Advertorial

Diberi Ganjar Pranowo Laptop dan Sepeda, Mahasiswa USU Girang

Kompas.com - 12/01/2022, 10:25 WIB

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membuat tiga mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) kegirangan di panggung Konferensi Indonesia Emas yang digelar di Auditorium USU, Minggu (9/1/2022).

Pasalnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) itu memberikan laptop dan sepeda gratis kepada mereka.

Pemberian itu bermula saat Ganjar Pranowo yang didaulat menjadi narasumber dalam acara tersebut melakukan sesi pemaparan secara virtual. Sebelum memulai, ia meminta mahasiswa USU yang hadir untuk naik ke pentas.

Ketiga mahasiswa naik ke pentas diminta memperkenalkan diri. Mereka adalah Sri Ayu Ramadhani dari Fakultas Ilmu Budaya, Indra Utama dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta Baginda Fakhrur Reza S Ritonga dari Fakultas Kehutanan.

“Indonesia Emas harus diawali dengan generasi muda yang berani," ujar Ganjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2021).

Ganjar kemudian memberikan pertanyaan terkait hal yang akan dilakukan mahasiswa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 sesuai visi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun terkesima dengan jawaban dari ketiga mahasiswa itu. Ganjar lalu memberikan hadiah berupa dua laptop dan satu sepeda kepada mereka.

Usai diberi laptop dan sepeda, ketiga mahasiswa tersebut langsung berfoto selfie dengan Ganjar yang memasang raut muka jenaka. Hal ini pun memecah tawa peserta.

Dalam pemaparannya, Ganjar menilai bahwa Visi Presiden Joko Widodo tentang Indonesia Emas 2045 harus dipersiapkan sejak dini oleh para generasi milenial.

Para mahasiswa yang menjadi peserta dalam acara tersebut, contohnya, kelak akan menjadi pemimpin bangsa pada tahun keemasan Indonesia pada 2045.

“Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi yang kuat, pasar yang luas, dan kemajuan infrastruktur yang pesat demi menunjang kesejahteraan rakyat,” kata Ganjar.

Pada akhir pemaparan, Ganjar juga berjanji untuk datang ke USU.

Rektor USU Dr Muryanto Amin menyambut baik keinginan tersebut. Dia bahkan berjanji untuk mengunjungi Ganjar terlebih dahulu ke Semarang, Jateng.

“Sebelum Pak Ganjar ke USU, nanti saya akan berkunjung ke Semarang untuk memberikan tanjak dan songket dari adik-adik mahasiswa ini," ujar Muryanto.

Sebagai informasi, Konferensi Indonesia Emas bertajuk “Grand Design Menuju Indonesia Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi” yang digagas Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU berjalan meriah dengan kehadiran sekitar 1.000 peserta.

Selain Ganjar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut hadir secara langsung sebagai keynote speaker.

Menteri BUMN mengatakan, Indonesia harus mempersiapkan banyak hal demi mencapai Indonesia Emas 2045. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Saat ini, salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah terlalu bergantung pada sumber daya alam (SDA),” ujar Erick Thohir.

Dia melanjutkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan Visi Indonesia Emas, manusia Indonesia harus menjadi pusat inovasi dengan knowledge based economy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau