Advertorial

Kompas100 CEO Forum ke-12, Sambut Optimisme dengan Usaha untuk Ekonomi Sehat 2022

Kompas.com - 19/11/2021, 15:09 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memberi dampak ekonomi yang serius bagi banyak negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Menyambut 2022, pemerintah Indonesia terus menggencarkan pemulihan perekonomian seraya tetap mengendalikan laju penularan Covid-19. Berbagai kebijakan pun harus ditetapkan dengan mempertimbangkan komponen pencegahan, pengendalian, dan penanganan.

Topik itulah yang dibahas dalam Kompas100 CEO Forum ke-12 Powered by East Ventures. Oleh sebab itu, ajang diskusi tersebut mengusung tema “Ekonomi Sehat 2022”.

Untuk diketahui, Kompas100 CEO Forum Powered by East Ventures merupakan dialog terbuka antara pemerintah, pimpinan perusahaan, komunitas publik, dan masyarakat untuk memahami keadaan serta mendapatkan solusi dari tantangan yang dihadapi untuk pemulihan ekonomi pada 2022.

Setelah beberapa rangkaian diskusi yang dimulai sejak 10 November 2021, forum tersebut mencapai puncaknya pada Kamis (18/11/2021). Diskusi puncak digelar secara hybrid di Jakarta Convention Center (JCC) dan Istana Negara.

Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Lilik Oetama mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi berbagai langkah yang telah ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam hal penanganan untuk mengendalikan Covid-19.

“Kami yakin bahwa penurunan Covid-19 yang sudah signifikan serta kebersamaan elemen bangsa yang telah terjalin saat ini dapat terus dipertahankan. Selain itu, dapat menjadi pijakan kuat untuk berlari mempercepat laju perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Lilik.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, poin terpenting untuk meningkatkan sektor ekonomi dan kesehatan Indonesia pada 2020 adalah dengan mengendalikan pandemi Covid-19.

“Kalau tidak bisa mengendalikan (pandemi), kondisi ekonomi bisa turun dan tidak terkendali lagi. Oleh sebab itu, semua elemen harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri, tetapi tetap jangan ketakutan. Terus pantau kondisi sekitar dan jangan lengah,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi melanjutkan, sejumlah cara-cara yang bisa ditempuh untuk mewujudkan pengendalian tersebut.

Pertama, menggencarkan vaksinasi. Hal ini agar vaksinasi dapat merata di setiap provinsi, bahkan di daerah terpencil sekalipun. Melalui vaksinasi yang merata, aktivitas ekonomi juga dapat semakin ditingkatkan.

“Selanjutnya, pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini akan menjadi fondasi kuat untuk perkembangan sektor ekonomi Indonesia 2022. Saat ini, pembangunan kita semakin banyak dan satu per satu sudah mulai selesai,” paparnya.

Ketiga, kebijakan hilirisasi industri. Ia menjelaskan, Indonesia secara bertahap akan melarang ekspor barang mentah industri. Misalnya, nikel, bauksit, dan tembaga.

“Dengan demikian, kita dapat membuka lapangan kerja. Ini bagian dari hilirisasi Indonesia. Negara-negara (lain) sudah mulai sadar bahwa mereka mau tidak mau harus investasi atau bekerja sama dengan pihak swasta untuk masuk ke Indonesia,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, Indonesia akan segera menuju green industrial bak negeri-negeri maju di benua Eropa. Pasalnya, ia melihat Indonesia memiliki kekuatan besar dalam hal green industrial dan hydropower.

“Kami akan memanfaatkan peluang tersebut dengan membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara,” tuturnya.

Kelima, mengembangkan ekonomi digital. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang startup dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 2.000 startup. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki potensi dan kekuatan. Potensi digital kita bisa mencapai 14 miliar dollar Amerika Serikat (AS) di 2025,” tutur Presiden Jokowi.

Untuk mewujudkan semua itu, lanjutnya, Indonesia perlu menyiapkan dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Terkait hal tersebut, Operating Partner East Ventures David Fernando Audy mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang tak kalah dibandingkan negara-negara lain di bidang teknologi.

“Indonesia memiliki banyak potensi. Kita sempat kehilangan kesempatan untuk bertransformasi dari sektor pertambangan ke sektor jasa. Akan tetapi, kita belum ketinggalan untuk bertransformasi di sektor teknologi,” papar David.

Dengan teknologi tersebut, lanjutnya, Indonesia bisa menciptakan level playing field yang sama dengan pemain-pemain global lainnya yang sudah ada di Indonesia.

Para narasumber yang hadir dalam Kompas100 CEO Forum ke-12 Powered by East Ventures di JCC.Dok. Harian Kompas Para narasumber yang hadir dalam Kompas100 CEO Forum ke-12 Powered by East Ventures di JCC.

Optimisme terhadap ekonomi sehat 2022

Optimisme mengenai ekonomi yang lebih sehat pada 2022 juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

“2022 merupakan golden moment untuk menggenjot laju pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, pemerintah harus tetap menekankan dan mengedepankan prinsip kehati-hatian, terutama terkait dengan laju pandemi Covid-19. Kombinasi gas dan rem akan terus dilanjutkan hingga memasuki 2022,” papar Airlangga.

Senada dengan Airlangga, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, semua elemen mengharapkan pemulihan ekonomi yang mulus.

Ia juga menyampaikan sejumlah pertumbuhan ekonomi hingga kuartal ketiga (Q3) 2021. Pertumbuhan ini merupakan kombinasi dari berbagai hal, seperti penerimaan pajak dan bea cukai.

“Satu setengah bulan terakhir ini, jika diibaratkan dengan maraton, ini adalah last mile yang sangat penting,” tutur Sri Mulyani.

Pada 2022, lanjutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap akan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sejumlah masalah, seperti ancaman inflasi lantaran pertumbuhan yang belum kuat, bisa menjadi masalah pelik dan menimbulkan dilema, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga negara-negara maju.

“Indonesia harus betul-betul memperhatikan tantangan tersebut karena diduga kuat masih akan muncul hingga 2022,” tegasnya.

Untuk diketahui, Kompas100 CEO Forum merupakan gelaran rutin yang diselenggarakan Harian Kompas. Kali ini, acara tersebut terselenggara berkat dukungan East Ventures, Eka Hospital, Telkom Indonesia, BNI, Pertamina, Danone Indonesia, dan BCA.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau