Advertorial

Dukung Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana, TP PKK Sulteng Diminta Bangun Koordinasi serta Konsolidasi

Kompas.com - 08/11/2021, 16:05 WIB

KOMPAS.com – Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Tri Tito Karnavian meminta TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan stakeholder guna mendukung Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana.

Menurut Tri, upaya koordinasi dan konsolidasi penting dilakukan agar manfaat gerakan tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh keluarga di Sulteng.

Dorongan tersebut disampaikan secara langsung oleh Tri saat membuka acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kelompok Kerja (Pokja) IV TP PKK, Kelompok PKK, dan Para Kader PKK dalam rangka Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di Sulteng, Selasa (2/11/2021).

“Melalui pelatihan ini, saya mengimbau kepada ketua TP PKK Provinsi, ketua TP PKK kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, serta stakeholder terkait agar dapat berkoordinasi dan melakukan konsolidasi,” ujar Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/11/2021).

Tri menuturkan, Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang masih dihadapi bangsa, seperti persoalan kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

“(Pada) bidang kesehatan, misalnya, pemerintah fokus menangani permasalahan tingginya angka stunting di Indonesia,” jelas Tri.

Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Tri Tito Karnavian (tengah).DOK. KEMENDAGRI Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Tri Tito Karnavian (tengah).

Di lain sisi, Tri menjelaskan bahwa pelatihan tersebut juga diharapkan dapat membangun kemampuan para kader PKK dalam mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Terdapat sembilan kriteria pilot project yang dapat disesuaikan dengan situasi, kondisi, serta permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, setiap daerah memiliki peluang dan potensi yang besar untuk menyelesaikan permasalahan di wilayahnya,” ujar Tri.

Selain stunting, lanjut Tri, pelatihan juga difokuskan untuk menangani sejumlah persoalan, yakni kesehatan ibu dan anak, perilaku hidup bersih dan sehat, pencegahan Covid-19, serta kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran dan kecelakaan dalam rumah tangga.

Tri mengimbau kepada para peserta untuk dapat menerapkan hasil pelatihannya secara langsung kepada masyarakat.

“Masyarakat dapat berperan aktif secara mandiri dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, baik secara individu maupun keluarga di bidang kesehatan, lingkungan, dan perencanaan sehat,” ujar Tri.

Tri pun berharap, seluruh peserta pelatihan dapat berbagi pengetahuan kepada pengurus Pokja IV dan kader PKK yang belum mengikuti kegiatan tersebut agar terbangun pemahaman bersama.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com