Advertorial

Dukung Industri Minyak Sawit Berkelanjutan, Sinar Mas Agribusiness and Food Capai 95 Persen Proses Kemamputelusuran hingga ke Perkebunan

Kompas.com - 15/12/2021, 18:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Sinar Mas Agribusiness and Food berhasil mencapai 95 persen proses kemamputelusuran (traceability) hingga ke perkebunan untuk seluruh rantai pasok.

Hal tersebut menjadi bukti penerapan praktik produksi minyak sawit berkelanjutan (sustainable) yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food.

Chief Sustainability and Communications Officer Sinar Mas Agribusiness and Food Anita Neville mengatakan, proses kemamputelusuran membantu pihaknya untuk membangun hubungan dan kepercayaan yang lebih kuat dengan pemasok.

“Melalui proses tersebut, kami mendapatkan informasi mengenai asal-usul kelapa sawit yang akan diolah hingga ke rantai pasok paling awal, yakni petani,” ujar Anita dalam diskusi panel bertajuk “Menuju Industri Sawit yang Berkelanjutan melalui Transformasi Rantai Pasok” yang digelar secara online pada Rabu (15/12/2021).

Lebih lanjut Anita menjelaskan, Sinar Mas Agribusiness and Food telah memulai proses kemamputelusuran sejak 2014.

Sebagai langkah pertama, perusahan memetakan semua pabrik kelapa sawit (PKS), baik milik perusahaan sendiri maupun PKS pihak ketiga. Seluruh PKS ini berhasil teridentifikasi pada akhir 2015.

Kemudian, pada 2017, Sinar Mas Agribusiness and Food mulai memetakan rantai pasok hingga ke perkebunan atau Traceability to the Plantation (TTP).

“Kami juga membantu pemasok pihak ketiga untuk melakukan hal yang sama bagi PKS mereka,” ujar Anita.

Menurut Anita, pencapaian target kemamputelusuran dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih kuat dengan para pemasok.

Dengan mengetahui dan memahami pemasok, kata Anita, Sinar Mas Agribusiness and Food dapat membantu PKS mengatasi kesenjangan dalam praktik perkebunan yang baik (good agriculture practices).

Kelapa sawit.Dok. Sinar Mas Agribusiness and Food/ UTI HERIANSYAH Kelapa sawit.

Anita menilai, proses kemamputelusuran tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan. Lebih dari itu, proses tersebut juga mendukung penguatan industri kelapa sawit Indonesia.

“Melalui penerapan praktik produksi yang diakui serta berkelanjutan, industri kelapa sawit menjadi lebih produktif, efisien, dan kompetitif,” jelas Anita.

Pemantauan dan penilaian rutin

Upaya kemamputelusuran lain yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food adalah melakukan pemantauan serta penilaian rutin terhadap pemasok minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO).

Hal tersebut dilakukan guna memastikan para pemasok memahami dan mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan berdasarkan Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KSLG).

Untuk diketahui, Golden Agri-Resources (GAR) merupakan induk perusahaan Sinar Mas Agribusiness and Food. Adapun Sinar Mas Agribusiness and Food merupakan salah satu perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia yang berfokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Pemantauan dan penilaian tersebut dilakukan melalui program SMART Remote Engagement Assessment and Conference (call) from Home (REACH) melalui aplikasi video conference.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Traceable and Transparent Production Sinar Mas Agribusiness and Food Wahyu Wigati Wijayanti mengatakan, berkat SMART Reach, pihaknya berhasil melakukan penilaian terhadap sekitar 72 PKS pada periode Maret 2020 hingga Oktober 2021.

“Jumlah itu meningkat dua kali lipat jika dibandingkan total kunjungan langsung kami ke lapangan pada periode yang sama pada tahun lalu,” ujar Wahyu.

Wahyu menjelaskan bahwa kemamputelusuran juga merupakan pendorong komersial yang kuat. Pasalnya, pelanggan semakin cerdas dan ingin mengetahui asal bahan baku untuk barang yang akan mereka produksi.

Untuk mengamankan volume yang dapat ditelusuri, pelanggan bahkan bersedia membayar harga kompetitif, berkomitmen untuk melakukan pembelian berskala besar atau membuat kontrak kerja sama jangka panjang.

“Oleh sebab itu, dibutuhkan kolaborasi antara pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan untuk mencapai industri minyak kelapa sawit berkelanjutan secara keseluruhan,” kata Wahyu.

Diskusi panel bertajuk 'Menuju Industri Sawit yang Berkelanjutan melalui Transformasi Rantai Pasok', Rabu (15/12/2021). Dok. Sinar Mas Agribusiness and Food Diskusi panel bertajuk 'Menuju Industri Sawit yang Berkelanjutan melalui Transformasi Rantai Pasok', Rabu (15/12/2021).

Salah satu pemasok pihak ketiga Sinar Mas Agribusiness and Food, yakni PT Sugih Riesta Jaya, menilai bahwa penerapan kemamputelusuran melalui pemetaan rantai pasok akan memberikan dampak jangka panjang bagi industri kelapa sawit.

“Kami akan memenuhi permintaan konsumen akan kemamputelusuran produk sekaligus berpartisipasi dalam menciptakan industri sawit yang berkelanjutan,” ujar Sustainability Manager PT Sugih Riesta Jaya Sulianto.

Upaya tersebut dilakukan PT Sugih Riesta Jaya dengan mendukung petani dalam penerapan praktik pertanian yang lebih baik.

Untuk diketahui, lebih dari 40 persen perkebunan kelapa sawit di Indonesia dikelola oleh sekitar dua juta petani swadaya, termasuk petani yang bekerja sama dengan PT Sugih Riesta Jaya.

Pencapaian Sinar Mas Agribusiness and Food dalam aspek kemamputelusuran turut mendapatkan apresiasi dari CDP, yakni organisasi nirlaba yang mengukur kinerja pengelolaan dampak lingkungan.

“Dalam tiga tahun, Sinar Mas Agribusiness and Food memperoleh nilai tingkat leadership dalam program hutan CDP. Hal ini merefleksikan posisi kepemimpinan perusahaan dalam sektor minyak sawit,” kata Senior Manager Forest CDP Rini Setiawati.

Menurut Rini, dengan melaporkan praktik pengelolaan risiko lingkungan melalui platform CDP, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengukur, mengelola, serta mengomunikasikan tindakan mereka untuk menerapkan prinsip keberlanjutan.

Pada akhirnya, industri kelapa sawit dapat menjadi pemimpin dalam mengatasi isu-isu perubahan iklim, mengelola risiko hilangnya hutan, dan memastikan keamanan pasokan air.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com