Advertorial

Kembali Digelar, ICAD XI Hadir dengan Tema Publik dan Mempersembahkan #KEMANG12730

Kompas.com - 11/11/2021, 15:41 WIB

KOMPAS.com – Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) kembali digelar mulai dari 21 Oktober hingga 28 November 2021. Berbeda dari gelaran sebelumnya, ICAD ke-11 diadakan secara offline dan online.

Sebagai informasi, acara tahunan tersebut menampilkan seniman, desainer, dan kreator lintas disiplin terkemuka dari seluruh dunia.

ICAD juga bermitra dengan platform internasional bergengsi, seperti Milan SuperDesign Show, La Biennale di Venezia, dan London Design Biennale. Platform tersebut hadir sebagai curator sekaligus menampilkan seni dan desain Indonesia kepada dunia.

Kali ini, penikmat seni dapat menghadiri langsung pameran di venue utama, yaitu Grand Kemang Hotel Jakarta. Selain itu, ICAD XI juga menampilkan berbagai kegiatan publik yang bekerja sama dengan berbagai tempat dan brand yang telah dikurasi di #KEMANG12730.

Steering Committee ICAD Diana Nazir mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi semua orang dalam menjalani kehidupan. Menurutnya, masyarakat dihadapkan pada tantangan serta dipaksa untuk beradaptasi dan berubah.

Maka dari itu, lanjutnya, cara bekerja, berkomunikasi, membuat pilihan, dan mencari informasi pun menjadi berubah. Hal itu dikarenakan masyarakat mengadopsi berbagai alat dan layanan digital baru.

“Di masa yang akan datang, Covid-19 tidak akan menghilangkan nilai dari pameran tatap muka, tetapi menimbulkan berbagai cara baru untuk mempresentasikannya dengan lebih kreatif,” ujar Diana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Sebagai upaya untuk memperkuat pengalaman tersebut, ICAD XI juga memperluas koneksinya melalui kemitraan dinamis dengan lembaga-lembaga budaya lokal dan internasional, pers, serta berbagai bisnis terkait gaya hidup.

Festival Director Edwin Nazir mengatakan bahwa ICAD selalu mengedepankan kolaborasi kreatif sejak pameran pertama pada 2009.

“Tahun ini, kami memperluas mitra venue kami yang terletak di area desain dan seni di Jakarta Selatan, yaitu Kemang. Pameran dan beberapa program publik akan berlangsung secara fisik maupun virtual,” kata Edwin.

Retrospeksi Nyadran (2021) oleh Nindityo Adipurnomo.Dok. ICAD Retrospeksi Nyadran (2021) oleh Nindityo Adipurnomo.

ICAD IX dikonsentrasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu In Focus (seniman dan desainer terkemuka dari Indonesia yang diundang), Artis Tamu (seniman dan desainer internasional yang diundang), Next Gen (seniman muda inovatif yang diundang), dan Open Submission.

Mengusung tema “Publik” sebagai elemen yang tak terpisahkan dari seni, ICAD XI memicu perhatian dan diskusi mengenai bagaimana hubungan antara sebuah karya seni dan publiknya dapat saling terkait.

“Sejalan dengan tema ICAD XI, kami ingin memperkuat dan memperluas pengalaman publik serta menjadi selebrasi desain dan seni kontemporer Indonesia,” ujar Edwin.

Meyakini pentingnya publik sebagai audiens, pengguna, konsumen, dan penentu tren, ICAD XI mendorong para seniman dan desainer yang berpartisipasi untuk merespons kebutuhan masa kini melalui ide-ide spekulatif tentang apa yang mungkin relevan dengan publik pascapandemi.

Selain instalasi spesial dari BJ Habibie dan Irvan A Noe’man, ICAD XI menampilkan puluhan desainer, seniman, arsitek, musisi, komunitas, serta institusi Indonesia dan internasional.

Beberapa nama dari Indonesia, seperti Aditya Fahrizal Hafiz, Awan Simatupang, Eldwin Pradipta, Ridwan Kamil, Fluxcup, dan Jatiwangi Art Factory akan menampilkan karyanya.

Selain itu, ada juga seniman internasional yang turut bergabung, antara lain Aung Myat Htay dari Myanmar, Bo Wang dari China, Charles Lim dari Singapura, dan Goran Despotoyski dari Serbia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com