KOMPAS.com – Penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih terus berjalan hingga saat ini. Salah satunya, upaya penanganan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebagai bagian dari BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui program corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli berupaya mempercepat proses evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.
Upaya tersebut dilakukan BRI dengan mengerahkan insan BRILian (pekerja BRI) beserta satuan tugas (satgas) Bencana BRI, yakni Tim Elang. BRI juga menerjunkan mobil evakuasi dari unit kerja perusahaan yang ada di sekitar lokasi bencana.
Adapun mobil tersebut berfungsi untuk membawa bantuan berupa barang-barang kebutuhan warga yang terdampak.
Hingga Senin (12/6/2021), terdapat 12 mobil yang siaga melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza mengatakan, semua sumber daya yang dimiliki BRI akan dioptimalkan untuk membantu proses evakuasi
“Kami juga berusaha untuk menyalurkan secara berkala bantuan untuk kebutuhan warga. Selain itu, kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujar Aestika dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Pada proses evakuasi, imbuh Aestika, insan BRILian bahu-membahu membangun posko BRI Peduli yang terletak di Jalan Raya Pasar Penanggal, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Posko BRI Peduli akan menjadi salah satu tempat pengungsian serta pemenuhan kebutuhan warga terdampak bencana.
Di posko tersebut, Tim Elang bertugas untuk menyediakan tempat tinggal sekaligus menyuplai kebutuhan warga terdampak.
Adapun kebutuhan harian yang disalurkan meliputi makanan siap saji, air mineral, selimut, tenda, kasur lipat, masker, dan survival kit.
Sebagai informasi, bantuan tanggap darurat tersebut disalurkan oleh insan Brilian melalui unit kerja terdekat dengan wilayah bencana, yakni Regional Office BRI Malang, Kantor Cabang BRI Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo, dan Jember.
“Bantuan yang diberikan secara bertahap tersebut diprioritaskan bagi warga di Dusun Gunung Sawur dan Desa Kejar Kuning. Saat ini, lokasi desa tersebut masih terisolasi dan terdapat banyak warga yang membutuhkan bantuan,” jelas Aestika.