Advertorial

Dukung Pengurangan Emisi, Mercedes-Benz Axor Euro 4 Rakitan Wanaherang Pamerkan Keunggulannya

Kompas.com - 10/12/2021, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, negara-negara di seluruh dunia tengah berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin buruknya dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah penerapan standar emisi Euro 4 pada produk otomotif.

Mendukung ketetapan tersebut, PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menegaskan kesiapannya dalam menerapkan standar emisi Euro 4 dalam produksi kendaraan diesel di pabrik PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, mulai April 2022.

Pada Selasa (7/12/2021), PT DCVMI kepada PT DCVI melakukan simbolis serah terima kendaraan komersial hasil rakitan pertama pabrik tersebut, yakni Mercedes-Benz Axor Euro 4.

General Manager PT DCVMI Karthikeyan Moorthy mengatakan, pabrik Wanaherang siap untuk mendukung penuh penerapan standar emisi Euro 4. Pasalnya, kebijakan tersebut memberikan keuntungan kepada pelanggan dan mendorong industri otomotif untuk bersaing di pasar global.

“Melalui perakitan di pabrik Wanaherang, kami memastikan proses produksi dan sistem mutu telah memenuhi standar Daimler yang unggul,” tutur Karthikeyan.

Untuk diketahui, Euro 4 merupakan standar emisi gas buang kendaraan beroda empat atau lebih. Standar ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Bila diberlakukan secara tertib, jumlah emisi gas rumah kaca diperkirakan akan menurun hingga 26 persen.

Demi mendukung upaya tersebut, President Director PT DCVI Jung-woo Park mengatakan, unit Mercedes-Benz Axor telah dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan, yaitu sistem pembakaran Selective Catalytic Reduction (SCR) dan Adblue.

“Mercedes-Benz Euro 4 Axor memiliki kombinasi teknologi yang unik. Kami menggunakan mesin yang terbukti dapat memastikan kinerja yang kuat dengan bahan bakar. Sementara, SCR akan menurunkan emisi setelah diproses di ruang bakar mesin,” papar Jung-Woo

Ia melanjutkan, pihaknya juga meningkatkan interval perawatan menjadi 50.000 kilometer untuk truk berstandar emisi Euro 4. Pasalnya, setiap mesin truk disematkan sistem tambahan yang dapat menjaga oli mesin tetap bersih sepanjang waktu.

“Teknologi SCR membuat unit pump injection engine menjadi andal, uptime atau waktu operasi memiliki interval perawatan yang panjang, efisiensi bahan bakar meningkat, serta menghasilkan emisi yang lebih bersih. Sistem itu merupakan kombinasi terbaik yang kami temukan untuk kendaraan yang beroperasi di Indonesia,” kata Jung-Woo.

Eksterior Mercedes-Benz Axor Euro 4.Kompas.com/Imalay Naomi L Eksterior Mercedes-Benz Axor Euro 4.

Harga bahan bakar sebanding manfaatnya

Saat ini, kendaraan operasional yang beroperasi di Indonesia, baik truk maupun bus, mayoritas berstandar emisi Euro 2. Hal ini disebabkan oleh lebih terjangkaunya harga bahan bakar diesel kendaraan berstandar Euro 2 dibandingkan Euro 4.

Head of Product and Marketing Truck and Bus Faustina menjelaskan, hal tersebut terkait dengan kandungan sulfur pada bahan bakar diesel. Semakin tinggi parameter kandungan sulfur, maka emisi gas buang yang dihasilkan akan semakin ramah lingkungan.

“Kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar diesel Euro 4 adalah 250 dan 25 miligram (mg) per kilometer. Sementara, (kendaraan berstandar) Euro 4 memerlukan bahan bakar dengan kandungan sulfur maksimal 50 parts per million (ppm). Emisi yang dihasilkan pun akan sangat rendah,” papar Faustina.

Sayangnya, kandungan sulfur 50 ppm hanya bisa didapatkan dalam bahan bakar dengan jenis tertentu yang harganya lebih tinggi. Dengan begitu, biaya operasional kendaraan akan meningkat.

“Memang ada perbedaan dalam kendaraan Euro 4, khususnya dalam penggunaan bahan bakar. Namun, hal itu sejalan dengan kualitas mesin dan maintenance yang semakin bagus. Ke depan, kami akan mengedukasi lebih lanjut terkait hal ini,” tutur Faustina.

Tampak interior Mercedes-Benz Axor Euro 4.Kompas.com/Imalay Naomi L Tampak interior Mercedes-Benz Axor Euro 4.

Tingkatkan kenyamanan pengemudi

Tidak hanya dari segi mesin, Mercedes-Benz Axor juga menambahkan berbagai fitur baru pada bagian eksterior dan interior. Selain itu, terdapat sejumlah pembaruan teknis untuk tiga varian Axor 2528R/5700. 2523R/4500, dan 2523R/5700.

Pada sisi eksterior, ketiga varian Mercedes-Benz Axor diberikan tambahan aksen roof sun visor untuk mencegah pengemudi silau akibat paparan cahaya matahari. Bumper juga dibuat lebih stylish sehingga Mercedes-Benz Axor tampil lebih gagah di jalanan.

Sementara, dari segi interior, warna hitam, coklat, dan beige tampak mendominasi. Kehadiran pola tiga dimensi (3D) dan warna gelap pada kursi juga menampilkan kesan mewah nan menawan.

Dari sisi teknis, ketiga varian Mercedes-Benz Axor tersebut memiliki gross vehicle weight rating yang lebih tinggi dari tipe sebelumnya, yakni 26.500 kg. Sebagai informasi, tipe sebelumnya memiliki gross vehicle weight rating 25.000 kg.

Tak cukup sampai di situ, bagian axel juga diperbarui sehingga dapat menahan beban seberat 6.500-20.000 kg. Pada tipe sebelumnya, axel hanya dapat menahan bobot 6.000-19.000 kg.

Pada bagian ban juga dilakukan pembaruan menjadi 11-20 bias. Pembaruan ini sesuai dengan persyaratan pasar mengenai kapasitas ban agar lebih cost-efficient.

Khusus Axor 2528 R, varian ini memiliki area muatan terpanjang yang mencapai 9,88 meter. Tidak hanya itu, tipe ini hadir dengan versi rigid 6x4 pertama untuk segmen angkutan jarak jauh.

Varian tersebut juga dilengkapi dengan peredam bagian belakang atau rear shock absorber dan axle bagian depan yang lebih kuat untuk mempertahankan traksi di medan yang terjal.

“Suara pelanggan adalah komitmen kami. Untuk menjawab kebutuhan mereka, kami menghadirkan penyempurnaan di berbagai line-up sehingga kami mampu menyediakan truk yang lebih efisien, tangguh, dan sesuai dengan kondisi pasar di Indonesia,” kata Faustina.

Ia juga percaya bahwa pembaruan pada ketiga varian tersebut akan semakin menumbuhkan minat, kepercayaan, sekaligus segmen pasar yang lebih luas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau