Advertorial

Masih Ragu Paylater Bisa Bikin Hidup Makin Praktis? Simak 5 Fakta Berikut

Kompas.com - 31/12/2021, 22:33 WIB

KOMPAS.com – Layanan keuangan berbasis digital, paylater, kian populer di masyarakat beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, layanan tersebut memiliki cara kerja seperti kartu kredit. Pengguna dapat berbelanja terlebih dulu, lalu membayar tagihannya belakangan.

Selain itu, paylater juga memanjakan pengguna karena tagihan bisa dicicil dengan tenor bervariasi. Dengan demikian, nominal angsurannya dapat disesuaikan dengan kemampuan bayar dan kondisi keuangan pengguna.

Karena keunggulan tersebut, keberadaan layanan paylater pun dapat membuat masyarakat lebih mudah memenuhi segala kebutuhan.

Meski demikian, layanan tersebut juga bisa menjadi sumber masalah keuangan jika tidak dikelola dengan bijak.

Bila Anda masih ragu menggunakan paylater, berikut fakta menarik mengenai layanan tersebut.

  1. Pengajuan mudah, simpel, dan praktis

Saat ini, layanan paylater tersedia di hampir semua e-commerce dan toko online di Indonesia.

Cara menggunakan layanan tersebut pun cukup mudah. Anda hanya perlu mengunduh aplikasi paylater atau e-commerce yang menawarkan layanan tersebut.

Selanjutnya, Anda bisa melampirkan sejumlah dokumen persyaratan yang diminta, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kemudian, pihak e-commerce atau penyedia layanan paylater akan melakukan verifikasi data Anda. Bila semua data sesuai, layanan paylater bisa langsung digunakan dengan limit kredit yang telah diberikan penyedia layanan.

  1. Mampu dijangkau segala kalangan

Seperti disinggung sebelumnya, paylater memiliki cara kerja layaknya kartu kredit. Meski serupa, layanan ini memiliki keunggulan berupa kemudahan akses bagi segala kalangan.

Selama memiliki penghasilan di atas nominal yang sudah ditentukan, siapa pun dapat menjadi pengguna paylater. Kuncinya, pengguna harus bisa menjaga kepercayaan pihak penyedia layanan ini dengan membayar tagihan tepat waktu.

  1. Bisa buat ketergantungan

Paylater memudahkan transaksi di e-commerce. Meski begitu, ada risiko menghantui di balik kemudahan tersebut. Salah satunya, belanja secara berlebihan.

Bahkan, layanan paylater dapat membuat pengguna ketagihan karena kemudahan pengajuan dan transaksinya.

Oleh karena itu, sebelum memakai paylater, Anda perlu mengingat bahwa layanan ini dapat membuat tagihan belanja semakin besar. Pasalnya, penyedia layanan membebankan biaya administrasi dan bunga kepada pengguna.

Jika tidak waspada, pemakaian paylater dapat memunculkan beban cicilan yang melampaui kemampuan finansial.

  1. Bisa bikin belanja tak terkontrol

Selain risiko ketergantungan, kemudahan pembayaran pada layanan paylater juga dapat memberikan ilusi pada pengguna untuk bisa membeli produk apa pun yang diinginkan.

Tak jarang, kehadiran paylater membuat penggunanya berbelanja produk atau jasa yang sebenarnya tak begitu dibutuhkan.

Jika sering dilakukan, pengeluaran akan membengkak dan berimbas buruk pada kondisi keuangan. Terlebih, bila nominal cicilan membengkak dengan tenggat waktu pelunasan bersamaan serta muncul kebutuhan mendesak.

Hal tersebut dapat membuat masalah serius pada keuangan. Oleh karena itu, pengguna paylater harus menyadari bahwa aktivitas berbelanja menggunakan layanan ini termasuk utang agar pemakaiannya bisa terkontrol.

  1. Tak perlu top-up

Paylater digemari karena penggunanya tidak perlu top-up atau mengisi ulang saldo seperti pada layanan e-wallet. Layanan ini menggunakan limit kredit yang bisa digunakan oleh pemilik akun untuk berbelanja.

Jika batas kredit sudah tercapai, pengguna tidak bisa lagi menggunakan paylater untuk berbelanja.

Limit kredit bisa ditingkatkan dengan memperbanyak intensitas pemakaian paylater dan menggunakannya hingga mendekati batas.

Bila limit berhasil ditingkatkan, pengguna bisa lebih leluasa menggunakan paylater untuk berbelanja sesuai kebutuhan.

Cek kredibilitas dan legalitas penyedia paylater

Pada dasarnya, paylater merupakan produk keuangan digital yang mampu memberikan manfaat sekaligus risiko, tergantung cara penggunaannya.

Selain itu, tingkat keamanan layanan ini juga ditentukan oleh legalitas dan kredibilitas penyedia layanannya.

Salah satu contoh penyedia layanan paylater yang tepercaya dan kredibel adalah Indodana Paylater. Layanan ini telah mengantongi status terdaftar serta izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga tak perlu diragukan lagi keamanannya.

Dengan menjadi pengguna Indodana Paylater, Anda tidak perlu menunggu lama saat ingin membeli produk apa pun di berbagai merchant ternama dan favorit di Indonesia.

Indodana Paylater menawarkan limit kredit dan plafon yang fleksibel, yakni maksimal Rp 25 juta dan tenor cicilan sampai 12 bulan.

Tidak hanya itu, sistem keamanan layanan tersebut juga terjamin karena dibekali dengan teknologi mutakhir dan sesuai standar terbaru.

Untuk menggunakan layanan Indodana Paylater, Anda hanya perlu mengunduh aplikasinya di smartphone. Selanjutnya, Anda bisa mengisi formulir pendaftaran lalu menunggu proses verifikasi persetujuan.

Syarat pengajuannya juga mudah, yakni berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia 20 sampai 65 tahun, penghasilan minimum Rp 3,5 juta per bulan, serta melampirkan berkas persyaratan secara lengkap, benar, dan akurat.

Jika semua syarat terpenuhi, layanan Indodana Paylater siap digunakan pada setiap aktivitas belanja Anda.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com