Advertorial

Dukung Pekerja Migran, BNI Optimalkan Program KAMI

Kompas.com - 05/11/2021, 21:18 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat perannya sebagai bank global milik pemerintah dengan memperluas jaringan bisnis serta hubungan sosial.

Salah satunya, BNI mengoptimalkan program Keluarga Migran Indonesia (KAMI) dengan mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) senilai Rp 5 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk program pemberdayaan yang dibagi menjadi bantuan pendidikan, bantuan pelatihan wirausaha, serta bantuan alat usaha untuk para pekerja migran Indonesia (PMI) di Dubai dan Abu Dhabi.

Adapun prosesi penyerahan bantuan dilakukan oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar kepada Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di Dubai Kartika Candra Negara di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Dubai, Jumat (5/11/2021).

Acara tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Erick menuturkan Indonesia memiliki jaringan pekerja migran sangat kuat yang tersebar di seluruh dunia. Pekerja migran ini tak hanya memberi manfaat kepada negara yang mereka tinggali, tetapi juga Indonesia. 

Menurutnya, tak sedikit keluarga pekerja migran di Indonesia yang selalu mendapat kiriman remitansi yang sangat kuat untuk menyambung, bahkan meningkatkan taraf hidup. 

Erick menuturkan, pemerintah terus mendukung penuh semua perjuangan para PMI di seluruh penjuru dunia. Kementerian BUMN akan mengerahkan semua kemampuan agar dapat selalu mempermudah perjuangan PMI di luar negeri. 

"Kami tentunya mengapresiasi langkah sosial (BNI). Kami berharap program ini dapat bermanfaat untuk para saudara kita dan memacu semangat mereka untuk lebih produktif di luar negeri," kata Erick dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan, Kementerian BUMN terus berperan aktif mendorong semua perusahaan pelat merah go global dan mempererat hubungan usahanya di luar negeri.

"BNI pun ikut mengambil peran strategis dengan membantu transaksi, garansi, hingga penyediaan jasa pembiayaan. Saat ini, BNI sudah memiliki 6 kantor cabang di luar negeri. Kantor cabangnya pun mencakup hampir semua negara di dunia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Royke memaparkan dana CSR Rp5 miliar tersebut ditujukan bagi program pemberdayaan PMI.

Program itu diharapkan dapat menjadi modal dalam membangun kapabilitas dan kapasitas bagi usaha para PMI di Dubai dan Abu Dhabi, baik bagi pelaku usaha yang telah berjalan maupun bagi yang baru memulai usaha.

"Dengan begitu, bagi yang telah berjalan, usahanya diharapkan dapat berkembang dan memperluas target pemasarannya, bahkan hingga mencapai pasar global. Sementara, bagi yang baru memulai, diharapkan dapat memiliki kemampuan dasar dalam membangun usaha yang baik," tuturnya.

Di samping itu, Royke menjelaskan, BNI diarahkan untuk dapat menjadi bank dengan kapabilitas bisnis internasional yang unggul.

BNI pun, imbuhnya, terus menguatkan perannya sebagai agent of development, termasuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia di luar negeri.

Untuk diketahui, BNI memandang bahwa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu segmen strategis yang menjadi prioritas BNI untuk turut dikembangkan.

Dengan jumlah pelaku UMKM Indonesia yang sangat besar, yakni sekitar 60 Juta, UMKM merupakan salah satu motor pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak hanya bagi pelaku UMKM di dalam negeri, BNI juga memberikan dukungan bagi pelaku UMKM Indonesia yang berada di luar negeri.

Melalui berbagai layanan perbankan yang terintegrasi, Royke mengatakan, pihaknya siap untuk memfasilitasi pengembangan bisnis dan usaha bagi diaspora, masyarakat Indonesia di luar negeri, serta perusahaan Indonesia-related.

"Kami juga mengundang kepada para pelaku usaha tersebut agar dapat mengoptimalkan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri BNI dan juga keberadaan agen remitansi yang tersebar di berbagai kota di dunia,” paparnya.

Royke berharap, melalui berbagai layanan disiapkan BNI dapat menjadi mitra layanan keuangan utama dalam setiap aktivitas ekonomi masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau