Advertorial

Jawab Tantangan Transformasi Digital, Kubernetes Jadi Solusi Optimalisasi dan Security Apps

Kompas.com - 28/12/2021, 08:00 WIB

KOMPAS.com – Transformasi digital mendorong perusahaan untuk menelurkan sejumlah perangkat lunak (software) dan aplikasi.

Bagi perusahaan, aplikasi tersebut bukan sekadar upaya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Lebih dari itu, hal ini juga dapat memperkaya pengalaman dan memudahkan konsumen untuk melakukan berbagai aktivitas dan menjangkau layanan yang ditawarkan perusahaan.

Pada akhirnya, hal tersebut juga memberikan dampak positif terhadap pendapatan perusahaan.

Demi mencapai hal tersebut, saat ini, hampir semua aplikasi di berbagai perusahaan dibangun dengan pendekatan microservices dan container. Pasalnya, pendekatan tersebut dinilai dapat memenuhi kebutuhan industri terhadap aplikasi yang kuat, aman, dan terukur.

Namun, seiring dengan transformasi digital yang begitu masif, pengembang aplikasi atau web app developer perusahaan mulai kewalahan untuk mengelola workloads aplikasi yang berada di dalam container tersebut. Hal ini mengakibatkan aplikasi berjalan dengan lambat.

Di sisi lain, pendekatan microservices dan container juga harus berjibaku dengan masalah keamanan (security).

Tanpa sistem keamanan yang mumpuni, perusahaan berisiko mengalami pencurian dan kebocoran data, serta peretasan.

Oleh sebab itu, web app developer perusahaan harus mempersiapkan sebuah platform manajemen container yang mampu melakukan penjadwalan aplikasi, load balancing server, dan peningkatan kapasitas container secara otomatis sekaligus bertugas menjaga aplikasi tetap secure. Tugas tersebut salah satunya dapat dilakukan oleh Kubernetes.

Sebagai informasi, Kubernetes merupakan platform open-source yang digunakan untuk melakukan manajemen workloads aplikasi yang dikontainerisasi. Platform ini juga menyediakan konfigurasi dan otomatisasi secara deklaratif.

Kubernetes berada di dalam ekosistem yang besar dan berkembang cepat. Oleh sebab itu, service, support, dan perkakas Kubernetes tersedia secara luas.

Google membuka Kubernetes sebagai proyek open source pada 2014. Kubernetes dibangun berdasarkan pengalaman Google dalam menjalankan workloads selama satu setengah dekade. Platform ini juga memaksimalkan kontribusi Google dalam memberikan inovasi terbaik bagi komunitas.

Kubernetes berfungsi sebagai mesin untuk menjadwalkan dan menjalankan container pada server fisik atau virtual. Platform ini memiliki infrastruktur container-centric. Artinya, semua aplikasi dapat berjalan dalam container atau docker.

Dengan menggunakan Kubernetes, pengembangan aplikasi menjadi lebih cepat. Pasalnya, proses scale up aplikasi tidak dibuat sekaligus seperti halnya pendekatan monolith.

Secara sederhana, Kubernetes memiliki tiga komponen. Pertama, management plane yang berfungsi sebagai tempat administrator berinteraksi dengan Kubernetes. Kedua, control plane yang berfungsi mengelola clusters, nodes, pods, dan jaringannya.

Ketiga, data plane yang menjadi tempat pengoperasian dan pengelolaan data. Melalui data plane, traffic data yang berjalan di antara nodes, pods, containers, dan aplikasi menjadi lebih mudah dikelola.

Dukungan ketiga komponen tersebut membuat Kubernetes mampu meningkatkan uptime dan resiliency. Pasalnya, Kubernetes dapat mendeteksi penggunaan aplikasi dan resources yang tiba-tiba meningkat (spike) atau bahkan gagal.

Di samping itu, Kubernetes juga mampu merespons kendala tersebut secara real-time.

Kemudian, Kubernetes didukung oleh hampir semua platform dan memiliki ekosistem tools yang luas sehingga dapat mendukung kebutuhan perusahaan.

Selain itu, dengan mengadopsi pendekatan DevOps di lingkungan Kubernetes, aplikasi dapat dibangun, dijalankan, dan di-update dengan lebih cepat.

Pada akhirnya, Kubernetes akan membantu meningkatkan produktivitas dan konsistensi perusahaan.

Sejumlah keunggulan tersebut menjadikan Kubernetes pilihan utama perusahaan. Survei yang dilakukan Cloud Native Computing Foundation pada 2020 menemukan 91 persen responden menggunakan Kubernetes dalam menjalankan aplikasinya.

Di sisi lain, berbagai keunggulan Kubernetes turut membawa tingkat kompleksitas yang semakin tinggi. Terlebih, jika aplikasi ini berkembang pesat demi memenuhi kebutuhan performance, fungsi, dan resources perusahaan.

Guna membantu mengoptimalkan Kubernetes sesuai kebutuhan, web app developer perusahaan dapat memanfaatkan layanan web server, misalnya NGINX Plus.

Sebagai informasi, NGINX Plus merupakan layanan all-in-oneapplication programming interface (API), cache, load balancer, web application firewall (WAF), dan web server.

NGINX Plus adalah penyempurnaan layanan NGINX Open Source dengan peningkatan fitur yang menyediakan solusi lengkap bagi pelanggan.

Salah satu perusahaan yang mengadopsi layanan NGINX Plus adalah Audi Group. Seperti diketahui, Audi Group merupakan produsen mobil serta sepeda motor kelas premium dengan merek Audi, Ducati, dan Lamborghini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Audi berfokus untuk menjalankan dan mengoptimalkan platform aplikasi Kubika O yang berfungsi dalam pengumpulan data, analitik, dan otomatisasi perusahaan.

Dengan dukungan Kubernetes yang dioptimalkan oleh NGINX Plus, seluruh fungsi tersebut dapat berjalan dengan maksimal.

“Pengoptimalan NGINX Plus pada Kubernetes menjadi opsi terbaik kami untuk menjalankan fungsi kompleks tersebut tanpa lelet. Terlebih, pengoptimalan ini menghadirkan komputasi ringan dan dukungan layanan profesional,” kata Team Lead for the Kubernetes Competence Centre Audi, Sebastian Kister.

Lebih lanjut, Kister menjelaskan, dukungan NGINX Plus pada Kubernetes juga membantu 80 persen proses security assessment aplikasi yang dihadirkan Audi Group.

Dengan kemampuan tersebut, Audi Group meyakini bahwa layanan web server NGINX Plus dapat mendukung pencapaian visi transformasi digital perusahaan dan mendorong hadirnya inovasi-inovasi baru guna meningkatkan pengalaman berkendara konsumennya.

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai pengoptimalan Kubernetes dengan dukungan NGINX Plus, Anda dapat mengunjungi tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com