KOMPAS.com – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft, belum lama merilis Windows 11. Sistem operasi penerus Windows 10 ini pun sudah mulai dapat di-install pada perangkat yang memenuhi kriteria secara gratis.
Sejumlah pembaruan disematkan Microsoft pada Windows 11, mulai dari desain antarmuka (user interface/UI) hingga widget. Selain itu, sistem operasi anyar ini juga dapat menjalankan aplikasi Android tanpa emulator. Kebaruan ini diklaim dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas penggunanya.
Dikutip dari infokomputer.grid.id, Rabu (13/10/2021), Product Officer Windows Panos Panay mengatakan bahwa Windows 11 menawarkan desain yang lebih segar dan bersih, serta mudah dioperasikan. Saking mudahnya, pengguna yang belum paham teknologi bahkan bisa mengoperasikan sistem operasi tersebut.
Berikut 11 hal menarik yang bisa dirasakan pengguna dari sistem operasi terbaru Microsoft.
Windows 11 hadir dalam desain minimalis, mulai dari ikon hingga font. Suara notifikasi, termasuk perintah suara, pun dibuat lebih modern dan jernih dibanding Windows terdahulu.
Microsoft juga membuat tampilan ikon aplikasi lebih lebar sehingga target sentuh lebih tepat. Pilihan gestur sentuhan pada touch pad pun ditambah. Kini, pengguna bisa menerapkan gestur tiga hingga empat jari.
Perubahan paling mencolok pada Windows 11 terlihat pada posisi tombol Start yang bergeser ke tengah taskbar. Hal ini menjadikan tampilan antarmuka Windows lebih ramah pengguna tablet dan laptop convertible.
Dengan perpindahan itu, sisi kiri terlihat bersih. Sementara, bagian kanan tetap terisi dengan keterangan ikon jam, koneksi wireless, dan status baterai.
Meski begitu, pengguna masih bisa menyetel ikon Start agar posisinya berada di sebelah kiri layar seperti versi lawas.
Selain itu, konektivitas Windows 11 dengan cloud dan Microsoft 365 membuat menu Start kini dapat menampilkan informasi file yang baru dilihat dari perangkat lain.
Ikon pada Windows 11 juga dibuat lebih simpel dan lembut dengan sudut membulat, serta dibalut warna pastel sehingga tampak lebih elegan ketimbang versi sebelumnya.
Tata letak jendela aplikasi aktif pada Windows 11 terlihat lebih teratur berkat kehadiran fitur Snap Layouts, Snap Groups, dan Desktops. Fitur-fitur ini dibutuhkan pengguna yang terbiasa dengan pola kerja multitasking.
Snap Layouts, misalnya, menyediakan sejumlah pilihan penyusunan jendela aplikasi yang disesuaikan dengan ukuran layar perangkat. Fitur ini juga mampu mengingat opsi tata letak yang sudah dipilih pengguna sehingga tidak perlu mengatur di kemudian hari.
Fitur Snap Layouts akan muncul ketika pengguna mengarahkan kursor ke ikon maximize pada jendela aplikasi yang aktif.
Keunggulan selanjutnya yang terdapat pada Windows 11 adalah kehadiran Microsoft Teams yang sudah terintegrasi dengan sistem operasi.
Hal tersebut membuat pengguna bisa terhubung lebih cepat dengan orang lain melalui chat, panggilan suara, ataupun video. Selain itu, Microsoft Team juga mengakomodasi kebutuhan meeting online.
Fitur widget pada Windows 11 dibekali teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Alhasil, informasi yang tersaji semakin informatif dan dapat dipersonalisasi sesuai dengan preferensi pengguna.
Windows 11 dilengkapi dengan kemampuan otomatisasi pengaturan high definition rate (HDR) yang secara otomatis meningkatkan lebih dari 1000 game DirectX 11 dan DirectX 12 ke rentang dinamis tinggi. Dengan begitu, pengguna bisa merasakan pengalaman bermain game secara lebih mulus dengan kualitas visual lebih cerah.
Selain itu, Windows 11 juga menyertakan dukungan untuk DirectStorage. Saat dipasangkan dengan NVMe Solid State Drive dan DirectX 12 GPU, game yang mengimplementasikan DirectStorage bisa dioperasikan lebih cepat. Begitu pula saat pengguna hendak menyimpan data permainan ke kartu grafis.
Pembaruan juga diterapkan pada Microsoft Store. Tampilannya kini lebih user friendly sehingga mempermudah pencarian dan penemuan konten baru dengan cerita dan koleksi pilihan. Selain itu, toko aplikasi ini juga menawarkan tema dan ekstensi untuk browser Microsoft Edge.
Windows 11 dirancang inklusif sehingga dapat digunakan pengguna penyandang difabel. Hal ini terlihat dari kehadiran fitur Narrator, Magnifier, Closed Captions, dan Windows Speech Recognition.
Selain itu, ada pula Windows Voice Typing. Fitur ini dirancang untuk pengguna yang lebih memilih berbicara daripada mengetik. Itu berarti, fitur ini dapat dimanfaatkan pengguna tunadaksa.
Windows 11 juga menyematkan pengaturan tema dan kontras untuk meningkatkan pengalaman pengguna yang memiliki sensitivitas cahaya.
Microsoft membuat kebijakan baru bagi pengembang vendor perangkat lunak independen (independent software vendor/ISV), yakni keleluasaaan mengunggah aplikasi di Microsoft Store pada Windows 11.
Bahkan, aplikasi dengan extention Win32 tradisional (unpackaged .exe dan .msi), .NET, dan Progressive Web Apps (PWA) juga dimungkinkan masuk ke toko aplikasi tersebut.
Microsoft pun mengubah skema komisi penjualan aplikasi menjadi 85:15. Itu berarti, sebagian besar pendapatan dari transaksi aplikasi dimiliki oleh pengembang.
Layar sentuh, pena digital (stylus pen), dan input suara pada Windows 11 lebih responsif dibandingkan Windows versi sebelumnya.
Skema bekerja dan belajar hibrida yang diterapkan selama dua tahun terakhir membuat pengguna rentan terhadap keamanan siber. Laman resmi Microsoft menyebut, sebanyak 80 persen pengguna merasa bahwa perangkat lunak saja tidak cukup untuk melindungi ancaman yang muncul.
Karena itu, Windows 11 dirancang dengan perlindungan chip-to-cloud untuk menghadapi segala ancaman siber yang ada.
Itulah 11 hal menarik yang ditemukan pada Windows 11. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk sistem operasi tersebut, silakan kunjungi tautan ini.