KOMPAS.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Program Pelayanan Nikah dan Rujuk di Bogor, Senin (6/12/2021).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan program tersebut tidak hanya bermuara dari pemerintah pusat ke petugas daerah seperti penghulu. Kamaruddin juga mendorong penghulu untuk memberikan masukan atas keberlangsungan program.
Masukan dari penghulu, kata Kamaruddin, penting menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Sebab, penghulu adalah pihak yang memahami kebutuhan dan dinamika di masyarakat.
"Acara rakor itu menjadi kesempatan bagi kami untuk bertemu dengan orang-orang di daerah. Hal ini bertujuan menggali sebanyak mungkin pengalaman mereka untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam menyusun kebijakan," kata Kamaruddin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7-12-2021).
Selain itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar tersebut juga mengimbau penghulu untuk meningkatkan kualitas kompetensi dalam melayani masyarakat.
Di sisi lain, kata Kamaruddin, Bimas Islam Kemenag juga harus siap membekali kebutuhan para penghulu.
“Jangan sampai kami minta mereka meningkatkan kualitas, tapi kami tidak membekali amunisi yang mumpuni dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Sebagai informasi, Rakor Penguatan Program Pelayanan Nikah dan Rujuk digelar selama tiga hari, yakni 6-8 Desember 2021 di Bogor. Kegiatan ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.