Advertorial

Ekspansi Kredit, Bank BJB Siap Rights Issue pada Kuartal I 2022

Kompas.com - 10/01/2022, 18:05 WIB

 

KOMPAS.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) melakukan aksi korporasi pada kuartal I 2022 guna mendukung ekspansi kredit.

Aksi korporasi dilakukan melalui skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.

Adapun saham baru yang akan dilepas dalam right issue Bank BJB sebanyak 925 juta lembar saham seri B. Jumlah ini setara dengan 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, right issue ditujukan untuk meningkatkan penetrasi kredit perusahaan pada 2022.

Rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan perusahaan. Dengan begitu, (perusahaan) dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit pada 2022,” ujar Yuddy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Untuk diketahui, harga saham dalam right issue akan ditentukan kemudian oleh perseroan dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar.

Yuddy menjelaskan, rencana rights issue tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Selasa (6/4/2021).

Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk memperkuat struktur permodalan.

Seperti diketahui, Bank BJB merupakan bank pembangunan daerah (BPD) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2010. Bank BJB pun rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham setiap tahun.

“Pada 2021, misalnya, total dividen yang dibagikan Bank BJB mencapai Rp 942 miliar atau Rp 95,74 per lembar saham,” jelas Yuddy.

Sementara itu, lanjut Yuddy, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9 persen secara tahunan pada kuartal III 2021. Jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 95,1 triliun.

Kinerja kredit Bank BJB berada di atas pertumbuhan kredit nasional yang hanya tumbuh tipis 0,38 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Tingkat risiko pun dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 1,3 persen,” terangnya.

Yuddy menambahkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BJB naik 17 persen sepanjang 2022. Sementara, total dana masyarakat yang berhasil dihimpun mencapai Rp 124,43 triliun.

Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (current account saving account/CASA) yang tumbuh sebesar 18 persen dari Rp 43,40 triliun menjadi Rp 51,34 triliun.

Total nilai aset yang dimiliki Bank BJB juga tumbuh sebesar 7,9 persen menjadi Rp 159,3 triliun.

“Dengan berbagai pertumbuhan positif tersebut, laba bersih yang dibukukan Bank BJB mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen yoy,” kata Yuddy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com