Advertorial

Bantu Transformasi Digital di Indonesia, Alibaba Cloud ajak Masyarakat untuk Go Digital melalui Webinar Tahunan

Kompas.com - 09/01/2022, 19:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk membantu transformasi digital di Indonesia, Alibaba Cloud menyelenggarakan webinar bertajuk "1 Day in Life with Alibaba Cloud", Kamis (6/12/2021).

Lewat acara yang digelar secara hibrida tersebut, Alibaba Cloud membagikan pengalaman terbaik dari para klien dan mitra di Indonesia.

Untuk diketahui, Alibaba Cloud merupakan penyedia layanan cloud yang didirikan pada 2009 oleh Alibaba Group. Layanan ini menjadi jawaban atas kebutuhan dan perkembangan teknologi digital. Saat ini, Alibaba Cloud telah menjadi salah satu pemimpin global dalam komputasi cloud dan artificial intelligence (AI).

Di Indonesia, Alibaba Cloud sudah memiliki tiga local data center dan satu scrubbing center untuk proteksi Anti-DDos.

Adapun webinar tersebut menunjukkan bahwa peran cloud menjadi penting di era digital saat ini. Terlebih, dengan peningktan penetrasi internet selama pandemi Covid-19.

“Tren transformasi digital di seluruh dunia terus meningkat. Jadi, aktivitas kita setiap hari sekarang ini benar-benar berbeda dengan 10 tahun yang lalu,” ujar Country Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen kepada peserta webinar.

Ia menambahkan bahwa saat ini, manusia bersinggungan dengan digitalisasi. Mulai dari membeli kopi, membaca berita, belanja, memesan makanan, hingga membayar sejumlah tagihan dilakukan secara online menggunakan smartphone.

Kemudahan tersebut, ujar Chen, tak lepas dari peran cloud. Lewat layanan cloud, pebisnis ataupun penyedia aplikasi dapat menyimpan data pelanggan, menjalankan operasional, dan mengoptimalkan sistem teknologi informasi (TI) perusahaannya.

Menggunakan cloud, pebisnis tak memerlukan modal atau investasi awal yang besar. Sebab, mereka tak membutuhkan perangkat sistem dan infrastruktur IT raksasa dan biaya pemeliharaan.

“Alibaba Group memiliki visi memberikan kemudahan berbisnis di mana saja. Maka dari itu, kami membangun sistem cloud dan memiliki lingkungan sehat bagi para digital talent,” kata Chen.

Pihaknya, lanjut Chen, ingin menjadikan cloud sebagai solusi bisnis dan tren utama di masa depan.

“(Bahkan), cloud tidak hanya (dapat digunakan) untuk bisnis seperti yang Anda lihat dari merek besar, tetapi juga cocok digunakan oleh small-medium business (usaha kecil menengan/UKM),” sambung Head of Marketing Alibaba Cloud Indonesia and Vietnam Tifi Liu.

Alibaba Cloud, lanjut Liu, melayani berbagai jenis usaha, mulai dari usaha kecil, menengah, hingga perusahaan multinasional. Ia juga mengklaim, pihaknya telah membantu mitra dan pelanggannya untuk mencapai tujuan mereka.

“Kami ingin membantu seluruh industri di Indonesia untuk go digital. Jadi, jangan khawatir, Anda yang memiliki bisnis kecil atau menengah tetap dapat menjelajah cloud bersama Alibaba Cloud,” ujarnya.

Sukses bersama

Pada acara yang sama, Vice President of Information Security Dana Indonesia Andri Purnomo membagikan pengalaman bermitra dengan Alibaba Cloud.

Ia mengutip sebuah survei yang mengemukakan bahwa selama pandemi Covid-19, 9 dari 10 orang Indonesia berbelanja dengan cara baru, yakni secara digital. Kebutuhan sehari-hari pun menjadi produk yang paling banyak dibeli masyarakat.

“Selama pandemi Covid-19 juga, masyarakat beralih ke layanan digital, mulai pembayaran, mengirim uang, asuransi, hingga pinjaman online,” ujarnya.

Ia mencontohkan peningkatan pengguna layanan Dana dalam setahun terkahir. Pada Desember 2020, Dana memiliki 50 juta pengguna aktif, sedangkan pada Desember 2021, naik dua kali lipat mendekati 100 juta pengguna.

Sebagai informasi, Dana merupakan layanan harian keuangan digital, mulai dari layanan e-money, e-wallet, kirim uang, hingga digital financial lain. Dana didirikan untuk membentuk ekosistem cashless di Indonesia.

Untuk menjalankan operasional bisnis sekaligus menjaga keamanan layanan finansial secara digital, Dana membutuhkan infrastruktur TI. Oleh Karena itu, pihak Dana bermitra dengan Alibaba Cloud.

Penggunaan layanan cloud membuat operasional bisnis Dana tetap lancar sekalipun mengalami peningkatan pengguna secara signifikan.

Perlu diketahui, webinar “1 Day in Life with Alibaba Cloud” juga dihadiri sejumlah narasumber dari berbagai industri di Indonesia yang telah menggunakan layanan Alibaba Cloud untuk membantu bisnisnya menuju digitalisasi, seperti Tokopedia, Kopi Kenangan, MIC Transformer, BFI Finance, Niagahoster, Desty App, dan 3dolphins.

Bantu pemerintah dalam transformasi digital

Hengki Sihombing dalam webinar bersama Alibaba Cloud. Dok. Alibaba Cloud Hengki Sihombing dalam webinar bersama Alibaba Cloud.

Tak hanya perusahaan swasta, layanan Alibaba Cloud mengambil peran penting untuk kelancaran sistem pendaftaran program Kartu Prakerja yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, Kartu Prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi pekerja, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kehilangan pekerjaan dan atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Director of Operations, Implementation Management Kartu Prakerja Hengki Sihombing yang turut hadir dalam webinar.

Ia mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar saat pertama kali ditunjuk sebagai penanggung jawab program Kartu Prakerja adalah waktu.

“Saya ditunjuk pada Maret 2020 dan program harus launching pada April 2020. Program (Kartu Prakerja kalau diibaratkan) ini seperti membangun candi yang semua harus jadi dengan cepat,” ujar Hengki.

Karena memiliki misi untuk melayani masyarakat di seluruh Indonesia, pihaknya memutuskan membuat program secara online. Alibaba Cloud pun menjadi pilihan sebagai provider cloud yang dapat diandalkan.

“Saat itu, Alibaba Cloud sudah siap dan memiliki data center yang ada di Indonesia. Sebenarnya, ada beberapa kandidat provider lain. Namun, Alibaba Cloud memiliki service management yang kami butuhkan,” tambah Hengki.

Tak hanya itu, Alibaba dipilih sebagai mitra juga karena memiliki semua layanan yang komprehensif, termasuk keamanan sistem cloud. Dengan menggunakan Alibaba Cloud, pihaknya dapat secara mudah menambah server dalam hitungan menit.

Pertimbangan lainnya adalah layanan tim support milik Alibaba Cloud yang dinilainya cekatan.

“Jadi, kalau ada critical issues dari testimoni, teman-teman di Alibaba cukup cepat responsnya,” kata Hengki.

Hengki memaparkan bahwa hampir semua proses pengajuan Kartu Prakerja dilakukan menggunakan layanan cloud dari Alibaba Cloud, seperti pendaftaran dan verifikasi data peserta.

“Program Kartu Prakerja bukan bisnis yang mencari keuntungan, melainkan punya misi melayani masyarakat. Jadi, kami membutuhkan sistem yang mampu membantu untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Indonesia,” ujar Hengki.

Mitra pemerintahan lain yang juga memakai layanan Alibaba Cloud adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Hary Budianto saat menjadi narasumber webinar Alibaba Cloud. Dok. Alibaba Cloud Hary Budianto saat menjadi narasumber webinar Alibaba Cloud.

Kerja sama antara Kemenkominfo dan Alibabab Cloud menghasilkan sebuah program inovasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital di Indonesia , yakni pelatihan bertajuk Digital Talent Scholarship (DTS). Pada 2021, program ini berhasil melatih 950 peserta.

“Kami berharap, penduduk Indonesia sudah menguasai teknologi digital serta menjadi talenta digital melalui program-program pelatihan yang kami adakan,” ujar Head of the Human Resources Research and Development Agency Kemenkominfo Hary Budianto.

Untuk menyukseskan program itu, pihak Kemenkominfo bekerja sama dengan berbagai universitas, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, dan Oxford University.

Sebagai informasi, Alibaba Cloud telah mendukung program digitalisasi nasional sejak 2019. Dengan adanya tiga data center yang ada di Indonesia, Alibaba Cloud mendukung tingkat komponen dalam negeri (TKDN), terutama untuk SDM.

Government Relation Alibaba Cloud Indonesia Dudi Sukendar mengatakan bahwa silabus yang dimiliki Alibaba Cloud yang disebut learning path sudah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum di Indonesia.

“Digital Talent Empowerment Program ditujukan untuk mengakselerasi pengembangan digital talent di Indonesia. Tak hanya mahasiswa, para dosen di universitas yang bekerja sama dengan Alibaba juga merupakan bagian dari digital talent,” ujar Dudi.

Pihak Alibaba Cloud berharap, para dosen yang sudah terlatih mengenai digitalisasi dapat membagikan pengetahuannya kepada lebih banyak mahasiswa. Dengan demikian, ekosistem digital di Indonesia dapat terwujud lebih cepat.

Sebagai informasi, Alibaba Cloud dan Kemenkominfo akan kembali membuka pendaftaran DTS untuk masyarakat umum pada Januari 2022. Dudi menyarankan masyarakat untuk mendaftar dan mendapatkan pelatihan mengenai transformasi digital.

Informasi lebih lanjut mengenai Alibaba Cloud bisa didapatkan di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com