Advertorial

Dukung UMKM Go Global, BNI Antarkan UMKM Tembus Pasar Dubai

Kompas.com - 06/11/2021, 20:05 WIB

KOMPAS.com -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI semakin agresif melakukan pengembangan bisnis segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjelang akhir tahun.

Teranyar, BNI berhasil memfasilitasi debitur UMKM nasional masuk ke Al Jaber Gallery di Mall of Dubai. 

Untuk diketahui, Al Jaber Gallery merupakan jaringan toko souvenir terbesar di United Arab Emirates yang berdiri sejak 1960.

Pemilik dari Al Jaber Gallery adalah Abdulla Jaber Belshalat yang merupakan pengusaha di bidang kerajinan dan barang antik. 

Saat ini, Al Jaber Gallery telah memiliki 26 outlet yang tersebar di berbagai mal serta jalan raya di Dubai dan Abu Dhabi. Outlet tersebut menjual berbagai kerajinan asli Arab dan berbagai belahan dunia, seperti Timur Tengah dan Asia Selatan. 

Sebagai pilot project, BNI telah mensponsori 10 pelaku UMKM yang terdiri 30 produk, mulai dari sepatu, keramik, fabrik, perhiasan, porselen, tas, dan hingga pajangan rumah untuk dapat dipasarkan di outlet Al Jaber Gallery, Dubai Mall. 

Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Abdulla Jaber Belshalat pun menyambut hangat kedatangan rombongan dari Indonesia. 

Royke Tumilaar menuturkan, UMKM adalah segmen strategis yang tengah didorong pemulihan kinerjanya oleh BNI sepanjang 2021.

Pihaknya terus mencari potensi pertumbuhan bagi debitur UMKM untuk dapat menembus pasar global. Salah satunya adalah kawasan Timur Tengah yang ceruk pasarnya besar. 

BNI, lanjut Royke, baru saja merampungkan kerja sama dengan Al Jaber Gallery di Dubai Mall. Langkah ini diharapkan mampu memperbesar cakupan pasar bagi pelaku UMKM ke depannya.

"Kami bangga karena UMKM yang kami bina ditempatkan di etalase premium di mall terbesar di dunia, yaitu di Al Jabber Gallery, Dubai Mall. Kami berharap, hal ini dapat memberi dampak positif untuk membuka jalan UMKM Indonesia untuk go global," kata Royke dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/11/2021). 

Royke menambahkan bahwa saat ini BNI Xpora berperan sebagai fasilitator para UMKM untuk bisa mendapat tempat istimewa di gerai toko souvenir terbesar di United Arab Emirate tersebut.

Ke depan, para pelaku UMKM itu dapat bekerja sama langsung secara mandiri dengan Al Jaber Gallery. 

"Kehadiran Xpora merupakan bukti komitmen BNI untuk mengakselerasi UMKM supaya naik kelas dan go global. Melalui BNI Xpora, kami yakin akan semakin banyak memfasilitasi business matching UMKM nasional ke banyak negara lain juga," tuturnya. 

Pada kesempatan yang sama, Erick Thohir mengapresiasi upaya BNI dalam dalam membuka akses para pelaku UMKM untuk menembus pasar global.

Dia optimistis, momentum kebangkitan kinerja UMKM akan lebih cepat seiring dengan terbukanya pasar baru global. 

"Hal itu bagus karena BNI dengan program Xpora-nya mampu membuka akses pada UMKM. Dari sini, peluang pendapatan UMKM yang besar semakin terbuka lebar," ujar Erick. 

Lebih lanjut, Erick menyoroti produk UMKM tersebut di Dubai karena memiliki desain khas tradisional serta kualitas premium.

Dia yakin, BNI telah bekerja keras untuk membimbing pelaku UMKM sehingga bisa mencapai level saat ini.

"Keberadaan UMKM di Al Jaber Gallery juga berkat upaya bimbingan BNI terhadap para pelaku UMKM-nya. Produknya bagus-bagus sehingga harganya pun menembus berkali-kali lipat dari harga luar negeri," kata Erick. 

Pemerintah, kata Erick, berkomitmen untuk terus mendukung UMKM melalui peningkatan belanja produk UMKM.

Dengan demikian, pelaku UMKM mendapat pasar tetap yang dapat dijadikan basis pendapatan untuk berkembang lebih tinggi. 

"Besaran dana pemerintah untuk belanja melalui UMKM di bawah Rp 14 miliar. Angka itu tergolong besar. Namun, ingat, UMKM juga harus terdaftar melalui Online Single Submission (OSS),” ujarnya.

Sementara, Abdulla Jaber Belshalat mengatakan bahwa pihaknya telah mengurasi 30 produk dari BNI Xpora tersebut. Ia mengaku kagum melihat produk Indonesia memiliki kualitas serta tingkat kerumitan yang tinggi.

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Abdulla Jaber Belshalat.DOK. BNI Menteri BUMN Erick Thohir bersama Abdulla Jaber Belshalat.

"Produk UMKM dan kualitasnya sangat bagus. Kami tentu akan mendorong pelanggan kami membeli produk Indonesia," ujar Abdulla. 

Abdulla berharap, ke depan, produk UMKM Indonesia dapat menjaga kualitasnya. Pasalnya, dari titik ini permintaan pelanggan akan lebih tinggi.

Terlebih, Al Jaber akan mulai menempatkan produk UMKM ke seluruh outlet Aljaber di Dubai dan Abu Dhabi. 

"Kedepannya, kami juga menjalin kerja sama langsung dengan para pelaku UMKM Indonesia agar pengadaan barang dilakukan lebih cepat," imbuhnya. 

UMKM tingkatkan kinerja 

Founder Keewa Shoes Dani Ika Suryandari mengapresiasi langkah proaktif BNI yang terus mencari peluang pertumbuhan bagi para pelaku UMKM.

Ia optimistis, usahanya akan mendapat apresiasi pembelian yang besar dengan masuk di pasar Dubai. 

"Sebetulnya, kami tak menyangka upaya BNI seagresif itu. Kami tidak menyangka bahwa produk kami dijual di Al Jaber Gallery yang sangat eksklusif. Pokoknya keren banget," kata Dani. 

Dani menuturkan bahwa Rumah Keewa sudah berjalan selama 6 tahun. Ia bersama pengrajin berupaya menciptakan produk unik tradisional berkualitas yang mampu dicintai oleh semua orang Indonesia, termasuk konsumen di luar negeri. 

"Kami yakin, usaha kami akan semakin lebih meningkat lagi. BNI juga terus memberi bimbingan dan aktif mengajak kami untuk mengikuti berbagai program pembelajaran. Kami juga diberi banyak tips terkait ekspor dan sosial media," katanya. 

Apresiasi senada juga turut disampaikan oleh Founder Borneo Queen Kiki Aprilia. Kiki mengapresiasi upaya BNI yang mampu membantunya untuk menjual produk dari Kalimantan Tengah lalu tembus ke Dubai. 

Ia merasa senang karena BNI setia membina para pelaku UMKM.

“Dari awal berbisnis, kami selalu mendapat dukungan sehingga mampu menembus pasar ekspor seperti saat ini. Kami merasa bangga," ujar Kiki. 

Kiki menambahkan bahwa saat ini usahanya terus menambah jumlah pengrajin untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat.

Ia pun berupaya untuk terus mempertahankan usaha dengan konsep kerajinan tangan agar keunikan produk dapat terjaga. Menurutnya, saat ini permintaan pasar untuk produknya sudah meningkat berkisar 5.000 hingga 7.000 per bulan.

“Ke depan, permintaan diprediksi akan semakin meningkat sehingga kami akan terus tambah pengrajin. Sekarang saja, sudah pengrajin satu kampung kami rayakan," tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com