Advertorial

20 Tahun Berdiri, Kemenkominfo Kawal Transformasi Digital secara Progresif dan Visioner

Kompas.com - 08/11/2021, 13:01 WIB

KOMPAS.com – Tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperingati 20 tahun perjalanannya. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, selama ini Kemenkominfo telah menunjukkan transformasi yang progresif dan visioner.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Syukur dan Refleksi 20 Tahun Kemenkominfo, Selasa (28/9/2021). Ia mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari peran para menteri yang pernah menjabat selama 20 tahun terakhir.

Menurutnya, seluruh perubahan dan kemajuan yang diwariskan oleh para Menkominfo sebelumnya merupakan pencapaian yang patut disyukuri.

“Hari ini Kemenkominfo dapat melanjutkan pekerjaan-pekerjaan besar untuk mengantar Indonesia menjadi bangsa digital, Indonesia as a digital nation,” ujarnya menurut keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/11/2021).

Sebagai informasi, Indonesia telah memiliki lima Menkominfo, yaitu almarhum Syamsul Muarif, Sofyan Djalil, Muhammad Nuh, Tifatul Sembiring, dan Rudiantara.

Johnny juga mengatakan bahwa Kemenkominfo mengubah moto institusi seiring perkembangan zaman dan teknologi. Pada awal perjalanan, lanjutnya, Kemenkominfo memiliki moto “Menuju Masyarakat Informasi”.

Kini, Kemenkominfo merumuskan moto baru untuk menyambut transformasi digital, yaitu “Semakin Digital, Semakin Maju”.

“Sejatinya, perubahan-perubahan tersebut merupakan respons yang simultan terhadap geliat perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan berbangsa,” ujar Johnny.

Sejalan dengan moto baru tersebut dan sebagai leading sector transformasi digital, Kemenkominfo terus mendorong implementasi major project transformasi digital.

Hal tersebut dilakukan sembari meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital di seluruh Indonesia.

Akselerasi transformasi digital pun dilakukan Kemenkominfo dengan mengacu pada lima arahan strategis Presiden Joko Widodo. Pertama, mempercepat perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.

Kedua, menyiapkan peta jalan atau road map transformasi digital di sektor-sektor strategis. Ketiga, mempercepat integrasi pusat data nasional.

“Keempat, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) talenta-talenta digital yang kompeten. Kelima, menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital,” kata Johnny.

Lebih lanjut, Johnny menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 untuk menjalankan lima arahan tersebut. Adapun pembangunan digital dilakukan di empat sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintah digital, dan masyarakat digital.

Selain itu, Kemenkominfo juga mempunyai peran dalam orkestrasi komunikasi publik bagi masyarakat.

“Tugas komunikasi publik pemerintah juga diemban oleh Kemenkominfo dalam rangka melakukan orkestrasi dan amplifikasi kebijakan-kebijakan, termasuk yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Johnny juga menegaskan Kemenkominfo terus berjuang untuk mengimplementasikan amanat Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik secara holistik, konsisten, dan terarah.

“Kemenkominfo pun terus berjuang menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi-informasi yang baik dan berkualitas kepada masyarakat sehingga menumbuhkan optimisme publik,” jelas Menteri Johnny.

Temu wicara

Pada kesempatan yang sama, tiga mantan Menkominfo turut memberikan pandangannya mengenai perjalanan Kemenkominfo selama 20 tahun.

Menurut Sofyan Djalil, pada era kepemimpinannya, Kemenkominfo fokus dalam membangun SDM. Ia bersama Menteri Keuangan waktu itu menyiapkan dukungan untuk mengirimkan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 200 orang setiap tahun untuk kuliah di luar negeri.

“Pemerintah (waktu itu) dituntut untuk mencari generasi penerus bangsa yang potensial dan memiliki keinginan untuk maju,” ujar Sofyan.

Menkominfo periode 2007-2009 M Nuh pun memberikan pandangannya mengenai peran Kemenkominfo. Menurutnya, Kemenkominfo kini harus menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

“Kemenkominfo punya peran sebagai jembatan itu, kalau sebagai jembatan maka dimana-mana ujungnya di dua belah pihak, kalau hanya satu titik tidak bisa dijembatani. Oleh karena itu, kalau saya boleh memberikan pandangan, perkuatlah dua titik masing-masing, baik titik dari sisi pemerintah tentunya, tapi juga titik yang ada di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Rudiantara menilai Kemenkominfo di era kepemimpinan Johnny lebih banyak dan lebih luas dalam membangun infrastruktur. Ia pun mencontohkan yang terjadi pada ekosistem network, device, dan apps (NDA).

Dari sisi network, kata Rudiantara, operator seluler di Indonesia pendapatannya sekitar Rp 200 triliun dalam setahun. Demikian juga dengan device, seperti ponsel dan tablet, berkisar Rp 80 triliun dalam setahun.

“Namun, jika bicara mengenai aplikasi, platform e-commerce, seperti Bukalapak, Tokopedia, atau Shopee, (penghasilannya) bisa mencapai Rp 1 miliar dalam satu bulan. Jadi, sudah jauh lebih besar ekosistem yang ketiga ini yang berbasis apps dibanding ekosistem network dan device-nya,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com