KOMPAS.com – Kehadiran teknologi digital memungkinkan industri berevolusi kembali. Kini, industri telah memasuki generasi keempat. Era ini kerap disebut sebagai industri 4.0.
Beberapa teknologi yang menyokong industri generasi keempat ini terdiri dari internet of things (IoT), big data analytics, 3D printing, multilevel interaction and customer profiling, augmented and virtual reality, artificial intelligence (AI), serta cloud computing.
Era baru tersebut sepatutnya disambut dengan terbuka. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan.
Praktisi pendidikan Anggraini Hermana menyebut bahwa segala fitur dan teknologi yang tercipta saat ini dapat meringankan pekerjaan. Bahkan, pekerjaan semakin mudah serta penyelesaiannya jadi lebih efektif dan efisien.
“Sayangnya, belum semua masyarakat bisa mengoptimalkan teknologi tersebut,” tutur Anggraini pada webinar “Hidup Produktif di Era Digital” yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rabu (17/11/2021).
Sebagai solusi, saran Anggraini, mindset kolaborasi perlu ditanamkan, di samping literasi dan etika digital. Demi melengkapi hal itu, dia juga meminta masyarakat memperluas sudut pandang dalam menghadapi masalah serta fokus pada pengembangan usaha.
Tak kalah penting, masyarakat juga perlu menubuhkan character building serta melatih skill komunikasi.
“Sambutlah era digital dengan aktivitas yang produktif dan jadilah pribadi yang cerdas serta beretika,” tutur Anggraini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Musisi Rusmina Dewi juga menuturkan hal serupa. Di bidang musik misalnya, teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk menciptakan karya serta mempromosikannya.
Di bidang lain pun juga sama. Dewi menyebut bahwa referensi untuk mengembangkan diri bisa didapat dari mana saja di dunia digital. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk aktif mencari dan menggali potensi diri.
“Bagaimana caranya kita bisa jadikan ruang digital sebagai area yang produktif dan juga bermanfaat untuk kita dengan filter konten-konten yang positif,” tuturnya di webinar sama.
Pada kesempatan sama, Dewi juga membagikan tips untuk produktif di era sekarang. Menurutnya, konten bisa dibuat dengan acara ATM, yakni amati, tiru, dan modifikasi.
“Lalu, tambahkan ide-ide kreatif dari kita agar konten itu berkarakter,” imbuhnya.
Jangan lupa, lanjut Dewi, terapkan etika digital. Lakukan tahapan tersebut secara konsisten agar hasil yang didapat maksimal.
“Kalau kebiasaan itu sudah dilakukan setiap hari 24 jam selama 7 hari dan itu terus-menerus, maka itu akan menjadi melekat,” imbuhnya lagi.
Untuk diketahui, webinar “Hidup Produktif di Era Digital” diadakan Kemenkominfo bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital.
Informasi kegiatan tersebut bisa dilihat melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.