepada Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Sinarmas, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Pembanguna Daerah (BPD) Jawa Timur, dan BPR BKK Karangmalang.

Kedua, kategori Bank Terinovatif Implementasi SimPel/SimPel iB diberikan kepada Bank DKI. Ketiga, kategori Individu Penggerak Program SimPel/SimPel iB diberikan kepada mitra kerja sama PD BPR Bank Pasar Kulon Progo Dewi Prabandari.

Keempat, kategori Sekolah Terbaik Implementasi SimPel/SimPel iB diberikan kepada MTs Negeri 2 Tuban binaan Bank Mandiri dan Yayasan Pendidikan Batik binaan BPRS Dana Mulia.

Kelima, kategori Wilayah Terbaik dalam Implementasi SimPel/SimPel iB diberikan kepada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Tanah Laut.

Selain SimPel Award, BIK 2021 juga mengumumkan sejumlah pemenang Kompetisi Inklusi Keuangan (Koinku).

Untuk diketahui, Koinku merupakan ajang untuk mencari ide kreatif dan inovatif terkait model inklusi keuangan. Pelaksanaan KOINKU tahun 2021 bertujuan untuk memperoleh model inklusi keuangan yang dapat diimplementasikan dalam mendorong peningkatan akses keuangan dan mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional yang akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Koinku pada BIK 2021 bertajuk “Inovasi Model Inklusi Keuangan Dalam Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional”.

Adapun pemenang pertama kategori umum diraih oleh Score dengan karya berjudul “Inovasi Sistem Credit Scoring pada Aplikasi Pencatatan UMKM untuk Mendukung Akses Pembiayaan UMKM dan Pemulihan Ekonomi Nasional”. Juara kedua diraih Referral dengan karya “Kredit Pedagang Kilat”.

Juara ketiga, EMAX dengan karya “e-Mak: Arisan Elektronik dengan Pendekatan Komunitas Ibu Rumah Tangga guna Percepatan Inklusi Keuangan Indonesia”.

Sementara, pemenang pertama kategori mahasiswa diraih oleh Environma dengan karya “L-Askar: Limbah untuk Asuransi UMKM yang Berdikari: Aplikasi Inklusi Keuangan yang Ramah Lingkungan”.

Juara kedua, Harvest Mood dengan karya “Teman Tani: Solusi Inklusif Layanan Asuransi Digital Terintegrasi Sektor Pertanian sebagai Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)”. Juara ketiga, Together dengan karya “BANK (Bina Anggaran Keuangan) Digital Desa”.

Untuk diketahui, BIK 2021 juga menggelar virtual expo FinExpo 2021 yang dapat diakses melalui laman www.finexpo-bix2021.id. Di pameran virtual tersebut, masyarakat dapat menikmati berbagai promo dan program menarik.

Ekspo tersebut diharapkan dapat menambah daya beli masyarakat sekaligus literasi untuk meningkatkan pengetahuan keuangan masyarakat. Sampai dengan berakhirnya kegiatan BIK 2021, portal FinExpo BIK telah dikunjungi 90.353 user.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com