Advertorial

8 Pemenang Mural Competition Siap Percantik Pantjoran PIK

Kompas.com - 09/12/2021, 10:16 WIB

KOMPAS.com – Kawasan kuliner Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) bersama komunitas grafiti Gardu House telah menentukan 8 pemenang Mural Competition. Para pemenang itu berkesempatan merealisasikan karya mural masing-masing pada tembok yang disediakan saat grand final.

Adapun pemenang kompetisi itu adalah Anggit Sembada (Yogyakarta), I Putu Gede Pageh Usianto (Denpasar), Robby Andriyanto (Lumajang), Waspada (Yogyakarta), Krisna Ganesha Manise (Jakarta), Puput Adi Prasetyo (Kebumen), Steven Lanang Yoga Brata (Tulungagung), dan Deby Desman (Jakarta).

Untuk diketahui, ada lebih 100 karya mural yang masuk selama kompetisi berlangsung, yakni dari 15 September hingga 15 November 2021.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/12/2021) dijelaskan bahwa penyelenggaraan Mural Competition tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengenal sekaligus belajar mengenai kultur dan budaya Indonesia melalui pendekatan seni mural.

Selain itu, kolaborasi antara Pantjoran PIK dan Gardu House dapat menambah warna-warni keindahan di kawasan kuliner dan budaya setempat.

Pantjoran PIK

Pantjoran PIK merupakan kawasan terbuka bergaya Pecinan yang dibuat sebagai pusat kuliner. Destinasi yang berlokasi di Golf Island, Pantai Maju, Jakarta, ini dibangun oleh Amantara—bagian dari Agung Sedayu Group dan Salim Group.

Amantara sendiri tidak hanya berperan sebagai pengembang perumahaan dan membangun landscape Jakarta, tetapi juga memelihara budaya. Salah satu yang sudah dilakukan adalah melalui Pantjoran PIK dan dilanjutkan dengan pembangunan Batavia PIK yang akan menjadi tempat meleburnya berbagai kultur Indonesia.

Nuansa Pecinan di Pantjoran PIK terasa begitu kental. Hal ini terlihat dari keberadaan pagoda, kolam shio, dan patung Dewi Kwan Im, serta mural yang bercerita tentang aktivitas pasar, mulai dari era Dinasti Shang 4.000 tahun lalu hingga masa kini. Seluruh area ini pun dipadati tempat makan klasik dan energi lokal komunitas budaya Tionghoa Indonesia.

Berteman dengan tempat makan dan toko legendaris berusia puluhan tahun, serta harmonis dengan kehidupan masyarakat setempat, Pantjoran PIK sangat mencerminkan sebuah kawasan enklave.

Pembukaan Pantjoran PIK pertama kali dilaksanakan pada November 2020. Sejak itu, area ini mengalami perluasan dan akan dibuka secara resmi untuk publik pada 15 Januari 2022.

Dengan demikian, pengunjung dapat melihat kultur Pecinan dan membeli pernak-perniknya sebagai cenderamata Pantjoran PIK.

Pantjoran PIK menyajikan berbagai pilihan kuliner legendaris antara lain Wong Fukkie, Kari Lam, Es Kopi Takkie, Scissor Cut Hainanese Curry Rice, Din Tai Fung, Lamian Palace, Maison Weiner, Santon 68, dan Mandala.

Dengan beragam kuliner yang memanjakan lidah, serta arsitektur dan seni mural yang menarik khas budaya Tionghoa, Pantjoran PIK menjadi salah satu destinasi kuliner baru yang disukai masyarakat tanpa batas usia

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com