Advertorial

Grab, Emtek, dan Bukalapak Gabung Kekuatan Mengawal Solo Jadi Smart City

Kompas.com - 23/12/2021, 16:06 WIB

KOMPAS.com – Setelah peluncuran perdana pada Oktober 2021 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tiga raksasa digital Indonesia, yaitu Grab, Emtek, dan Bukalapak, kembali melanjutkan program Kota Masa Depan.

Bertajuk “Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan”, kali ini program tersebut digelar di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), dengan menyasar lebih dari 1.500 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Para pelaku UMKM yang bergabung dalam program tersebut diharapkan dapat menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek, dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. 

Gibran berharap, program tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan. 

“Percepatan digitalisasi turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital. Ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama-sama maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo,” ujar Gibran dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Pada kesempatan yang sama, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan. 

Ridzki menjelaskan, program #KotaMasaDepan akan memberikan pendampingan dan pelatihan. Tujuannya, agar UMKM lebih kompetitif serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. 

“Semoga upaya kami membantu UMKM, khususnya yang berada di kota-kota kecil, dapat mendukung upaya pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional,” terang Ridzki.

Untuk diketahui, #KotaMasaDepan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru.

Program tersebut berfokus pada tiga prioritas, yakni Vaksinasi, Adopsi Platform Digital (onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak), dan Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Hal itu diwujudkan melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Sejalan dengan tiga pilar program tersebut, Grab, Emtek, dan Bukalapak akan menggabungkan keahlian mereka untuk melatih dan mendampingi UMKM.

“Aksi tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan UMKM untuk siap bergabung dalam ekonomi digital,” jelas Ridzki.

-Dok. Grab Indonesia -

Adapun cakupan program #KotaMasaDepan Solo terdiri dari empat hal. Pertama, lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo onboarding program ke platform Grab dan Bukalapak.

Kedua, promosi dan potongan harga di ekosistem Grab dan Bukalapak. Ketiga, 54 UMKM yang terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang didampingi oleh Bukalapak dan Grab.

Terakhir, 3 UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek.

Gabung ke ekosistem digital

Salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang telah merasakan manfaat program tersebut adalah Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft.

Dalam penuturannya, Fahmi mengaku memperoleh beragam pengalaman dalam mengembangkan usaha di program Akselerator Kota Masa Depan. 

Adapun pelatihan dan pendampingan yang diberikan bertujuan agar pelaku UMKM dapat memaksimalkan teknologi. 

“Berkat program tersebut, saya kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual,” ungkap Fahmi.

Selain itu, lanjut Fahmi, program Akselerator Kota Masa Depan juga membantu pelaku UMKM lokal untuk berinovasi sehingga mampu menjangkau lebih banyak konsumen tak hanya di kota Solo, tetapi juga ke seluruh Indonesia. 

“Saya ucapkan terima kasih. Semoga program tersebut dapat terus dilaksanakan secara rutin agar semakin banyak UMKM di Solo yang go digital,” kata Fahmi.

Tak hanya Fahmi, pengalaman serupa juga dirasakan oleh Aditya Liliyan, pemilik usaha kuliner Mixology Coffee. Sebagai informasi, Adit merupakan salah satu dari 10.000 pelaku UMKM telah bergabung di ekosistem Grab

-Dok. Grab Indonesia -

Adit mengatakan, program akselerator Kota Masa Depan telah membantu pelaku usaha kuliner serta pedagang kecil dalam meningkatkan kualitas usaha.

Dengan begitu, mereka tetap dapat mempertahankan usaha meski di tengah pandemi. 

“Kami diberikan rangkaian pelatihan, sesi webinar, dan pendampingan sehingga dapat menjangkau konsumen di luar Kota Solo. Usaha kami kini semakin berkembang. Bahkan, mengalami peningkatan pendapatan hingga hampir 100 persen. Semoga program ini dapat merangkul lebih banyak pelaku UMKM untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi,” ungkap Aditya.

Dukung pengembangan sektor UMKM

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) Sutanto Hartono mengatakan, Emtek berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia. 

Berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, program tersebut diharapkan dapat memberikan peluang dan meningkatkan daya saing bagi UMKM lokal di era digitalisasi yang berkembang cepat. 

“Dengan tekad yang sama untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi, kami yakin bisa membangkitkan roda perekonomian lokal yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia,” ujar Sutanto.

Komitmen yang sama juga dituturkan Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Rachmat Kaimuddin. 

Rachmat mengatakan, selama lebih dari satu dekade di Indonesia, Bukalapak berkomitmen mendukung UMKM agar naik kelas dengan menciptakan akses terhadap ekonomi yang adil melalui ekosistem digital, baik online maupun offline

Kolaborasi Grab, Emtek, dan Bukalapak melalui program #KotaMasaDepan, imbuh Rachmat, merupakan contoh nyata bergabungnya ekosistem teknologi dan digital untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan UMKM di Indonesia. 

“Kami berharap, program tersebut menjadi langkah yang baik dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kota Solo serta kota-kota lainnya di Indonesia,” terangnya.

Dukung pengembangan Solo Smart City 

Bersamaan dengan hadirnya #KotaMasaDepan di Solo, Grab juga meluncurkan GrabKitchen di Pasar Gede. Sebagai informasi, Grab Kitchen adalah sebuah konsep cloud kitchen yang menyatukan UMKM kuliner dalam sebuah fasilitas pusat. 

Hal itu diwujudkan guna menjawab permintaan pasar yang belum terpenuhi di wilayah-wilayah tertentu. 

GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui GrabFood.

Dengan begitu, UMKM kuliner semakin dikenal lebih luas oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan peluang penjualan. 

-Dok. Grab Indonesia -

Selain itu, UMKM yang berpartisipasi dapat mengakses rangkaian pelatihan mengenai cara penjualan secara online, melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial (medsos), serta cara meningkatkan kualitas merek dagang dan menu makanan.

Pada kesempatan yang sama, untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Grab juga melakukan serah terima sebanyak 400 unit motor listrik bagi para mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengantaran Grab di Solo.

Ratusan motor listrik tersebut diserahkan secara langsung oleh Ridzki kepada Gibran. 

Untuk diketahui, Grab Indonesia telah berfokus untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui komitmen #LangkahHijau di Indonesia sejak 2019. 

Melalui inisiatif tersebut, Grab Indonesia membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif. Teknologi ini memberi dampak positif bagi lingkungan, khususnya dalam mengurangi emisi karbon. 

Inovasi yang dilakukan Grab Indonesia, baik kendaraan listrik maupun konsep cloud kitchen tersebut dinilai selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com