Advertorial

BJB Mesra, Skema Pinjaman Tanpa Bunga untuk Usaha Mikro yang Belum Terjangkau Bank

Kompas.com - 27/01/2022, 21:40 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengadakan program pinjaman yang ditujukan untuk warga ataupun usaha mikro yang belum bisa menjangkau layanan bank melalui BJB Mesra.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, BJB Mesra merupakan salah satu komitmen Bank BJB untuk membantu masyarakat agar terhindar dari bank emok atau rentenir, serta pinjaman online (pinjol) yang bunganya mencekik.

Program tersebut juga merupakan upaya Bank BJB dan Pemprov Jabar untuk mengatasi ketakutan warga, khususnya warga prasejahtera, terhadap jaminan atau agunan saat meminjam uang ke bank.

“Selain itu, kami berkomitmen untuk ikut serta dalam menggerakkan ekonomi umat dan menyejahterakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar rumah ibadah,” kata Yuddy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (27/1/2022).

Tak hanya itu, BJB Mesra juga memfasilitasi pelaku usaha mikro perorangan yang belum bankable atau belum memenuhi syarat bila mengajukan pinjaman ke bank.

Adapun beberapa kriteria warga yang belum bankable, antara lain tidak memiliki agunan, tidak memiliki izin usaha, serta tidak memiliki pembukuan bisnis. Melalui BJB Mesra, warga yang termasuk dalam kriteria tersebut bisa menjadi debitur dan mendapat pinjaman selama syarat lainnya terpenuhi.

Bahkan, plafon yang ditawarkan pun cukup tinggi, yakni hingga Rp 5 juta. Tak hanya itu, BJB Mesra juga tidak meminta bunga atau bunga 0 persen, tanpa agunan, dan bebas biaya provisi. Nasabah juga diberikan jangka waktu pinjaman cukup panjang, yakni 6 hingga 12 bulan.

Dengan begitu, debitur memiliki jangka waktu lebih panjang untuk melunasi pinjaman dan cicilan akan lebih ringan.

Skema pinjaman BJB Mesra juga memberi keleluasaan bagi debitur untuk memanfaatkan uangnya, termasuk untuk keperluan modal usaha dan investasi, seperti membangun indekos, warung, atau membeli hewan ternak.

Untuk mengakses pembiayaan program BJB Mesra, nasabah harus menjadi anggota komunitas dari rumah ibadah. Misalnya, jemaah dan masyarakat di sekitar rumah ibadah, seperti masjid atau gereja, yang sudah memiliki usaha mikro atau yang akan menjalankan usaha mikro, tetapi belum bankable.

Selain itu, nasabah juga harus menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), surat nikah bila telah menikah, dan surat rekomendasi dari pengurus tempat ibadah.

Selanjutnya, nasabah pun harus mengikuti serangkaian pelatihan yang diselenggarakan Bank BJB, membuka tabungan di Bank BJB, serta membentuk kelompok yang beranggotakan maksimal 10 orang.

Respons positif BJB Mesra

Yuddy kembali melanjutkan, respons masyarakat terhadap program Bank BJB pun cukup positif setelah beberapa tahun dijalankan.

Untuk diketahui, program BJB Mesra telah menerima 7.695 debitur dari 1.168 kelompok di 9 kota, 18 kabupaten, dan 641 rumah ibadah dengan outstanding hingga Rp 29,9 miliar.

Penilaian positif tersebut pun diungkapkan oleh salah satu Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Nurul Huda Wawan Suwandani yang berasal dari Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Ia mengaku bahwa kredit BJB Mesra membantunya untuk menambah modal usaha sayuran yang dilakoninya.

“(Saya) sangat terbantu dengan program BJB Mesra. Sebab, cicilan per bulannya sangat murah dan tidak ada bunga. Terima kasih Pemprov Jabar dan Bank BJB,” tutur Wawan.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota DKM Arrosyidin Mohamad Iqbal yang berasal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ia mengatakan, kredit BJB Mesra membantunya untuk menambahkan modal usaha sehingga pendapatannya pun meningkat.

Sementara itu, anggota DKM Nurul Huda Enung Rokayah dari Kelurahan Cimalaka, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat, mengatakan bahwa berkat program BJB Mesra omzet warung makannya meningkat hingga 50 persen.

“(Saya) berterima kasih terhadap program BJB Mesra. Usaha warung makanan saya makin maju. Selain itu, omzet meningkat 50 persen, dan mudah-mudahan bisa mendapatkan kenaikan pinjaman ke depannya,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com