KOMPAS.com – Borobudur Marathon 2021 Powered By Bank Jateng berhasil digelar di tengah pandemi Covid-19 dengan konsep hybrid.
Gelaran olahraga tersebut dilaksanakan selama dua hari secara daring (online) dan luring (offline) mulai 27-28 November 2021 di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Wakil Pemimpin Harian Umum Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Dengan begitu, gelaran tersebut dapat menjadi tolok ukur event olahraga di Tanah Air, baik di Jateng maupun secara nasional.
“Acara olahraga tersebut menjadi penanda geliat ekonomi yang mulai bangkit di Jateng,” ujar Budiman,” ujar Budiman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/12/2021)
Budiman menjelaskan, Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng berbeda dengan gelaran tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, lanjut Budiman, Borobudur Marathon 2020 hanya mempertandingkan kelas elit yang diikuti oleh 26 atlet elit Indonesia.
“Tahun ini, kelas elit diikuti oleh 42 atlet elit Indonesia yang berlomba pada 27 November 2021 mulai pukul 05.00 WIB,” terang Budiman.
Adapun tema yang diusung Borobudur Marathon 2021 adalah “Symphony of energy”.
Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengatakan, tema tersebut menggambarkan harmonisasi energi yang menjadi spirit mempersatukan berbagai pihak, mulai dari penyelenggara, sponsor, hingga peserta.
“Borobudur Marathon 2021 Powered By Bank Jateng diharapkan dapat membawa dampak positif dan menjadi tolok ukur acara sport tourism masif yang diadakan pada era kenormalan baru,” jelas Liem.
Lomba Bank Jateng Tilik Candi
Adapun juara pertama kelas elit putra adalah Agus Prayogo dengan catatan waktu 2 jam 32 menit dan 21 detik. Sementara, Odekta Elvina Naibaho menjadi juara pertama di kelas elit putri dengan catatan waktu 3 jam 2 menit 48 detik.
Agus mengungkapkan, menjaga kesehatan serta stamina secara ekstra untuk tetap bisa berlari secara maksimal merupakan tantangan utama dalam mengikuti Borobudur Marathon 2021.
Meski demikian, Agus mengaku senang dan penuh semangat mengikuti Borobudur Marathon 2021.
“Akhirnya kami semua bisa datang dari berbagai daerah ke Magelang untuk mengikuti offline race yang menyatukan kami semua para pelari,” ungkap Agus.
Selain kelas elit, Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng juga memperlombakan Bank Jateng Tilik Candi 2021 pada 28 November 2021.
Sebanyak 128 pelari pilihan berkompetisi mengelilingi Taman Lumbini Candi Borobudur sepanjang 21 kilometer (km) dalam ajang tersebut.
“Bank Jateng Tilik Candi 2021 juga menjadi penanda Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC) 2021 yang dibagi tiga kategori, yaitu 42 km, 21 km, dan 10 km,” jelasnya.
Pemenang Bank Jateng Tilik Candi 2021 pada Men’s Category adalah Irmansah dengan catatan waktu 01;15;58. Sementara, juara kategori Women’s Category adalah Chandra Dewi dengan catatan waktu 01:49:53.
“Jujur, saya merasa diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Esa karena bisa finish strong. Trek luar biasa dan sangat menantang. Mudah-mudahan, tahun depan saya bisa ikut di kelas elit,” terangnya.
Senada dengan Irmansah, Chandra Dewi juga memiliki target khusus.
“Tahun depan saya ingin tampil lebih baik. Pasalnya, tahun ini saya benar-benar merasakan trek yang luar biasa dan sangat menguras fisik saya,” tutur Chandra.
Dukung sport tourism
Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Jateng Dwi Agus Pramudya mengungkapkan, Bank Jateng senantiasa berkomitmen mendukung acara sport tourism di Jateng.
“Kolaborasi kami bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Harian Kompas, dan Yayasan Borobudur Marathon menjadi penanda untuk memajukan olahraga daerah lewat acara Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng,” paparnya.
Sebagai informasi, peserta Bank Jateng Tilik Candi 2021 memperebutkan hadiah dengan total Rp 55.000.000 yang terbagi untuk 5 pemenang, baik kelas putra maupun kelas putri.
Deretan fasilitas juga dapat dinikmati para peserta Bank Jateng Tilik Candi 2021 adalah 1 slot kategori Half Marathon (21 km), tes kesehatan (1x PCR) saat tiba di Magelang, dan satu kali tes usap antigen saat pulang dari Magelang.
Selain itu, peserta juga memperoleh penginapan eksklusif di hotel berbintang hingga free fisioterapi untuk relaksasi otot sebelum dan sesudah perlombaan.