Advertorial

Percepat Pengembangan Ekosistem Motor Listrik di Indonesia, Pertamina Gandeng Gojek dan Gesits

Kompas.com - 16/12/2021, 14:28 WIB

KOMPAS.com – Sebagai bentuk dukungan dan kontribusi percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), Pertamina Patra Niaga, selaku Subholding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero) bersinergi bersama Gojek.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur hilir bagi motor listrik dengan melaksanakan program pilot komersial battery swapping station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Dalam implementasinya, program pilot komersial itu akan dilakukan oleh afiliasi Gojek, yakni Electrum yang turut menggandeng pionir KBLBB roda dua di Indonesia, yaitu Gesits serta brand KBLBB roda dua asal Taiwan, Gogoro.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga SH C&T Alfian Nasution mengatakan, sebelumnya, Pertamina Patra Niaga bersama beberapa mitra strategis telah mengembangkan charging station untuk mobil listrik.

Kali ini, komitmen perseroan untuk mempercepat ekosistem electric vehicle (EV) kembali dilanjutkan dengan mengembangkan pilot komersial BSS bersama Electrum dengan mitra Gesits dan Gogoro.

“Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen dan ingin berkontribusi mendukung program pemerintah untuk mempercepat transisi energi, khususnya ekosistem EV. Pilot komersial BSS akan dilakukan dalam waktu dekat, seperti kerja sama yang telah disepakati oleh Pertamina Patra Niaga bersama Electrum, ” ujar Alfian dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

 Alfian menjelaskan, pada pilot komersial tersebut, mitra pengemudi Gojek akan mulai menggunakan motor listrik Gesits dan Gogoro dengan layanan BSS yang dilakukan oleh Pertamina.

Seperti halnya charging station, menurut Alfian, BSS adalah bentuk antisipasi Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi transisi energi yang ditandai dengan kehadiran motor listrik yang sudah mulai banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Alfian mengungkapkan, pada tahap awal, Pertamina Patra Niaga berencana melakukan pilot komersial BSS di Jakarta yang tersebar di tujuh titik lokasi stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) green energy station (GES). 

Setidaknya, ada 500 kendaraan motor listrik dari mitra Gojek dengan brand Gesits dan Gogoro yang akan mendukung pilot komersial BSS.

 “Saat ini, seluruh proses persiapan pilot komersial sudah selesai dan Pertamina Patra Niaga akan segera launching bisnis stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) di SPBU,” terang Alfian.

Alfian menambahkan, upaya tersebut merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga bersama Electrum dan Gesits dalam mendukung program pemerintah mengenai percepatan transisi energi sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB.

“Selain itu, kami juga mendukung komitmen Indonesia dalam COP26 tentang elektrifikasi di sektor transportasi, serta komitmen environmental, social, and governance (ESG) mengenai penyediaan energi yang lebih bersih,” jelasnya.

Adapun pilot komersial tersebut juga melibatkan Indonesia Battery Corporation untuk melakukan kajian teknis, HSE, dan prototyping baterai. Nantinya, hasil kajian ini akan digunakan untuk membantu Pertamina mendapatkan model bisnis terbaik terkait SPBKLU.

Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir mengatakan, sinergi Electrum bersama Pertamina Patra Niaga, Gesits, dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.

“Kami sangat senang dapat bersinergi dengan Pertamina Patra Niaga yang memiliki visi sama dengan Electrum, yakni mewujudkan ekosistem EV di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Komitmen Sustainability 2030 kami, dalam hal ini program net zero emission (emisi nol bersih),” jelas Pandu.

Pada kesempatan yang sama, CEO Gojek Kevin Aluwi berharap agar kerja sama berbagai pihak tersebut dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik serta mempermudah operasional mitra pengemudi Gojek.

Kevin menilai, kolaborasi tersebut menjadi langkah awal bagi Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan bertransisi menjadi 100 persen kendaraan listrik pada 2030. 

“Konsep kerja sama tersebut tentunya membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak untuk dapat dijalankan dengan lancar, mulai dari produsen sepeda motor listrik, produsen baterai listrik, hingga penyedia SPBKLU. Selain itu, Gojek juga akan mendukung para mitra pengemudi untuk bisa lebih mudah mendapatkan sepeda motor listrik ini,” ujar Kevin.

 Sebagai langkah nyata kolaborasi, Pertamina, Electrum, Gesits, dan Gogoro, pada Desember 2021, telah dilakukan uji coba komersial penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 500 unit untuk digunakan di Jakarta Selatan.

 Selanjutnya, skala uji coba akan ditingkatkan dengan target awal pemanfaatan hingga 5.000 unit motor listrik.

Ke depan, Pertamina Group melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga dan Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan ekosistem EV secara terintegrasi.

PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 giga watt hour (GWh) pada 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.

Pengembangan EV battery merupakan salah satu masa depan bisnis Pertamina yang menjadi komitmen utama manajemen untuk mewujudkannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com