Advertorial

Ketahui Cara Bijak Memanfaatkan Dompet Digital Agar Pengeluaran Tidak Membengkak

Kompas.com - 12/12/2021, 10:50 WIB

KOMPAS.com – Di era digital seperti sekarang, segala kemudahan bisa didapat hanya lewat smartphone. Salah satunya adalah pembayaran via dompet digital.

Tanpa uang tunai, pengguna bisa menyelesaikan transaksi lewat pemindaian kode QR di gerai. Kemudahan ini diakui oleh founder @wellness_worthy Gina Sinaga yang hadir sebagai narasumber webinar “Kenal dan Pakai Aplikasi Dompet Digital”, Kamis (18/11/2021).

Ia menggunakan dompet digital karena praktis. Selain itu, kehadiran dompet digital juga menyederhanakan aktivitas harian karena tak perlu membawa uang tunai ataupun menunggu kembalian saat bertransaksi.

Tak heran, berkat kemudahan yang ditawarkan tersebut, transaksi via dompet digital semakin tumbuh seiring peningkatan penggunaan ponsel pintar.

Hanya saja, peningkatan tersebut ikut pula membuka kesempatan pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber, seperti mengambil alih akun pengguna.

Pada webinar sama, pengajar di Universitas Lancang Kuning Khuriyatul Husna menjelaskan, pengguna dompet digital perlu memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan siber. Apalagi, saat ini banyak aplikasi keuangan tersebar di Playstore ataupun AppStore.

Ia pun meminta masyarakat untuk mengecek terlebih dahulu layanan dompet digital. Pastikan aplikasi ini berasal dari penyedia kredibel dan diunduh di marketplace aplikasi tepercaya.

Selain itu, pastikan layanan dompet digital ataupun keuangan lain seperti investasi sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

Kemudian, ketika melakukan interaksi atau bertransaksi, jangan pernah memberikan kode verifikasi one-time password (OTP) kepada orang yang sengaja meminta. Biasanya, pelaku mengatasnamakan pihak penyedia layanan keuangan digital.

Perlu diketahui, penyedia layanan keuangan digital ataupun perbankan tidak pernah meminta data pribadi maupun kode OTP. Oleh karena itu, bila ada yang meminta, sudah dipastikan orang tersebut adalah pelaku kejahatan siber.

“Terakhir, jangan mengisi saldo terlalu banyak pada dompet digital yang digunakan untuk terhindar dari overspending karena kemudahan penggunaan yang ditawarkan oleh fitur dompet digital,” papar Khuriyatul.

Sebagai informasi, webinar tersebut merupakan salah satu merupakan salah satu rangkaian program Indonesia #MakinCakapDigital.

Program tersebut diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) serta Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital.

Melalui program itu, Kemenkominfo juga menyosialisasikan Seri Modul Literasi Digital yang merupakan bagian dari program Literasi Digital Nasional milik pemerintah.

Terdapat empat tema besar yang dibahas dalam Seri Modul Literasi Digital, yaitu Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Kemenkominfo menargetkan webinar Indonesia #MakinCakapDigital bisa diikuti oleh 12,5 juta partisipan. Karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bersedia berpartisipasi dalam acara tersebut sehingga literasi digital dapat terwujud di Indonesia.

Kegiatan webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka untuk umum dan peserta akan mendapat e-certificate. Jadi, bagi siapa saja yang ingin memahami literasi digital dapat mengikuti acara ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com