KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menghadiri acara panen sistem mina padi perdana di Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (3/11/2021).
Penerapan sistem mina padi di Desa Sambirejo sendiri dinilai sukses. Rata-rata, hasil keuntungan budi daya yang dilakukan para petani mencapai Rp 19 juta per hektare.
Hanindhito mengatakan, dengan hasil panen mina padi, petani diharapkan mampu menambah keuntungan. Selain itu, ia berharap wilayah lain di Kabupaten Kediri juga dapat mengembangkan sistem tersebut.
“Sistem mina padi cukup mudah dilakukan dengan menggabungkan antara konsep perikanan dan pertanian di satu tempat yang sama,” ucap pria yang akrab disapa Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Dhito menambahkan, sistem mina padi di Desa Sambirejo akan dijadikan sebagai pilot project. Nantinya, sistem serupa akan dikembangkan di daerah lain dalam jangka waktu 1-2 tahun dengan bimbingan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
“(Sistem mina padi) perlu dikembangkan di wilayah lain. Kemudian, petani juga akan mendapat bantuan bibit nila dari Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Sekitar 30 hektare akan mendapat bantuan bibit,” ujar Dhito.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid menyampaikan, ada beberapa kriteria khusus untuk lokasi penerapan sistem mina padi. Sistem mina padi disarankan dapat dilakukan di lokasi pertanian yang memiliki aliran air lancar.
Untuk rasionya, satu hektare lahan pertanian dapat digunakan untuk budi daya ikan sekitar 20.000 ekor.
“Disarankan lokasi yang mudah air, baik untuk pertanian maupun perikanan. Sebab, lokasi mina padi yang sulit air bisa merepotkan petani itu sendiri,” kata Nur.