Advertorial

Sebelum Berlibur Akhir Tahun, Pelancong Disarankan Ikuti Vaksinasi Influenza

Kompas.com - 28/12/2021, 20:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah penurunan kasus COVID-19, tak sedikit orang menginginkan berlibur bersama keluarga pada momen Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Meski demikian, masyarakat tetap perlu waspada. Kendati kasus COVID-19 di negara kita melandai, ancaman varian baru di luar negeri dan penyakit lain juga mengintai. Hal ini lantaran Indonesia memasuki musim hujan pada momen Nataru.

Pada musim penghujan, sistem imun biasanya melemah karena perubahan cuaca secara drastis terjadi. Belum lagi, mikroorganisme penyebab penyakit berkembang secara cepat saat musim hujan. Salah satunya adalah virus influenza yang menyebabkan flu.

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit (RS) Husada Utama sekaligus klinisi RS Darmo yaitu Dr. dr. Gatot Soegiarto Sp.PD, K-AI mengatakan, orang yang terinfeksi flu biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi mendadak, meriang, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hidung tersumbat, serta gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.

Flu menyebar melalui percikan cairan liur yang mengandung kuman atau droplet yang dikeluarkan orang sakit saat batuk, bersin, dan berbicara.

Masyarakat juga bisa tertular flu bila seseorang menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi virus tersebut lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnya.

Terkait momen liburan akhir tahun, Dr. Gatot juga mengingatkan bahwa semua orang dapat dengan mudah tertular flu ketika melakukan perjalanan, terutama orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti wanita hamil, kalangan lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun, dan anak-anak di bawah 2 tahun.

Selain itu, orang yang rentan terkena infeksi influenza juga biasanya memiliki beberapa penyakit bawaan. Mereka adalah pengidap penyakit paru-paru kronis, jantung, gagal ginjal, diabetes, bronkiektasis, kelainan darah, dan fibrosis kistik.

“Bila pelancong masuk ke dalam kategori orang yang rentan dan kemudian mengalami kelelahan, maka dapat dengan mudah terinfeksi (virus influenza),” kata Dr. Gatot saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Pasalnya, orang yang sedang melakukan perjalanan atau melancong mengalami penurunan daya tahan tubuh karena faktor fisik dan kelelahan.

Sementara itu, pelancong yang terkena flu juga bisa mengalami kondisi terburuk, antara lain pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) atau gagal napas, serta pemburukan penyakit-penyakit penyerta yang sudah ada.

“Kelompok berisiko tinggi bisa saja mengalami double pandemic, yaitu infeksi influenza dan COVID-19 secara bersamaan. Perlu juga diwaspadai karena gejala flu sangat menyerupai gejala COVID-19. Bila kedua hal ini terjadi secara bersamaan, infeksinya akan menjadi lebih parah,” papar Dr. Gatot.

Lindungi diri dari influenza saat berwisata

Selain mempersiapkan logistik dan finansial, dr Gatot mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi tubuhnya sehat sebelum melakukan perjalanan. Hal ini dilakukan demi mencegah terpapar influenza saat liburan.

Ia menyarankan pelancong agar senantiasa mengonsumsi makan-makanan bergizi seimbang, vitamin, mineral, serta istirahat yang cukup.

“Saat di lokasi wisata, pelancong juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, seperti rutin mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Hindari kerumunan dan sebisa mungkin jangan berada terlalu lama di ruangan tertutup bersama banyak orang,” kata Dr. Gatot.

Ilustrasi flu yang menyerang pelancong saat berwisata.Dok. Shutterstock Ilustrasi flu yang menyerang pelancong saat berwisata.

Selain itu, sebelum melakukan perjalanan, lanjut Dr. Gatot, pelancong juga perlu membekali diri dengan vaksinasi sesuai tempat tujuan perjalanan, seperti vaksinasi meningitis, hepatitis A, typhoid, dan influenza.

“Vaksin influenza kuadrivalen akan memberikan perlindungan terhadap beberapa strain virus influenza yang beredar, yaitu dua strain influenza A dan dua strain influenza B. Upaya ini juga sejalan dengan anjuran yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS),” jelas Dr. Gatot.

Setelah divaksin, tubuh akan membentuk antibodi yang kuat sehingga ketika pelancong terpapar virus influenza, antibodi yang sudah terbentuk dapat menangkal virus influenza. Risiko mengalami flu berat pun dapat diturunkan.

Vaksinasi influenza sebaiknya diberikan minimal dua minggu sebelum melakukan perjalanan. Hal ini bertujuan agar antibodi yang protektif dapat terbentuk sebelum berlibur.

“Pembentukan antibodi itu membutuhkan waktu dan baru optimal setelah 2 minggu pasca vaksin,” tambahnya.

Adapun vaksinasi influenza akan memberikan perlindungan selama satu tahun. Masyarakat pun perlu memperbarui dengan vaksin yang disesuaikan dengan strain virus influenza terbaru yang sedang beredar pada saat itu.

Pada masa pandemi COVID-19, lanjutnya, pemberian vaksinasi influenza dan COVID-19 harus diberi jarak paling cepat 28 hari atau 4 minggu. Jika sudah menerima vaksin COVID-19, pemberian vaksin influenza harus dijeda 28 hari setelahnya. Begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata bertujuan untuk memastikan keamanan pasien karena vaksin COVID-19 merupakan vaksin yang masih baru dan kita belum memiliki banyak data tentang pemberian vaksin COVID-19 secara bersamaan dengan vaksin lainnya.

“Jadi, harus dipersiapkan jauh sebelum melakukan perjalanan. Risiko terpapar COVID-19 tetap ada saat melakukan perjalanan. Oleh sebab itu, pelancong dianjurkan untuk tetap melaksanakan prokes secara ketat dan disiplin,” tutur Dr. Gatot.

Vaksinasi influenza tidak hanya dapat melindungi diri sendiri dari bahaya penyakit influenza. Namun, juga melindungi orang-orang tersayang, kerabat dan masyarakat sekitarnya yang rentan terhadap penularan penyakit influenza.

Untuk informasi lebih lanjut tentang vaksin influenza, Anda dapat menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat di tempat Anda.

#ProtectYourLovedOnes #FluBeyondProtection #4BetterProtection

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com