Advertorial

Penting, 5 Hal Ini Wajib Didiskusikan dengan Pasangan Sebelum Nikah

Kompas.com - 17/12/2021, 10:45 WIB

 

KOMPAS.com – Jelang memasuki kehidupan rumah tangga, ada sejumlah hal yang perlu didiskusikan dengan pasangan.

Selain membahas persiapan serta konsep pernikahan, hal yang tak kalah penting untuk diperbincangkan bersama pasangan, yakni terkait finansial serta cara mengelolanya setelah menikah.

Hal itu penting dilakukan agar kedua belah pihak memiliki persepsi yang sama mengenai cara mengatur keuangan. Pasalnya, ketika menikah, dua individu yang berbeda sebaiknya hidup beriringan dengan visi yang sama, termasuk urusan keuangan.

Perlu diketahui, diskusi terkait finansial perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum pernikahan agar meminimalisasi konflik yang dapat muncul dalam rumah tangga.

Berikut Kompas.com rangkum lima hal terkait finansial yang perlu dibahas sebelum menikah.

1. Penghasilan bulanan

Saling bertanya terkait penghasilan bulanan merupakan salah satu hal penting dilakukan calon pengantin yang sudah mantap untuk berumah tangga.

Pertanyaan tersebut tak sekadar untuk mengukur kemampuan finansial pasangan, tetapi sebagai wujud keterbukaan kedua belah pihak. Dengan begitu, keduanya dapat merencanakan serta mengatur keuangan bersama-sama dengan lebih baik.


Sebagai contoh, pasangan dapat menetapkan seberapa besar dana untuk tabungan, persiapan ketika memiliki buah hati, dana untuk kontrak rumah, dan rencana membeli rumah.

2. Kepemilikan tabungan

Berikutnya yang tak kalah penting dibahas adalah kepemilikan tabungan.

Tabungan adalah bagian dari perencanaan keuangan. Sayangnya, tidak semua orang bisa menabung.

Jika pasangan Anda sudah punya tabungan, pertanyaan berikutnya yang patut dibahas, yakni soal cara ia menabung dan bagaimana keduanya saling bersepakat menabung untuk persiapan biaya pernikahan atau ketika sudah menikah kelak.

Bila pasangan atau bahkan Anda belum mulai menabung, Anda bisa mendiskusikan berapa persen dari pendapatan yang akan disisihkan serta komitmen untuk menabung.

Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat memiliki bayangan besaran dana yang akan dikeluarkan untuk menikah dan kapan mencapai target tersebut.

3. Dana darurat

Bagi sebagian besar orang, dana darurat masih belum menjadi prioritas dalam rencana keuangan.

Ketika seseorang tengah fokus pada pernikahan, biasanya yang dipikirkan adalah bagaimana menabung untuk biaya pernikahan saja. Padahal, urusan dana darurat juga patut dipertimbangkan sejak jauh-jauh hari.

Oleh karena itu, coba diskusikan bersama pasangan untuk menyisihkan dana yang dapat digunakan bila terjadi hal mendesak yang membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar setelah pernikahan.

Kemudian, berapa besaran dana yang akan disisihkan untuk persiapan dana darurat.

Jika Anda dan pasangan belum memikirkan hal itu, Anda dapat mengajak pasangan untuk mulai mempersiapkan dana darurat.

Caranya pun mudah. Anda dapat mulai menabung dengan nominal yang paling rendah terlebih dahulu. Setidaknya, Anda dan pasangan memiliki dana darurat yang cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari selama tiga bulan ke depan setelah pernikahan.

4. Jatah keluarga

Hal berikutnya yang tak kalah penting untuk dibahas adalah besaran dana yang akan disisihkan secara rutin untuk keluarga masing-masing, terutama untuk orangtua. Selain itu, nominal angpau pada momen tertentu yang biasa diberikan untuk keponakan juga patut dipertimbangkan.

Mendiskusikan hal tersebut harus dalam keadaan kepala dingin. Dengan begitu, Anda dan pasangan dapat mengaturnya secara adil untuk seluruh keluarga.

5. Cicilan dan pinjaman

Pembahasan terkait cicilan dan pinjaman juga penting untuk didiskusikan. Pasalnya, kredit yang dimiliki berkaitan dengan komitmen untuk membayar utang setiap bulannya.

Ketika pasangan memiliki utang, tak ada salahnya mengalkulasi bersama-sama total utang keseluruhan.

Untuk diketahui, seseorang boleh saja berutang. Asal, utang yang dimiliki tidak lebih dari 30 persen dari pendapatan dan usahakan sifatnya produktif, tidak untuk tujuan konsumtif.

Jika Anda dan pasangan memiliki keuangan yang sehat dan saling terbuka untuk mengambil cicilan, tak ada salahnya mengajukan cicilan dan pinjaman melalui Kredivo.

Kredivo memfasilitasi pinjaman dengan bunga rendah dan sudah terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun Kredivo menawarkan berbagai program pinjaman sesuai kebutuhan, di antaranya bunga 0 persen untuk paylater dalam 30 hari dan kredit online tenor tiga bulan. Untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan, pengguna hanya dibebankan bunga 2,6 persen per bulan dengan limit hingga Rp 30 juta.

Untuk kebutuhan pernikahan, Anda dan pasangan dapat memanfaatkan layanan tersebut untuk membeli perabotan rumah, gadget, dan suvenir pernikahan.

Anda pun dapat mengakses berbagai pinjaman tersebut di merchant Kredivo, seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Zalora, Erafone, iBox, serta ribuan merchant online dan offline lainnya.

Tunggu apa lagi, download dan daftar Kredivo di Apps Store atau Play Store. Kemudian, dapatkan limit hingga Rp 30 juta dengan meng-upgrade akun Kredivo premium.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com