KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meraih dua penghargaan sekaligus dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) karena berhasil menyusun masterplan dan mengimplementasikan program kota pintar (smart city).
Adapun penghargaan yang berhasil diraih Sleman adalah sebagai peserta program Smart City Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Baru (KPPN-IKB) untuk kawasan pariwisata Borobudur, dan sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City untuk dimensi Smart Economy.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi para jajarannya yang telah bekerja keras dalam mewujudkan smart city di Sleman sehingga meraih kedua penghargaan tersebut.
Ia mengatakan, Sleman terus mendukung pengembangan infrastruktur sebagai kawasan perintis di wilayah wisata prioritas Borobudur. Ditambah lagi, daerah ini berencana membangun tol sehingga masyarakat bisa memanfaatkan infrastruktur tersebut secara ekonomi.
“Jadi, masyarakat tidak hanya menjadi penonton,” imbuh Kustini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/12/2021).
Kustini menjelaskan, penghargaan Smart Economy dari Kemenkominfo terdiri dari sejumlah kategori, antara lain akselerasi ekosistem ekonomi digital, transformasi digital sektor pertanian, kerja sama dengan tujuh startup besar, rumah kreatif, Sleman Mart, dan akselerasi elektronifikasi transaksi (cashless).
“Semua itu merupakan gerakan menuju smart city sehingga Pemkab Sleman mampu merancang pembangunan berbasis inovasi dan teknologi,” terangnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kominfo Sleman Eka Suryo Prihantoro menuturkan bahwa program kota pintar sebenarnya sudah dijalankan Pemkab Sleman sejak 2017. Salah satu daerah yang terpilih sebagai role model program 100 Smart City adalah Sleman.
“Sleman masuk program smart city itu dari awal. Pada awal penyelenggaraan masih 25 kabupaten atau kota. Seiring waktu meningkat jadi 100 kota,” ujarnya.
Program kota pintar di Sleman sendiri terimplementasi di berbagai sektor, mulai dari pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pariwisata, kesehatan, hingga layanan aduan masyarakat.
Penerapan teknologi digital pun terbukti memberikan manfaat. Di sektor pariwisata, misalnya, mampu mendongkrak angka kunjungan dari 8,53 juta wisatawan pada 2018 menjadi 10,38 juta wisatawan pada 2019.
Manfaat serupa juga dirasakan sektor realisasi ekspor yang terus mengalami peningkatan sejak 2017. Hal ini tak terlepas dari keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Akselerasi digital juga diperkuat melalui penciptaan ekosistem ekonomi digital. Pemkab Sleman bekerja sama dengan sejumlah startup dalam hal pembayaran pajak retribusi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan UMKM.
Selain itu, Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga meluncurkan Layanan Online Pasar Ing Sleman (LOPIS) untuk sistem pembayaran. Dengan begitu, transaksi di pasar tradisional, sektor pariwisata, UMKM, dan sektor sosial bisa dilakukan secara cashless.
Raih Natamukti Nindya Ganaprava 2021
Tak hanya unggul dalam penerapan smart city, Sleman juga kembali menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang meraih penghargaan Natamukti Nindya Ganaprava dari International Council for Small Business (ICSB) yang bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
Kali ini, penghargaan tersebut diberikan karena Sleman dinilai berhasil mempertahankan prestasi dalam mengembangkan UMKM melalui sekolah pasar bagi pelaku usaha mikro pasar rakyat.
Adapun sekolah pasar merupakan inkubator kewirausahaan yang melibatkan influencer, komersial maupun potensial, serta pelaku usaha muda sukses.
Kustini menuturkan, Sleman diganjar Natamukti Nindya Ganaprava 2021 lantaran UMKM di sana sudah berhasil memaksimalkan keterlibatan pelaku usaha, komunitas usaha, pemerintah sebagai pembina, akademisi, serta media dalam rangka membantu mempertajam peningkatan mutu usaha.
"Pada masa pandemi Covid-19, pemerintah tidak hanya berpangku tangan. Kami terjun langsung dalam membantu UMKM agar semakin kreatif dan memanfaatkan digitalisasi. Nilai utama yang selalu saya tekankan kepada pelaku wirausaha adalah mutu produk itu harus selalu dijaga," jelas Kustini.