Advertorial

ACT Bangun 100 Unit Hunian bagi Korban Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 29/12/2021, 18:38 WIB

KOMPAS.com – Penanganan bencana erupsi Gunung Semeru telah memasuki masa transisi tanggap darurat. Ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Lumajang nomor 188.45/556/427.12/2021 tentang Penetapan Peralihan Masa Tanggap Darurat ke Masa Transisi Darurat.

Adapun salah satu prioritas pada fase tersebut adalah percepatan relokasi hunian sementara (huntara).

Menyambut hal itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi sejumlah program pemulihan, antara lain pembangunan hunian nyaman terpadu dan pabrik batako yang memberdayakan warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Pembangunan kompleks hunian dilakukan di tanah lapang Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (29/12/2021).

Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin bersama perwakilan pemerintah daerah dan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir pada seremoni tersebut.

Menurut Ahyudin, hunian nyaman terpadu yang ACT bangun merupakan wujud solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru. Dalam waktu satu bulan, ACT mendapat amanah besar bentuk menyampaikan kepedulian Sahabat Dermawan. 

“ACT mewujudkan salah satu pembangunan hunian terpadu agar warga yang sebelumnya tinggal di tenda pengungsian bisa memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh lebih nyaman,” ujar Ahyudin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi sejumlah program pemulihan, di antaranya adalah pembangunan hunian nyaman terpadu dan pabrik batako yang memberdayakan warga terdampak erupsi Gunung Semeru.DOK. ACT Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi sejumlah program pemulihan, di antaranya adalah pembangunan hunian nyaman terpadu dan pabrik batako yang memberdayakan warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Korban terdampak, lanjutnya, harus segera pulih dari duka bencana. Dalam beberapa waktu, tempat tinggal tersebut akan dikebut pembangunannya agar bisa mulai ditempati.

“Doa terbaik kami untuk korban agar segera kembali pulih seperti sedia kala,” kata Ahyudin.

Sebagai informasi, ACT akan membangun 100 unit hunian seluas 6x4,8 meter dengan fasilitas ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

Adapun warga yang berhak mendapatkan bantuan tersebut adalah warga terdampak letusan, berekonomi prasejahtera, dan lanjut usia (lansia).

Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan pabrik batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi karena melibatkan warga sekitar dan korban terdampak.

Batako hasil produksi warga nantinya akan dijual dan dimanfaatkan untuk pembangunan hunian. Pada tahap awal, ACT menyediakan 10 unit mesin produksi batako untuk mengoptimalisasi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Bagi Anda yang ingin berkontribusi membantu para korban terdampak erupsi Gunung Semeru, silakan salurkan kedermawanan Anda melalui laman indonesiadermawan.id/ICSSemeru.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com