Advertorial

Siswa Indonesia Darurat Soft Skill, Gandeng Foundation Luncurkan Program Solutif

Kompas.com - 27/11/2021, 08:00 WIB

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, lulusan sekolah dan perguruan tinggi asal Indonesia kerap dikeluhkan di dunia kerja karena dianggap kurang memiliki soft skill.

Menurut Nadiem, ada beberapa soft skill yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan komunikasi, kolaborasi, kedisiplinan, ketepatan waktu, dan membuat keputusan secara mandiri.

“Hal tersebut ditemui pada semua sektor pekerjaan. Padahal, soft skill tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan produktivitas ekonomi,” ujar Nadiem pada acara Kompas 100 CEO Forum, Sabtu (28/11/2019).

Menurut data World Bank (2019), tenaga kerja Indonesia memang dinilai kurang memiliki keterampilan akademis, teknis, dan soft skill. Adapun soft skill yang perlu ditingkatkan oleh tenaga kerja Indonesia adalah berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kepemimpinan.

Oleh karena itu, institusi pendidikan harus fokus memenuhi kebutuhan soft skill siswa di samping memberikan pendidikan akademis dan kebutuhan kognitif.

Membaca urgensi tersebut, Gandeng Foundation pun hadir untuk memberikan pendidikan inklusif dan pelatihan keterampilan siswa di seluruh Indonesia.

Co-Founder dan Chairperson Gandeng Foundation Rivaldo Gere Gurky mengatakan, siswa perlu didorong untuk mampu mengeksplorasi diri. Mereka juga perlu meningkatkan soft skill sebelum benar-benar terjun dan menginjakkan kaki di dunia kerja era pascaindustri. 

"Semakin bertumbuh, saya menyadari bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan. Di sinilah adanya ketimpangan kualitas pada dunia pendidikan di Indonesia. Ini adalah salah satu titik keberangkatan saya untuk membangun program Gandeng Academia bersama Gandeng Foundation," ujar Rivaldo dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Sebagai informasi, Rivaldo mendirikan Gandeng Foundation bersama dua rekannya, yakni Brigitta Vanya Sai Edgina dan Cindy Pregita. Ketiganya merupakan alumni Universitas Indonesia (UI). 

Gandeng Foundation, lanjut Rivaldo, hadir sebagai platform sosial adaptif yang memiliki visi membangun sinergi ekosistem demi meningkatkan pendidikan dan keterampilan siswa.

Selain itu, Gandeng Foundation juga bergerak sebagai katalisator bagi wirausahawan sosial dan organisasi nonprofit bentukan pemuda-pemudi Indonesia. 

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa seluruh Indonesia. Kesempatan bagi mereka untuk saling berinteraksi dengan teman sebaya pun menjadi terhambat.

Padahal, interaksi merupakan salah satu komponen terpenting dalam proses belajar dan mengembangkan diri.

Program Gandeng Academia dari Gandeng Foyundation. DOK. GANDENG FOUNDATION Program Gandeng Academia dari Gandeng Foyundation.

Memberikan dampak positif

Gandeng Foundation pun tergerak untuk memberikan solusi lewat pengadaan Program Gandeng Academia (G-Academia). Adapun program ini dihadirkan secara gratis untuk siswa sekolah menengah pertama dan atas (SMP dan SMA) di seluruh Indonesia.

Mereka akan mempelajari berbagai soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja dan belajar menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Pada peluncuran pertama program G-Academia, terdapat lebih dari 600 siswa SMP dan SMA dari seluruh Indonesia yang mengikuti program ini. Selama satu tahun pelaksanaan program, siswa terdaftar akan diberikan pelatihan soft skill dengan modul dan metodologi terkurasi.

“Pelatihan soft skill tersebut menggabungkan empat metodologi untuk memaksimalkan proses pembelajaran para mentee, yakni in-class training, peer learning, curriculum mentoring, dan public seminar ‘GOAL: Growing into a Leader’,” ujar Rivaldo. 

Untuk membantu memberikan pelatihan, G-Academia menggandeng 120 mentor ahli dari lulusan perguruan tinggi ternama di Indonesia dan luar negeri.

Dalam sesi seminar “GOAL: Growing into a Leader” volume 1, misalnya, G-Academia mengundang Chief Growth Officer Zenius Sony Radhityo, Co-Founder Binar Academy Dheta Aisyah, dan Chief of Teacher Initiatives Zenius Amanda Witdarmono sebagai narasumber.

Seminar tersebut diikuti lebih dari 300 siswa dari 200 lebih sekolah di seluruh Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Jambi, Denpasar, Riau, Cirebon, Makassar, Balikpapan, dan kota lain.

Program Gandeng Academia dari Gandeng Foyundation. DOK. GANDENG FOUNDATION Program Gandeng Academia dari Gandeng Foyundation.

Kerja sama eksternal

Tidak hanya fokus mengembangkan program internal, Gandeng Foundation juga membangun kerja sama eksternal. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah kolaborasi dengan ATAS Indonesia dengan mengadakan in-class training, Sabtu (20/11/2021).

In-class training merupakan kelas pelatihan daring untuk memperkenalkan dan mengembangkan soft skill siswa bersama ahli yang berkompetensi di bidangnya.

Rivaldo mengatakan, semangat siswa Indonesia untuk mendalami soft skills yang dimiliki memang belum terdukung secara penuh. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen membawa misi solutif agar semakin banyak siswa Indonesia yang mampu mengenali bakat dan mengeksplorasi diri sedini mungkin.

“Ini dilakukan demi membentuk karakter diri dalam mengambil peran penting di masa depan,” ujar Rivaldo.

Penggalian potensi, minat, bakat, dan pengenalan kehidupan kampus juga menjadi hal yang esensial. Hal ini, imbuh Rivaldo, diperlukan agar siswa dapat semakin mengoptimalkan diri dalam meraih cita-cita.

“Gandeng Foundation juga menawarkan program Mentor Hub. Program ini memberikan konsultasi karier dan arah pemilihan jurusan, eksplorasi bidang dalam berkarier, serta minat dan bakat yang dapat menghubungkan siswa dengan mentor,” jelasnya. 

Pada program tersebut, 50 mentor ahli dengan beragam latar belakang pengalaman akan membantu siswa menemukan jati dirinya.

“Profil mentor terdiri dari mahasiswa berprestasi dan aktif dalam berbagai program magang hingga organisasi. Mentoring dapat dilakukan secara individual (1-on-1) atau berkelompok (group mentoring) dengan durasi yang disesuaikan,” kata Rivaldo.

Sebagai informasi, Gandeng Foundation akan kembali membuka pendaftaran untuk program G-Academia pada Juni 2022.

Sambil menunggu waktu pembukaan registrasi, Gandeng Foundation menyediakan program lain yang tak kalah menarik dan dapat diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia.

Informasi program selengkapnya dapat diakses melalui laman gandeng.org, serta akun Instagram @gandengfoundation dan @gandeng.academia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com