Advertorial

Upaya Mas Dhito Hidupkan Kembali Seni Jaranan yang Mati Suri Akibat Pandemi

Kompas.com - 22/11/2021, 14:48 WIB

KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono memberikan perhatian untuk pelaku seni jaranan dengan menyediakan ruang pentas di depan Pendopo Panjalu Jayati. Hal ini dilakukan untuk menghidupkan seni tradisional ini dari mati suri akibat pandemi Covid-19.

Pentas seni bertajuk “Senja Kediri” tersebut digelar selama dua hari, yakni pada 20-21 November 2021. Sebagai informasi, pentas seni ini ditayangkan secara virtual di 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Tak berhenti sampai di situ, Hanindhito atau yang akrab disapa Mas Dhito itu juga berencana mengadakan roadshow seni jaranan setiap bulan.

Mas Dhito mengatakan, pagelaran Senja Kediri merupakan acara pertama. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan roadshow, mulai dari kawasan utara, barat, timur, hingga selatan Kabupaten Kediri.

“Kami akan buatkan acara karena ini berkaitan dengan cara kami menghargai kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/11/2021).

Namun, Mas Dhito mengakui bahwa tidak mudah untuk melaksanakan roadshow seni jaranan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.

Mas Dhito saat memberikan sambutam.DOK. Pemkab Kediri Mas Dhito saat memberikan sambutam.

Pasalnya, pelaksanaan pentas secara berkeliling itu berpotensi membuat kerumunan massa karena banyak masyarakat yang rindu melihat langsung pentas jaranan.

Oleh karena itu, Mas Dhito mengatakan, pihaknya akan mengatur dan mempersiapkan dengan matang teknis pelaksanaan roadshow seni jaranan di lapangan terlebih dahulu.

"Nanti, akan kami atur dulu karena teknis di lapangan saya yakin tidak semudah itu. Bagaimana pun kami harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Mas Dhito menjelaskan, gelaran tersebut juga merupakan upaya untuk melestarikan kesenian tradisional jaranan di Kabupaten Kediri yang saat ini dilakoni sekitar 470 grup kesenian.

"Sentuhan dari pemerintah kabupaten mereka tunggu dan harapkan," ujarnya.

Pertunjukan seni jaranan di depan Pendopo Panjalu Jayati.DOK. Pemkab Kediri Pertunjukan seni jaranan di depan Pendopo Panjalu Jayati.

Ketua Pasukan Jaranan dan Reog (Pasjar) Kabupaten Kediri Hari Pratondo secara terpisah mengakui, selama masa pandemi Covid-19, pelaku seni tradisional jaranan tak bisa pentas.

Mewakili para pelaku seni jaranan, ia berterima kasih kepada Mas Dhito yang berupaya menghidupkan kembali seni jaranan.

"Apresiasi beliau luar biasa terhadap para seniman, khususnya seni jaranan. Kami warga jaranan berterima kasih dengan Mas Dito," ujar Hari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com