Advertorial

Rayakan HUT Ke-30, Ini Wujud Apresiasi Yakult untuk Masyarakat Indonesia

Kompas.com - 27/11/2021, 21:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagian dari grup Yakult Honsha yang berpusat di Jepang, PT Yakult Indonesia Persada, memasuki usia ke-30 pada 2021.

Mengusung tema “Terima Kasih 30 Tahun Bersama Yakult”, Yakult Indonesia menggelar serangkaian kegiatan perayaan ulang tahun sepanjang 2020-2021, mulai dari edukasi kesehatan gratis hingga bantuan sosial.

President Director Yakult Indonesia Hiroshi Kawaguchi mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada para karyawan, Yakult Lady, dan pelanggan yang telah memilih Yakult sebagai produk favoritnya.

“Selama 30 tahun, kami telah melalui banyak rintangan. Namun, kami senantiasa untuk meneruskan usaha agar dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan bahagia. Kami juga akan terus berusaha mengantarkan produk yang segar dan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan situasi,” kata Hiroshi dalam acara Anniversary Yakult ke-30, Sabtu (27/11/2021).

Adapun salah satu kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan adalah pemberian Yakult gratis kepada tenaga medis. Seperti diketahui, tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Terhitung sejak Mei 2020 hingga Oktober 2021, Yakult Indonesia telah menyalurkan lebih dari 4 juta botol Yakult kepada tenaga medis di 1.487 klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

Tak hanya bantuan kepada tenaga medis, perusahaan juga berkontribusi kepada masyarakat umum dengan memberikan edukasi kesehatan. Salah satunya, edukasi kanker payudara yang sejalan dengan program pemerintah, yakni “Indonesia Bebas dari Kanker Payudara Stadium Lanjut 2030”.

Edukasi diwujudkan dengan penyelenggaraan webinar terkait deteksi dini kanker payudara pada September-Oktober 2021. Dalam pelaksanaannya, Yakult menggandeng organisasi nirlaba yang berfokus untuk menyosialisasikan kampanye deteksi dini kanker payudara, Lovepink.

Webinar tersebut diikuti oleh 28.857 peserta yang terdiri dari karyawan dan keluarga, Yakult Lady, dan pelanggan Yakult.

Selain itu, Yakult juga mengadakan seminar kesehatan. Seminar yang dihadiri sekitar 20-30 orang per sesi ini diselenggarakan di kantor cabang Yakult di berbagai daerah.

Tema yang disampaikan dalam seminar tersebut adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pencegahan kolesterol. Adapun pemateri dalam seminar ini merupakan karyawan Yakult yang telah dibekali pengetahuan mengenai kesehatan.

Seminar tersebut digelar agar masyarakat tergugah dalam menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Yakult Indonesia juga menggelar program Kuliah WhatsApp (Kulwap). Melalui program ini, masyarakat dikumpulkan dalam sebuah grup WhatsApp untuk dibekali berbagai pengetahuan soal kesehatan, terutama pencegahan Covid-19. 

Sejak digelar pada Januari-September 2021, program Kulwap Yakult Indonesia telah diikuti oleh 41.531 orang.

Kemasan Yakult.Dok. Yakult Kemasan Yakult.

Dukung percepatan herd immunity

Selain bantuan dan edukasi, Yakult juga berkontribusi menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok dengan berpartisipasi dalam program Vaksinasi Gotong Royong. Hingga saat ini, tercatat 86 persen karyawan Yakult Indonesia telah mengikuti vaksinasi.

Selain mendorong herd immunity, program vaksinasi juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa aman pada seluruh karyawan, keluarga, dan pelanggan.

Tak berhenti di situ, Yakult juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat di seluruh area kerja, mulai dari penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, hingga pemeriksaan suhu.

Karyawan dan mitra Yakult yang bekerja di lapangan, seperti sales force dan Yakult Lady, juga diwajibkan mengenakan sarung tangan dan face shield. Mereka juga harus menerapkan prinsip jaga jarak minimal 1 meterketika bekerja. 

Sejumlah penyesuaian juga dilakukan pada aktivitas edukasi terkait proses produksi dan manfaat Yakult. Salah satunya, pada program Kunjungan Pabrik Yakult.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, program tersebut digelar secara virtual. Meski demikian, kondisi ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakat.

Terbukti, program Kunjungan Pabrik Yakult di Sukabumi, Jawa Barat, dan Mojokerto, Jawa Timur, yang digelar secara virtual sepanjang November 2020-September 2021 diikuti oleh 65.441 orang.

Selain itu, Yakult pun melakukan beberapa penyesuaian pada program Film Showing. Untuk diketahui, Film Showing merupakan kegiatan penayangan film tentang manfaat produk Yakult.

Di masa pandemi Covid-19, Film Showing dibuat dalam tiga format, yakni virtual, reguler, dan mobil.

Film Showing reguler menghadirkan petugas Yakult secara langsung ke rumah-rumah keluarga, kantor, dan instansi. Petugas akan menayangkan film sekaligus memberikan edukasi mengenai manfaat Yakult.

Sebagai informasi, Film Showing reguler hanya digelar di wilayah yang berada di zona hijau dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sepanjang periode Januari-September 2021, peserta kegiatan ini mencapai 249.914 orang.

Sementara, untuk Film Showing mobil, Yakult menghadirkan mobil khusus untuk menayangkan film edukasi Yakult. Kegiatan ini diikuti oleh 183.146 orang sepanjang Januari–September 2021.

Terakhir, format virtual yang digelar melalui platform digital. Meski digelar secara virtual, antusiasme masyarakat untuk mengetahui manfaat Yakult tidak redup. Terbukti, peserta Film Showing virtual mencapai 161.710 sepanjang September 2020-September 2021.

Program penanaman pohon massal merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.Dok. Yakult Program penanaman pohon massal merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Jaga lingkungan

Tak hanya isu kesehatan, Yakult juga peduli dan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam di Tanah Air.

Adapun salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah penanaman pohon massal yang konsisten dilakukan setiap tahun.

Sejak 2015-2020, Yakult rutin melakukan kegiatan penanaman 35.000 bibit pohon di lereng Gunung Halimun Salak, Sukabumi, dan Gunung Penanggungan, Mojokerto. 

Dalam pelaksanaannya, Yakult menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), yaitu Lembaga Alam Lestari Indonesia (LALI) di Sukabumi dan Pawitra Airlangga Sakta (PAS) Lestari di Mojokerto.

Penanaman di lahan kritis tersebut merupakan respons perusahaan terhadap usulan masyarakat setempat agar keasrian lingkungan terjaga dan terhindar dari bencana alam.

Selain penanaman pohon, Yakult juga menginisiasi pembuatan sumur biopori atau resapan di dekat perkampungan sekitar pabrik. Upaya ini bertujuan untuk menangkap air hujan agar tidak mengalir ke sungai, tetapi kembali ke tanah dan bisa dimanfaatkan lagi ke depannya.

Tidak hanya itu, perusahaan juga tengah berupaya untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Yakult tengah melakukan uji coba penarikan sampah plastik pembungkus Yakult di 3 kantor cabang, yaitu Bogor 1, Bogor 2, dan Sukabumi. Hal ini dilakukan agar sampah plastik hasil produksi dapat diolah atau didaur ulang menjadi barang rumah tangga yang bermanfaat.

Adapun penarikan sampah plastik dilakukan oleh Yakult Lady dan sales force sembari mengantarkan Yakult. Plastik tersebut akan dikumpulkan dan dibawa ke pusat daur ulang.

Yakult menargetkan, sebanyak 30 persen sampah plastik, termasuk botol-botol Yakult, dapat didaur ulang di 102 kantor cabang Yakult Indonesia pada 2029.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com